Pasien Positif Corona Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Seminar di Bogor, Jasad Dibungkus Plastik
Satu pasien positif virus corona di RSUD Moewardi Solo meninggal dunia. Sempat hadiri seminar di Bogor.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Satu lagi pasien positif virus corona meninggal dunia.
Pasien positif virus corona yang meninggal dunia ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Pasien tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu 11 Maret 2020 kemarin.
Kabar ini juga dibenarkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto.
Achmad Yurianto membenarkan bahwa pasien yang meninggal dunia ini positif virus corona.
"Iya terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif (Covid-19)," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Mengenai kronologi penularan, rumah sakit belum bisa memberikan keterangan.
Hal ini lantaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Surakarta sedang melakukan tracking perjalanan pasien.
Selain itu, Dinkes juga akan menelusuri siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum yang positif virus corona.
"Artinya juga harus kita trackking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum. ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," kata Achmad Yurianto.
Berikut fakta terkait meninggalnya pasien positif virus corona yang meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Hadiri seminar di Bogor

Awalnya, dua orang warga Solo menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat pada 25 Februari 2020 hingga 28 Februari 2020.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020) menjelaskan, sehari berselang sepulang dari Bogor, dua warga itu mengeluhkan batuk, pilek hingga demam.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," jelas Harsini
• Terinfeksi Virus Corona, Ini Gejala-gejala yang Dialami Tom Hanks & Istri, Kedinginan Serta Pegal
• Kritik Keras Komunikasi Pemerintah Indonesia Hadapi Virus Corona, Fadli Zon Ditegur Najwa Shihab
• Kembali Naik, Pasien Corona di Indonesia Menjadi 34 Orang, 2 Sembuh dan 1 Meninggal Dunia
Keduanya kemudian dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah.
Namun seminggu menjalani perawatan, kondisi keduanya tak kunjung membaik.
Bahkan demam tubuhnya mencapai 38 derajat celcius.
Lalu mereka berdua dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo pada tanggal 8 Maret 2020.

Di RSUD Moewardi, pasien menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB.
Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).
Satu pasien yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki dan berusia 59 tahun.
• Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal, Jubir Sebut Virus Corona Bukan Penyebab Utama, Ternyata Ini
• WNI Positif Corona Bertambah 2, Total Jadi 6 Orang, Achmad Yurianto: Tak Alami Demam, Batuk, & Pilek
Pemakaman jenazah pasien itu dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona.
Jenazah dibungkus plastik oleh tim medis.
"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," kata dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pasien Positif Corona Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Sempat Hadiri Seminar di Bogor dan Diisolasi

Satu Pasien Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Pemerintah: Penyebab Utama Bukan Virus Covid-19
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Salah satu pasien positif corona di Indonesia dikabarkan meninggal dunia.
Orang yang dimaksud adalah pasien kasus 25.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Yuri menjelaskan, pasien yang dimaksud adalah perempuan warna negara asing berusia 53 tahun.
Selama perawatan, pasien didampingi oleh suaminya.

Yuri menambahkan, jenazah pasien akan dikembalikan ke negaranya.
"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya."
"Selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutur dia.
Kendati demikian, Yuri menampik jika pasien tersebut meninggal karena virus Covid-19.
Menurutnya, pasien tersebut masuk ke rumah sakit dalam keadaan sakit berat.
• Modus Pelecehan Seksual Kepsek SMA di NTB, Pura-pura Ajak Selfie untuk Cium Paksa Siswinya
• Ingat Pemeran Antagonis Dalam Telenovela Amigos? Dulu Disebelin, Kabar Terbarunya Kini Membahagiakan
• Ingat Sonia Eryka Pemeran Claudia di Sinetron Kepompong? Jadi Fashion Blogger, Gayanya Nyentrik Abis
Ia menyebutkan, Covid-19 bukan menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus 25.
Menurut Yuri, pasien itu meninggal disebabkan sejumlah penyakit yang lebih dulu dideritanya, seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.
Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien.
"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," kata Yuri.
"Corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," imbuhnya.
"Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama."
"Tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata dia.
Menurut Yuri, kondisi serupa juga terjadi pada pasien yang meninggal di sejumlah negara lain.
Banyak pasien yang meninggal sudah memiliki penyakit lain sebelum terjangkit virus asal China itu.
"Beberapa kasus yang kita pelajari dari kasus meninggal di beberapa negara."
"Karena sepsis itu infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya dan sebagainya yang disebabkan karena bakteri, bukan karena virusnya," kata Yuri.
• 5 Artis Aslinya Pria Berjuang Jadi Perempuan Lewat Oplas, Tapi ada yang Ingin Wafat Sebagai Lelaki
• Rahasia Terkuak! Raffi Ahmad & Nagita Slavina Ternyata Jarang Berhubungan Intim, Simak Pengakuannya
• Terungkap, Rahasia Cantik Istri Bung Karno, Ratna Sari Dewi, di Usia 78: Dansa, Bertualang, Sayuran
"Daya tahan tubuh yang jelek ini yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi oportunis."
"Menjadi masalah dengan tidak bisa dikendalikan menjadi masalah dan menjadi sepsis," sambung Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah: Virus Corona Bukan Penyebab Utama Pasien 25 Meninggal".