Cerita Pasien Sembuh dari Covid-19, Alami Gejala Tak Biasa, Bukan Demam, Batuk atau Sesak Nafas
Inilah cerita salah satu pasien di Solo yang sembuh setelah terjangkit virus corona.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Waktu itu kan malam, Pak, terus cuma diobati biasa sampai pagi. Pagi kok saya pegang gini kok masih anget gitu, Pak. Terus saya periksa ke klinik. Terus habis itu udah reda panasnya. Tapi hari Jumat kok panas lagi, terus dibawa ke RS Yarsis. Dokter bilang bapak sakit tifus," katanya.
Demam yang dialami suami tidak kunjung menurun.
Ia kemudian dilarikan ke RSUD Moewardi dan menjalani rawat inap.

Sang suami kemudian menjalani tes swab dan dinyatakan positif virus corona.
Suami Purwanti meninggal dunia. Lalu, tim medis RSUD Dr Moewardi menjemput Purwanti.
Ia dirawat di ruang isolasi dan dinyatakan menderita penyakit Covid-19.
Berbeda dengan sang suami, Purwanti tidak mengalami gejala selayaknya pasien positif virus corona.
Ia tidak mengalami batuk, pilek, demam tinggi serta sesak napas.
Namun, ia terus menerus merasa haus.
Ketika diisolasi di rumah sakit, ia mengaku keluhannya hanya kehausan.
"Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada. Cuma waktu di rumah sakit itu rasane ngelak (haus) gitu lho, Pak. Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (saja),” ujar Purwanti.

Purwanti mengaku kerap mengonsumsi empon-empon semenjak almarhum suaminya dirawat di rumah sakit.
Daya tahan tubuhnya, kata Purwanti, dipengaruhi apa yang ia konsumsi.
Sang kakak sering membuatkan jamu. Ia pun mengonsumsi vitamin.
"Dari awal Bapak (almarhum suami) masuk ke Moewardi, saya tiap hari minum vitamin itu lho, Pak. Saya di rumah gitu sama kakak juga dibuatin jamu. Ramuan jamu-jamu itu lho, Pak. Macam-macam jamu, semua empon-empon dicampur jadi satu tak minum," beber dia kepada Ganjar.