POPULER Berita Tentangnya Dipelintir, Joshua Suherman Beri Klarifikasi, Sampai Dapat Hate Speech
Menyayangkan kalimatnya dipelintir, Joshua Suherman menulis klarifikasi di akun Twitternya, dirinya sampai dapat hate speech dari netizen
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Joshua Suherman melurukan pernyataan yang mengatakan dirinya kesal tidak jadi nonton konser Green Day karena virus Corona.
Merasa dipelintir, Joshua Suherman pun melakukan klarifikasi.
Seperti apa?
Menyayangkan kalimatnya dipelintir, Joshua Suherman menulis klarifikasi di akun Twitternya, dirinya sampai dapat hate speech dari netizen.
Joshua Suherman tengah menjadi sorotan di publik.
Pernyataan tersebut terkait dengan batalnya konser Green Day di Singapura.
Joshua Suherman harus merelakan tiket pesawat dan penginapannya hangus karena batal nonton konser.
"Oh iya, kalau (menghindari) ke luar negeri saat ini iya. Ini kebetulan gue harusnya berangkat ke Singapura untuk nonton Green Day tapi di-cancel juga, enggak jadi akhirnya," ucap Joshua seperti yang dikutip dari Wartakota di Jakarta Selatan, Senin 2 Maret 2020.

"Kalau tiket pesawat enggak bisa refund jadi kayaknya hangus ya."
"Tapi tiket konser dibilang akan di-postponed, gue juga belum dapat infonya lagi sih," ujarnya.
Joshua menerima keputusan pembatalan tersebut lantaran merasa keputusan itu lebih baik untuknya.
"Ya kesal, ini mau nonton satu band yang dari SD gue nge-fans tiba-tiba enggak jadi."
"Karena artisnya juga enggak berani datang gitu, ya mau dibilang apa. Sudah beli tiket," ucap Joshua.
"Cuma ya karena kita juga bukan ahli medis gitu ya. Kita nurut apa yang diregulasikan aja," ujar Joshua Suherman.
Namun, ternyata pernyataannya tersebut justru dipelintir oleh berbagai media.
Dirinya pun mengungkapkan kekecewaannya karena menjadi dibully oleh netizen.
Pemberitaan yang beredar seolah menunjukkan jika dirinya kecewa tidak bisa menonton konser Green Day.
Netizen pun tidak sedikit yang membully-nya karena dirinya justru dianggap mementingkan nonton konser dibanding para korban virus Corona.
Melihat ini, Joshua Suherman pun mengklarifikasi melalui Twitter.
'Padahal tadi pas interview ditanya "kesel ga sih?"
Trus headline nya gini.. kayak gw ga punya empati sama korban dan malah mentingin konser. Gw ada jawaban "tapi kita bukan ahli medis jd nurut apa yg diregulasikan buat pencegahan aja.."' tulisnya di Twitter.
'Btw ini tadi dalam rangka presscon event MLI, pertanyaan tau2 bergeser dari event ke Corona. Gw udh blg gw bukan ahli medis ngapain ditanya soal itu? Tp ditanya "jadi takut keluar rumah gak?" Udh jawab ati2 masih bisa aja ditulis gitu..' tulisnya lagi.
'Gw gak minta takedown karna scr isi berita gak ada yg mengada2. Gw cm menyayangkan framingnya menurut gw.
Gw dibully di kolom komentar, disumpahin, detik jg demikian di replyan gw. Udahlah gw gak marah jg kok.. Ya ke depannya semoga lebih baik lagi semua, termasuk gw.. tabik!'
'Gw luruskan ya terakhir, jadi yg gw respon kesal itu merebaknya virus. Batal ntn konser jadi salah satu akibat dari sekian banyak hal yang lebih krusial yang gak kita harapkan terjadi. Bukan gw kesel konsernya batal.. minor itu.'
(Tribunnewsmaker/Talitha Desena)

Turis China Diisukan Terinfeksi Virus Corona di Bali, Masih Tunggu Hasil Penyelidikan, Ini Faktanya
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belakangan muncul kabar warga negara asal China positif terjangkit Virus Corona.
Kabar yang beredar menyebut turis China tersebut terjangkit Virus Corona setelah liburan di Bali.
Kasus ini pun mendapat perhatian seriu dari pemerintah Indonesia.
Virus Corona belakangan tengah menjadi sorotan lantaran penyebarannya yang begitu cepat di Wuhan, China.
Ratusan orang meninggal dunia akibat terserang Virus Corona dan lainnya masih dirawat.
Merebaknya Virus Corona ini membuat Kota Wuhan, China, seperti kota mati.

