Nekat Kumpulkan Ratusan Orang Saat Corona Mewabah, Polisi Bubarkan Syuting Sinetron Kisah Anak Tiri
Nekat kumpulkan ratusan orang saat corona sedang mewabah, polisi bubarkan syuting sinetron Kisah Anak Tiri, berikut tanggapan rumah produksi.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyebaran wabah virus corona atau covid-19 hingga saat ini masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Untuk menanggulangi penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menerapkan social distancing.
Imbauan tersebut bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Ia meminta pada seluruh warga Indonesia untuk menghindari keramaian dan tetap berada di rumah saja.
Sayangnya, sebagian masyarakat masih sulit mengikuti imbauan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Tak sedikit dari mereka yang nekat untuk berkerumun di satu tempat.
• 100 Tahun Lalu Wabah Ini Lebih Ganas dari Corona, 100 Juta Penduduk Tewas Termasuk dari Indonesia
• Vietnam Pakai Bilik Disinfeksi untuk Lawan Penyebaran Corona, Dalam 2 Minggu Tak Tercatat Kasus Baru
• Curhat Pilu Ganindra Bimo Setelah Andrea Dian Positif Virus Corona, Beri Motivasi untuk Sang Istri

Walhasil, petugas di beberapa daerah terpaksa membubarkan berbagai kegiatan yang mengumpulkan masyarakat.
Salah satunya adalah prosesi syuting sinetron Kisah Cinta Anak Tiri.
Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membubarkan syuting sinetron garapan rumah produksi SinemArt itu pada hari Selasa, 24 Maret 2020 sore.
Seperti diketahui, sinetron ini dibintangi oleh Sinetron itu dibintangi Ochi Rosdiana, Zoe Jacskon, Aditya Zoni, Annisa Trihapsari, Anjasmara hingga Sultan Djorghi tersebut.
• Tak Tinggal Diam Lihat Krisdayanti Banjir Kritik Gegara Plesiran saat Corona, Raul Lemos Buka Suara
• Krisdayanti Dihujat Gara-gara Liburan ke Eropa, Raul Lemos Akhirnya Ungkap Kondisi Sebenarnya
• 5 Fakta Cellica Nurrachadiana, Bupati Karawang yang Positif Corona Sempat Sesak Napas saat Pidato
Kala itu, proses syuting sedang dilakukan di Jalan Mursid, Kebagusan, Pasar Minggu.
Saat dibubarkan petugas, sekitar 100 orang terlihat sedang berkerumun di lokasi syuting tersebut.
Menanggapi hal ini, pihak SinemArt pung angkat bicara.
"Para pemain dan crew Sinemart, dengan hormat, sehubungan merebaknya wabah covid-19 dan untuk mencegah penularan virus tersebut, melalui surat ini kami sampaikan semua kegiatan syuting SinemArt akan dihentikan efektif tanggal 25 Maret 2020," tulis Leo Sutanto, produser SinemArt seperti yang dikutip dari Wartakota.
Leo pun turut menjamin pembayaran honor semua kru dan pemain yang terlibat.
"SinemArt menjamin pembayaran honor crew tetap dilakukan melalui sistem transfer bulanan seperti yang dilakukan selama ini," tulis Leo Sutanto.
Sementara untuk para pemain sinetron, lanjut Leo Suranto, pengambilan giro ditiadakan dan diganti menjadi transfer dan bukti transfer akan dikirimkan melalui WhatsApp.
Ia meminta para pemain dan kru menjaga kesehatan di rumah agar tidak terpapar virus corona. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)

Foto & Video Polisi Bubarkan Kerumunan
Sebelumnya, sudah banyak beredar postingan polisi membubarkan kerumunan masyarakat.
Berikut deretan foto dan video polisi membubarkan warga yang masih 'bandel' berkerumun.
• Corona Merebak, Nadiem Makarim & Komisi X DPR Sepakat Ujian Nasional Ditiadakan, Ini Opsi Gantinya
• Curhat Ibu yang Anaknya Alami Gejala Corona: Nangis Seperti Orang Kesakitan & Tak Dapat Ditenangkan
• Firza Husein Muncul saat Kisruh Virus Corona, Minta Fadli Zon dan Rizal Ramli Diisolasi Saja
#1
"
POLRES KUBU RAYA
Minggu, 22 Maret 2020
Kapolres Kubu Raya memberikan himbauan sekaligus teguran kepada masyarakat yang masih berkeliaran di luar dengan kepantingan tidak mendesak"
#2
"Korban Covid-19 di Jawa Timur Semakin Bertambah, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Sekda melakukan tindakan tegas terhadap warga yang sedang berkerumun
-
Tindakan ini berupa pembubaran dan penyemprotan disinfektan pada tempat-tampat yang digunakan warga untuk berkerumun, termasuk taman, trotoar, dan warung makan"
#3
"Polri memberikan himbauan kepada Warga yang masih nongkrong-nongkrong di wilayah Jakarta Pusat agar segera pulang ke rumahnya masing-masing guna cegah penyebaran wabah Novel Coronavirus."
#4
"Polri memberikan himbauan kepada Warga yang masih nongkrong-nongkrong di Kawasan Blok M Jaksel agar segera pulang ke rumahnya masing-masing guna cegah penyebaran wabah Novel Coronavirus."
#5
"Polri memberikan himbauan kepada Warga yang masih nongkrong-nongkrong di Kawasan Monas Jakpus agar segera pulang ke rumahnya masing-masing guna cegah penyebaran wabah Novel Coronavirus." (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Pembubaran Hajatan Hingga Gerebek Kafe, Berikut Langkah Tegas Petugas Tegakkan Social Distancing
Berikut sejumlah peristiwa yang menggambarkan sulitnya menerapkan imbauan social distancing di sejumlah daerah di tengah wabah corona seperti dikutip dari Kompas.com.
• Sedang Flu & Curiga Corona? Ini 3 Gejala Khas Covid-19, Lakukan Langkah Berikut & Hubungi Nomor Ini
• KRONOLOGI Perjalanan Pandemi Corona di Jakarta: Berawal dari Klub Dansa Hingga 307 Pasien Positif
• UPDATE Jumlah Pasien Corona Minggu, 22 Maret 2020: Positif 514 Orang, 29 Sembuh, 48 Meninggal
Hajatan di Purwokerto dibubarkan polisi
Polisi terpaksa membubarkan acara hajatan di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2920), Purwokerto, Jawa Tengah.
Tak hanya itu, polisi dan tim medis juga melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi acara resepsi tersebut serta melakukan cek kesehatan ke setiap tamu undangan.
"Kami tutup jalan, kami lakukan penyemprotan, tamu-tamunya kami semprot, busnya juga kami semprot, semua barang disemprot. Setelah keluar, tamu diperiksa suhu badannya, alhamdulillah sehat semua," ujar Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/3/2020).
Saat itu, polisi juga menemukan ada dua bus rombongan tamu undangan dari Wonogiri, Jawa Tengah.
Polisi lalu meminta rombongan tersebut pulang dengan pengawalan polisi.
• UPDATE Jumlah Pasien Corona Minggu, 22 Maret 2020: Positif 514 Orang, 29 Sembuh, 48 Meninggal
Polisi juga berharap rombongan tidak berhenti hingga tiba di tujuan.
"(Acara) langsung berhenti, dengan seperti itu langsung berhenti, begitu kami datang langsung berhenti. Katanya ngunduh mantu, tidak ada permintaan izin ke kami, kalau ada permintaan izin pasti tidak kami berikan," kata Whisnu.
Resepsi putri Wakil Wali Kota Samarinda nyaris terjadi

Rencana Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Muhammad Barkati untuk menggelar pesta pernikahan untuk putrinya di tengah wabah corona, sempat menjadi pergunjingan.
Namun, Barkati pun akhirnya memutuskan untuk menunda resepsi pernikahan putrinya yang rencananya akan digelar Minggu (22/3/2020).
Barkati menyebut, keputusan itu diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, Barkati sempat bersikukuh untuk tetap melaksanakan resepsi putrinya yang telah direncanakan lama.
• Surabaya Peringkat Tertinggi Pasien Positif Corona di Jatim, Berikut Langkah Pencegahan Risma
• Gara-gara Corona, Jessica Iskandar Tunda Rencana Pernikahan Meski sudah Perisapkan 4 Hal Mewah Ini
Dirinya juga sempat menjelaskan telah menyiapkan tim medis hingga ambulans di lokasi resepsi.
“Insyaallah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik. Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakan dan menjalankan kita semua,” kata Barkati sebelum memutuskan untuk menunda acara resepsi.
Pengunjung kafe di Surabaya dibubarkan

Sebuah video polisi membubarkan pengunjung di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 49 detik itu tersebar di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp pada Minggu (22/3/2020).
Salah satu anggota polisi tampak menggunakan pengeras suara meminta pengunjung kafe membubarkan diri.
Polisi meminta mereka membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dulu.
"Saya beri waktu 10 menit, semua pengunjung kafe diminta segera membubarkan diri," kata polisi yang memegang pengeras suara dalam video itu.
Sementara itu, Kapolsek Wiyung Kompol M Rasyad, membenarkan aksi pembubaran itu.
"Itu kafe di jalan raya Wiyung-Menganti. Yang membubarkan dan membawa pengeras suara itu saya," kata Rasyad, dihubungi melalui telepon, Minggu sore.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Para Petugas Tegakkan Social Distancing, dari Pembubaran Resepsi hingga Gerebek Kafe"
Curhat Polisi Bubarkan Kerumunan untuk Cegah Corona: Malah Pindah ke Tempat Lain & Ada yang Tertawa
Dalam sebuah video yang beredar, tampak Yani berucap akan sujud jika warga masih tetap tidak membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Saya sampai mengatakan (akan sujud) itu karena kami sudah imbau berkali-kali."
"Tapi mereka tetap duduk."
"Bahkan ada yang tertawa saat kami menyampaikan imbuan."
"Seolah Covid-19 ini biasa saja," ujar Yani.
Menurut dia, hampir seluruh warga yang nongkrong tersebut adalah pelajar.
Padahal mereka harusnya tetap tinggal di rumah dan mengisolasi diri.
"Namun faktanya mereka malah ada di lokasi tersebut (warkop dan kafe)," ucap Yani. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ini Ceritakan Sulitnya Minta Warga Tetap di Rumah: Ada yang Tertawa Saat Diimbau".