Pakar Mikro Ekspresi Analisis Gambar Siswi SMP yang Bunuh Bocah, 'Frustasi, Dipaksa untuk Tahan'
Pakar mikro ekspresi Poppy Amalya analisis gambar siswi SMP yang bunuh bocah. Sebut rasakan frustasi yang dalam, dipaksa untuk tahan.
Editor: ninda iswara
Dari hasil olah TKP, polisi menduga pembunuhan bocah 6 tahun ini memang sudah direncakan.
Pasalnya polisi menemukan gambar wanita terikat dalam buku tersebut.
"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," ujarnya saat ditemui di tkp.
"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture," tambah sambil menunjukan buku catatan milik korban.
Kemudian ada coretan lainnya "My dad is my crush, i want to leave my dad or my dad is death". (Ayah menghancurkan saya, saya ingin meninggalkan ayah saya atau ayah saya yang meninggal)
Di lembar lain ada tulisan "Keep calm daddy bondage and give me torture". (Tetap tenang ayah dan beri aku siksaan).
• Deretan Curhat Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Ada Pesan Kebencian pada Ayah, Banyak Gambar Sedih
• PENGAKUAN Siswi SMP Tega Bunuh Bocah 6 Tahun, Tak Menyesal & Merasa Puas, Kejiwaan Pelaku Diperiksa
• Fakta Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Tiru Adegan Film, Sembunyikan Mayat di Lemari, Serahkan Diri
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan Polisi belum dapat menyimpulkan dari hasil temuan itu, apakah adanya konflik dalam keluarganya, pihaknya pun masih akan mendalami keterangan dari para orangtua.
"Masih kita dalami apakah proses perceraian itu juga ada pengaruh dan memang yang bersangkutan ini tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya. Nanti kita update keterangan hasil lapfor," kata Yusri.
Poppy Amalya menduga siswi SMP yang bunuh bocah ini tak bisa melampiaskan rasa sakitnya.
"Ekspresi wajah... fokus ke bola matanya...
ini adalah gambar yang di buat pelaku, perhatikan kombinasi takut, kesakitan, kesedihan, air mata mengalir di tengah, (sebelah kiri lihat) menandakan frustasi yang dalam...
asumsinya ia tdk bisa mengeluarkan semua sakit di atas, karena di paksa utk tahan," tulis Poppy Amalya di akun Instagramnya yang sudah terverifikasi.

Pemeriksaan tersebut untuk melengkapi penyidikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswi SMP kelas 3 itu.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, polisi mencecar sejumlah pertanyaan terkait kebiasaan pelaku di rumah.
"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).