Warga setempat memilih berdiam diri di rumah untuk menghindari penularan virus tersebut.
Bahkan kini Virus Corona telah menyebar di beberapa negara.
Terkait kabar turis China terkena Virus Corona saat liburan di Bali, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Bali pun melakukan penyelidikan.
Mereka melakukan penyelidikan melalui contact tracing atau pelacakan kontak turis tersebut di Bali.
Dari hasil analisa perjalanan dan bukti pendukung lainnya, pemerintah Indonesia belum bisa menyimpulkan WNA tersebut terserang virus corona saat berada di Bali.
Kuat dugaan, justru yang bersangkutan terserang virus corona saat sudah berada di China.
Mengingat hingga saat ini di Indonesia belum ada yang positif virus corona,
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Kabar WN China terjangkit virus corona di Bali

Informasi pertama yang menerangkan warga negara China positif terjangkit virus corona setelah berkunjung ke Bali berasal dari otoritas Provinsi Anhui, China, yang dimuat secara resmi di administrasi Anhui, Weibo pada Kamis (6/2/2020).
Dilansir dari The Jakarta Post, Rabu (12/2/2020), Pusat Pengendalian Penyakit Huanian melaporkan ada salah seorang pasien bernama Jin terjangkit positif virus corona pada Rabu (5/2/2020).
Pada laporan itu juga disebut bahwa Jin sebelumnya telah berlibur di Bali sekitar seminggu, yakni dari 22 Januari hingga 28 Januari 2020.
Jin terbang dari China ke Bali menggunakan maskapai penerbangan Lion Air.
2. Reaksi Dinkes Bali
Menyikapi informasi tersebut, Dinas Kesehatan Bali langsung melakukan pelacakan kontak terhadap keberadaan turis tersebut selama di Bali.
Tak hanya itu, Dinkes juga akan melakukan pemeriksaan kepada warganya yang diketahui sempat kontak fisik dengan turis yang bersangkutan.
"Kita akan contact tracing (pelacakan kontak) bersama jajaran, di mana dia menginap. Kemudian, hari ini kami cari datanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, Kamis (13/2/2020).
• Berani Kritik Pemerintah & Tayangkan Mayat-mayat Korban Virus Corona, Jurnalis Ini Hilang Misterius
• Indonesia Negatif Virus Corona hingga Disebut Tidak Bisa Mendeteksi, Ini Penjelasan Ahli
• Beredar Pesan WhatsApp Pasien Virus Corona Dirawat di RSUD Mardi Waluyo Blitar, Ini Kata Pihak RS
Meski demikian, ia mengaku tak yakin warga negara China tersebut tertular virus corona saat berada di Bali.
Sebab, yang bersangkutan baru diketahui positif virus corona saat sudah berada di China.
Terlebih, pihaknya selama ini sudah melakukan pengecekan secara ketat bagi setiap turis yang berkunjung di Bali.
3. Hasil penyelidikan

Informasi terkait warga negara China diduga tertular virus corona saat berada di Bali belum bisa dipastikan kebenarannya.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya membenarkan bahwa turis yang bersangkutan sempat berlibur ke Bali pada 22-28 Januari 2020.
Hanya saja, jika mengacu pada penghitungan masa inkubasi belum bisa disimpulkan bahwa yang bersangkutan tertular corona saat berada di Bali.
Mengingat Jin baru dinyatakan positif virus corona pada 5 Februari 2020, atau sekitar 9-10 hari setelah berada di China.
4. Kuat dugaan tertular saat di China

Kementerian Kesehatan RI turut angkat bicara terkait beredarnya kabar tersebut.
Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, warga negara China yang diketahui bernama Jin tersebut kuat dugaan tertular virus corona saat setelah tiba di Shanghai, China.
"Sepertinya enggak mendukung situasi Bali untuk dia terinfeksi. Aktivitas yang kita patut duga, setelah dia turun dari bandara (Shanghai), sangat-sangat mungkin terjadi penularan di sana," kata Yuri dalam telekonferensi, Kamis (13/2/2020).
Hal itu diperkuat dengan adanya informasi bahwa Jin baru dinyatakan positif virus corona pada Rabu (5/2/2020).
• Deretan Kisah Warga Wuhan di Masa Penguncian Akibat Virus Corona, Tak Bisa Tinggalkan Daerah Sekitar
• Menkes Terawan Merasa Terhina Indonesia Disebut tak Bisa Deteksi Virus Corona: Kita Terbuka Kok!
• Menkes Terawan Angkat Bicara Soal Virus Corona yang Jadi Perhatian: Virusnya Ringan, Hoaksnya Berat
Karena jika dikurangi masa inkubasi selama 10 hari, Jin tertular pada tanggal 27 atau 28 Januari 2020 setelah mendarat di Shanghai.
Dan bukti lainnya, dari 20 spesimen yang dilakukan pemeriksaan laboratorium, semuanya menunjukan negatif corona.
"Kita sudah menerima spesimen dari Bali ke Balitbangkes untuk pemeriksaan virus sebanyak 14 orang dari Bali saat itu, di mana ada 2 orang WNI dan 12 bukan WNI, semua hasilnya negatif," kata Yuri.
5. Belum ada notifikasi resmi dari China
Kementerian Kesehatan sendiri sejauh ini juga masih meragukan kebenaran informasi tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini belum mendapatkan konfirmasi resmi dari The National IHR Focal Points (NFP) China terkait hal itu.
"Secara formal, NFP IHR China belum menotifikasi," kata Anung kepada Kompas.com via pesan singkat, Rabu (12/2/2020).
"Kalau benar yang memberi tahu antar-negara adalah NFP IHR-nya, bukan media," tegasnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Lengkap Kabar Turis China Terinfeksi Corona di Bali, Berawal dari Informasi di Anhui hingga Belum Terbukti Kebenarannya