Corona Merebak, Nadiem Makarim & Komisi X DPR Sepakat Ujian Nasional Ditiadakan, Ini Opsi Gantinya
Mendikbud Nadiem Makarim dan Komisi X DPR sepakat meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020 karena virus corona yang mewabah Indonesia.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
“Jadi nanti pihak sekolah akan menimbang nilai kumulatif yang tecermin dari nilai rapor dalam menentukan kelulusan seorang siswa,
karena semua kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler siswa terdokumentasi dari nilai rapor,” ujarnya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua Komisi X: Kami Sepakat UN Ditiadakan, Kelulusan Siswa Bisa Ditentukan Nilai Rapor"

Sekolah Maklumi Penundaan Ujian Nasional Oleh Pemprov Kalbar
Kenaikan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalimantan Barat membuat Gubernur akhirnya mengeluarkan surat edaran tentang penundaan pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2020 yang rencananya berlangsung pada Senin (23/03/2020) ini.
Menanggapi hal tersebut seluruh SMA menunda pelaksanaan Ujian Nasional dan memutuskan untuk tidak melakukan berbagai aktivitas di sekolah secara total, hanya beberapa orang yang terlihat masih di sekolah seperti SMAN 6 Pontianak.
" Kami sebagai sekolah memahami bahwa penundaan ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat, kami juga merasa ini adalah langkah baik untuk dilakukan mengingat siswa itu menjadi bagian dalam keluarga" ungkap Deden Dikmat Cyaidir , Kepala SMAN 6 Pontianak.
Lebih lanjut Deden mengatakan bahwa saat ini sekolah hanya melakukan sistem belajar secara daring saja, siswa dan guru saling berkomunikasi via aplikasi Android yang tersedia dalam proses pembelajaran.
"Alhamdulillah siswa dan guru tetap saling memberikan pembelajaran melalui Handphone, mereka punya grup perkelas masing-masing sehingga komunikasi lebih mudah walaupun tidak tatap muka" lanjutnya.
SMAN 6 Pontianak juga dilakukan pembatasan jumlah orang diperbolehkan berada dilingkungan sekolah sebagai upaya pencegahan penularan virus covid -19.
" Untuk jumlah staf di sekolah kami batasi juga, minimal 3 orang, yaitu saya selaku kepala Sekolah, wakil kepala sekolah dan staf TU. Ini dilakukan karena mungkin saja ada alumni yang ingin legalisir ijazah keperluan lain, tanda tangan saya mungkin diperlukan" ujar Deden .
Deden juga mengatakan bahwa saat ini sekolah menyediakan tempat cuci tangan untuk siswa dan staf sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid -19 dan menghimbau siswa tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungannya.
"Kami juga sudah menyediakan tempat untuk mencuci tangan bagi siswa dan guru walaupun tidak ada hand sanitizer karena kesulitan stok saat ini, kami juga menghimbau siswa untuk menjaga diri dan tidak terlalu sering keluar rumah kalo tidak perlu.
Guru- guru juga sekarang sudah punya grup chat dengan orang tua sehingga bisa lebih mudah menghimbau siswa agar menjaga kesehatan dan kebersihannya" jelasnya.
Terkait kejelasan mengenai waktu pelaksanaan ujian Nasional susulan masih menunggu surat edaran lanjutan dari pemerintah meski salam surat edaran tertulis hingga 2 April mendatang.
"Kita gak bisa bilang pasti tanggal 2 April nanti ujian Nasional dilakukan, semua bisa saja berubah tergantung situasi dan kami hanya bisa menunggu surat edaran terbaru dari Pemerintah mengenai UNBK terbaru" paparnya. (Tribun Pontianak/ Ni Made Gunarsih)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sekolah Maklumi Penundaan Ujian Nasional Oleh Pemprov Kalbar