BUMD DKI Jakarta Jual Masker Rp 300.000 per Boks, Berikut Kritikan dari Ketua YLKI
BUMD DKI Jakarta jual masker 10 kali lipat dari harga biasa, Ketua YLKI: Ini hal yang tak bermoral.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - BUMD DKI Jakarta jual masker 10 kali lipat dari harga biasa, Ketua YLKI: Ini hal yang tak bermoral.
Pengumuman tentang 2 WNI positif corona di daerah Depok menggemparkan masyarakat.
Dampak dari pengumuman ini adalah tingginya permintaan masker di pasar.
Tak sedikit masyarakat Indonesia yang panik dan langsung memutuskan untuk membeli masker.
Guna mengatasi hal ini, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD DKI PD Pasar Jaya menambah stok penjualan masker di Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan penularan Virus Corona ( COVID-19).
Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vagansa menyebutkan, pihaknya menambah stok sebanyak 1.450 boks masker.
"Kalau sekarang kan isunya stok masker habis."
"Nah, kami hari ini sedang dalam upaya untuk bisa menghadirkan itu."
"Kurang lebih, kita sedang mengadakan 1.450 boks masker," ucap Gatra saat dihubungi, Rabu (4/3/2020).
Untuk harga satu boks masker dari PD Pasar Jaya dipatok dengan harga Rp 300.000 dengan isi 50 lembar.
• 3 Siswa di Kupang Injak Kepala & Lempar Kursi ke Guru, Tak Terima Ditegur Belum Isi Daftar Kehadiran
• Sudah 2 Pekan Berlalu, Ini Kata Polisi Soal Hasil Autopsi Jenazah Putri Karen Pooroe
• Perkataan Walkot Depok soal Pasien Corona Disorot, Disebut Rugikan Warga, Ada yang Tak Boleh Ngantor
Masker yang dijual bermerek Wellbest dengan harga satuannya Rp 6.500 per 1 lembar.
Gatra mengakui harga normal masker tersebut sekitar Rp 30.000.
Artinya, harga yang dijual naik sepuluh kali lipat.
"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma 30.000-an kalau enggak salah di (Pasar) Pramuka."
"Iya, betul (harganya naik)."
"Memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," jelasnya.
Penyediaan masker tersebut bisa dibeli di JakGrosir Induk Kramat Jati serta seluruh gerai Perumda Pasar Jaya seperti JakMart, Mini DC, dan PopMom Store.
Namun, masker hanya dibatasi satu boks per satu orang pembeli.
Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, PD Pasar Jaya justru melakukan eksploitasi konsumen karena harga yang tidak wajar di tengah merebaknya Virus Corona ( COVID-19).
Apalagi PD Pasar Jaya merupakan perusahaan pelat merah atau milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• Pengakuan Pemilik Toko Viral yang Tenangkan Pembeli di Tengah Panic Buying: Ada yang Ambil Gak Bayar
• Ungkap Identitas Pasien Corona & Tuai Kritikan, Walkot Depok Sebut Dapat dari Medsos, Yunarto Geram!
• Tambah Stok, Harga Masker di BUMD Jakarta Rp 300.000 per Boks, Naik 10 Kali Lipat dari Hari Biasa
"Iya itu namanya enggak ada bedanya malah mengeksploitasi warga, mengeksploitasi konsumen. Ini hal yang tidak bermoral yang dilakukan PD Pasar Jaya selaku pasar yang notabene milik pemerintah," ucap Tulus saat dihubungi, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, jika pengusaha swasta saja dianggap tidak bermoral dan tidak berempati terhadap warga dengan menjual masker dengan harga yang tinggi, maka Pasar Jaya pun lebih tidak bermoral.
Tulus meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur PD Pasar Jaya.
"Nah itu yang saya kira ngawur itu PD Pasar Jaya. Anies harus menengur Dirut Pasar Jaya," kata dia.
Ia menyarankan agar PD Pasar Jaya melakukan operasi pasar untuk memastikan penjualan masker tetap stabil.
"Minimal PD Pasar Jaya selaku pasar di DKI itu melakukan operasi pasar dong. Artinya justru menjual masker dengan harga yang wajar, harga yang standar jangan cari untung," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Dua orang WNI itu tinggal di Depok, Jawa Barat.
Keduanya merupakan ibu dan anak dengan usia masing-masing 64 tahun dan 31 tahun.
Kabar dua WNI di Indonesia yang terinveksi virus corona ini mengejutkan publik.
Indonesia yang sebelumnya negatif virus corona hingga jadi perhatian berbagai pihak di belahan dunia, kini mengumumkan 2 warga terpapar virus mematikan tersebut.
Diwartakan Kompas.com, penyebab keduanya terjangkit virus corona yakni bukan karena sebelumnya melakukan perjalanan ke luar negeri.
Keduanya terinveksi virus corona karena faktor lain.
Mereka rupanya sempat kontak dengan warga negara Jepang yang berkunjung di Indonesia.
Mengenai hal ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga telah angkat bicara.
Ia membeberkan tempat tinggal kedua WNI yang positif corona tersebut.
"Daerah Depok," ujar Terawan ditemui awak media pada Senin (2/3/2020).
Saat ini keduanya tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit yang ada di Jakarta. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasar Jaya Jual Masker Rp 300.000 Per Boks, YLKI: Itu Mengeksploitasi Warga".