Breaking News:

Virus Corona

Cegah Corona, Wapres Maruf Amin Imbau Masyarakat untuk Tidak Mudik: Bisa Dilakukan di Waktu Lain

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Kolase TribunNewsmaker - rte.ie dan Tribunnews.com (Chaerul Umam)
Wakil Presiden Maruf Amin Imbau Masyarakat untuk Tidak Mudik di Tengah Wabah Corona. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Seperti yang diketahui, mudik seolah sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia ketika hari lebaran tiba.

Para perantauan akan kembali pulang ke kampung halamannya.

Mereka pun bertemu dengan keluarga dan bersilaturahmi.

Saat mudik, setiap orang berkesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan.

Mudik yang sudah menjadi tradisi itu seakan menjadi paling ditunggu menjelang lebaran.

Melonjak Jadi 790 Kasus, Indonesia Masuk Puncak Darurat Covid-19, Program Mudik Gratis 2020 Dihapus

Jokowi Minta Para Menteri Tetap Kerja di Jakarta & Tidak Melayat Ibunda, Maruf Amin: Sangat Terpuji

Pangeran Charles Positif Corona, Juru Bicara Istana Ungkap Kondisi Terkini Ratu Elizabeth II

Namun di tahun ini, masyarakat diimbau menahan diri untuk tidak mudik.

Hal itu lantaran penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang semakin meluas.

Maruf Amin meminta masyarakat menahan diri untuk tidak mudik baik saat ini maupun lebaran nanti.

Seperti yang diberitakan, virus corona di Indonesia semakin merebak.

Tercatat hingga Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB, total jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 790 kasus.

Dari 790 pasien, sebanyak 31 pasien sembuh dan 58 orang meninggal.

Jokowi Kalkulasikan Daerah yang Paling Parah Dari Dampaknya Virus Corona, Sumatera Utara Turun 40%

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melarang masyarakat mudik pada saat Lebaran.

Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas ke seluruh Indonesia.

Maruf Amin terus mengimbau masyarakat untuk tak pulang terlebih dahulu.

Kendati demikian, pemerintah belum memutuskan apakah ada larangan mudik.

"Saya pribadi sebaiknya memang masyarakat tidak mudik.

"Mudik itu yang penting bagaimana silaturahmi, tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi baik di jalan maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman dan ada risiko penularan Covid-19," ujar Ma'ruf saat wawancara melalui video conference dengan wartawan, Kamis (26/3/2020), dikutip TribunNewsmaker.com dari Kompas.com.

Jumlah pasien corona melonjak, program mudik gratis 2020 dihapuskan
Jumlah pasien corona melonjak, program mudik gratis 2020 dihapuskan (Kolase TribunStyle.com/rte.ie)

Diungkapkan Maruf Amin, silaturahmi dengan keluarga bisa dilakukan dengan cara lain jika tidak mudik.

Menurutnya, silaturahmi bisa dengan memanfaatkan komunikasi lewat teknologi.

Masih dikatakan Maruf Amin, dalam agama juga diajarkan apabila ada maslahat yang bisa didapatkan tetapi ada bahaya, maka prinsip yang harus digunakan adalah menolak bahaya itu terlebih dahulu.

Alasan Jauhi Gula Saat Wabah Virus Corona, Bisa Berakibat Fatal, Ini Penjelasan Dari Pakar Kesehatan

Maruf Amin minta masyarakat untuk melihat bahayanya jika nekat pulang kampung di tengah wabah corona.

"Apalagi kalau manfaat silaturahmi, bisa dilakukan pada waktu yang lain, pada liburan yang lain.

Oleh karena itu pertimbangan rasionalnya, logisnya sebaiknya memang tidak mudik, melihat bahayanya yang sangat mungkin terjadi," kata Ma'ruf.

Lebih lanjut, Maruf Amin mengatakan kebijakan mengenai mudik ini nantinya akan dibahas dalam sidang rapat terbatas kabinet.

Keputusan rapat akan ditetapkan apakah pemerintah akan melarang mudik atau tidak. (TribunNewsmaker.com/ Listusista)

Tito Karnavian
Tito Karnavian (Kolase TribunNewsmaker - KOMPAS.com)

Setuju Mudik Dibatasi, Mendagri: Agar Penyebaran Corona Bisa Ditekan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan dirinya menganjurkan pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam memperketat acara mudik bersama.

Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penularan virus corona yang mengakibatkan individu terjangkit Covid-19.

"Hal yang konkret yang dapat dilakukan bersama adalah pembatasan dengan superketat acara mudik bareng yang sudah menjadi tradisi tahunan selama ini," ujar Tito dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).

 

Berdasarkan data pemerintah, kata Tito, bila frekuensi program mudik bersama bisa dikurangi secara ketat, maka volume arus mudik dari Jabodetabek bisa ditekan.

Demi Tekan Penyebaran Virus Corona, Social Distancing Diubah Jadi Physical Distancing, Apa Bedanya?

"Maka volume arus mudik dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, yang merupakan epicentrum penyebaran Covid-19, akan dapat ditekan secara signifikan," lanjut Tito Karnavian.

Dia mengungkapkan, pemerintah bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona saat ini sedang mempertimbangkan pembatasan secara ketat acara mudik bersama.

Tito menjelaskan sejumlah alasan mengapa hal ini perlu ditindaklanjuti.

"Pertama, mudik bareng sangat identik dengan pengumpulan massa besar yang berdesakan, baik di saat pemberangkatan, di perjalanan hingga di tempat tujuan.

Seperti kita tahu, mudik bareng cukup melelahkan dan pastinya mengakibatkan stamina ketahanan tubuh peserta mudik drastis drop dan berpotensi tertular Covid-19," tutur Tito.

Kedua, kata dia, mempertimbangkan laporan riset WHO yang menyebutkan bahwa penularan Covid-19 sudah bersifat aerosol, yaitu transmisi lewat tumpangan partikel di udara.

"Otomatis mudik bareng, utamanya lewat moda transportasi darat, kereta api yang memakan waktu berjam-jam di perjalanan dengan kondisi sesak penumpang tentu menjadi ground field penularan Covid 19 secara masif," papar Tito Karnavian. (Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setuju Mudik Dibatasi, Mendagri: Agar Penyebaran Corona Bisa Ditekan"

Tags:
virus coronaMaruf AminWakil PresidenRamadhanCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved