Breaking News:

Hasil Rapid Test 300 Warga Jabar Positif Corona, Paling Banyak di Sukabumi, Ini Kata Ridwan Kamil

Gubernur Ridwan Kamil membeberkan hasil rapid test atau tes masif yang dilakukan di Jawa Barat.

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kamis (13/12/2018). 

Sampai Senin (30/3/2020) siang di Jabar, katanya, baru tercatat 149 pasien positif corona, 660 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 5.293 orang dalam pemantauan (ODP).

Emil pun tidak menyangka lonjakan jumlah kasus positif akan muncul di Kota Sukabumi, bukannya di Bogor, Depok, atau Bekasi, yang selama ini berdekatan dengan Jakarta sebagai episentrum penyebaran virus corona.

Pemakaman jenazah pasien terduga terinfeksi virus corona di Purwakarta, Senin (30/3/2020).
Pemakaman jenazah pasien terduga terinfeksi virus corona di Purwakarta, Senin (30/3/2020). (Tribunjababar.id/M Nandri Prilatama)

"Kami sudah melakukan rapid test di 27 kabupaten dan kota di Jabar, kepada 22 ribu orang.

Dilakukan di fasilitas kesehatan, door to door, dan drive thru.

Dengan tes ini jadi lebih jelas peta persebarannya, ternyata muncul banyak di Kota Sukabumi," ujarnya.

Emil mengatakan sudah menginstruksikan kepada Wali Kota Sukabumi untuk melakukan karantina wilayah parsial terhadap satu kecamatan, desa, atau kawasan, yang mengalami lenjakan jumlah pasien terdeteksi positif virus corona tersebut.

Kasus Pertama Pasien Positif Virus Corona di Mimika, Papua, Sempat Berpergian ke Daerah Rawan

"Wali Kota Sukabumi sudah kami perintahkan melakukan tindakan-tindakan, sambil menungu tes kedua ini.

Kota Sukabumi akan menjadi daerah pertama di Jabar yang melakukan karantina wilayah parsial terhadap satu kecamatan," katanya.

Emil mengatakan belum bisa membeberkan nama kecamatan yang akan dikarantina parsial tersebut juga belum bisa memberi tahu mengenai penyebab penyebaran virus corona di kawasan tersebut.

Kebijakan Karantina atau Lockdown

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak ada lockdown atau karantina wilayah terhadap kabupaten kota atau di tingkat provinsi di Jawa Barat.

Setiap karantina wilayah, katanya, harus mendapat persetujuan Presiden RI.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan pemerintah daerah dapat memberlakukan karantina wilayah parsial tanpa persetujuan Presiden RI, jika hanya mengkarantina sebuah rumah, gedung, kawasan, RT, RW, kampung, desa atau kelurahan, dan kecamatan.

Kunjungan Ridwan Kamil itu diterima Bupati Bandung H Dadang Naser beserta jajaran Pemerintah Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, Minggu (22/3/2020)
Kunjungan Ridwan Kamil itu diterima Bupati Bandung H Dadang Naser beserta jajaran Pemerintah Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, Minggu (22/3/2020) (Istimewa)

"Saya sudah memberikan izin kepada pemerintah kota dan kabupaten untuk melakukan karantina wilayah parsial.

Jadi bukan lockdown, karantina wilayah parsial ini tidak usah ada izin Presiden," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (30/3).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Jawa BaratgubernurRidwan KamilSukabumirapid testcoronaCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved