Virus Corona
Anies Baswedan Siapkan Hotel Bintang Lima untuk Tim Medis, Aliansi BEM Jakarta Bersuara: Berlebihan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, siapkan hotel bintang lima untuk tempat istirahat tim medis, Aliansi BEM Jakarta : Berlebihan.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyiapkan Hotel Grand Cempaka Business untuk para tenaga medis yang merawat virus corona atau Covid-19
Hal itu dia sampaikan via akun YouTube Pemprov DKI, Kamis 26 Maret 2020.
"Ada tiga tempat lain yang sedang dalam persiapan, semuanya di bawah Jaktour"
"Ada tiga hotel atau penginapan yang nanti akan digunakan," ujarnya.
Anies berujar, Jaktour menyiapkan tempat tinggal sementara untuk para dokter dan perawat yang menangani covid-19 agar mereka memiliki tempat istirahat yang nyaman.
"Total nantinya hampir 700 tempat tidur yang akan bisa menampung seluruh dokter dan perawat," kata dia.
• Tawarkan Rumahnya Jadi Tempat Istirahat Dokter, Hengky Kurniawan Beri Pesan Untuk Anies Baswedan
• Anies Baswedan Diminta Jamin Hidup Kelompok Miskin, Harus Lakukan Ini Sebelum Lockdown Jakarta
• Anies Baswedan Kirim Surat Cinta untuk Para Tenaga Medis, Jakarta Bangga pada Bapak Ibu
Selain menyiapkan tempat tinggal sementara, lanjut Anies, juga akan disiapkan fasilitas untuk para tenaga medis tersebut.
Anies menyampaikan, fasilitas yang diberikan Pemprov DKI melalui BUMD-nya itu merupakan bentuk dukungan untuk para tenaga medis yang memiliki tugas berat dalam penanganan covid-19.
"Selain disiapkan hotel atau tempat tinggal yang nyaman, makanan juga disiapkan," ucap Anies.
Sebanyak 138 tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di Jakarta tinggal di Hotel Grand Cempaka Business milik Jaktour.
• POPULER - Bertemu Bupati Karawang yang Positif Corona, Annisa Pohan Batuk Sebulan, Ini Hasil Tesnya
• 4 Obat yang Diminum Andrea Dian Selama Diisolasi Hingga Negatif Corona, Sempat Alami Pusing & Mual
• POPULER - Kisah Pilu Kepala Kampung di Sumbar, Dianiaya Warga karena Sosialisasikan Bahaya Corona
Mereka merupakan tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, dan RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menanggapi hal ini, puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara turut angkat bicara.
Mereka menganggap penggunaan Hotel Grand Cempaka milik Pemprov DKI untuk tim medis dan relawan merupakan tindakan yang berlebihan.
Mengutip dari Wartakotalive, "Fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis dinilai berlebihan."
"Lantas apakah itu menjamin bahwa masyarakat Jakarta tidak terinfeksi virus Corona karena belum meratanya tindakan pencegahan dari Gubernur Jakarta terkait virus Corona di kalangan masyarakat menengah ke bawah," ujar Presiden Mahasiswa STIKES Binawan, Yazid Albustomi.

Selain itu, mereka juga turut memberikan sejumlah pandangannya terkait kondisi DKI Jakarta di tengah pandemi corona.
Mereka menganggap kebijakan yang diambil Anies kurang tepat bahkan cenderung bernuansaa politis ketimbang solutif.
Selain menyoroti soal permintaan karantina wilayah atau lockdown lokal yang mereka nilai sebagai langkah terburu-buru tanpa melihat dampak ikutannya.
Aliansi juga mengkritik soal upaya pencegahan yang dinilai kurang maksimal.
Yazid mengatakan, Aliansi BEM Jakarta Bersuara meminta Pemprov DKI untuk lebih fokus dalam hal pencegahan dengan menggelar rapid tes massal yang menjangkau lebih banyak orang.
• Curhat Pilu Korban PHK di Tengah Pandemi Corona, Tak Dapat Pesangon dan Sulit Cari Kerjaan Baru
• WASPADA! Tahan Bersin karena Takut Dikira Idap Corona, Ternyata Bisa Hilangkan Nyawa, Ini Faktanya
• 5 Fakta Menarik Token Listrik Gratis Saat Corona, Termasuk Bisa Diperpanjang Tidak Hanya 3 Bulan!
"Jika Indonesia ingin meniru gaya penanganan ala Korea Selatan, maka keberadaan fasilitas kesehatan kita juga harus mencukupi," ujar Yazid.
"Tes dengan skala masif harus ada guna mendeteksi siapa saja yang terinfeksi Covid-19 ini," imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2018-2019, Dheden Pratama mengatakan, masalah lain yang mereka soroti adalah kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker sebagai kebutuhan utama untuk mencegah penyebaran virus.
"Urgensi saat ini bagaimana kita sama-sama bersatu memerangi Covid-19, antara pemerintah dengan masyarakat."
"Untuk memutus mata rantai corona," ujar Dheden saat menggelar konferensi pers bertajuk "Lockdown Solusi atau Politisasi" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (4/4/2020).

"Namun sangat disayangkan."
"Di tengah urgensi seperti ini, banyak oknum-oknum di tengah pemerintahan maupun sipil, yang memanfaatkan kekayaan diri untuk menperkaya diri dengan menimbun masker," imbuhnya.
Dheden mengaku, ia bersama anggota aliansi sudah datang ke Pasar Pramuka dan mendapati sejumlah alat kesehatan dijual dengan harga berkali-kali lipat dari harga normal.
"Di Pasar Pramuka milik (Perumda) Pasar Jaya, APD yang tadinya dijual Rp 80 ribu menjadi Rp 450 ribu."
"Termometer tadinya Rp 150 ribu kini dijual Rp1,5 juta," jelas Dheden.
• Anies Baswedan Kirim Surat Cinta untuk Para Tenaga Medis, Jakarta Bangga pada Bapak Ibu
• Ibunda Jokowi Meninggal Dunia, Anies Baswedan: Semoga Allah SWT Memuliakan Derajat Almarhumah
• Ditanya Najwa Shihab soal Antrean Panjang di Halte Transjakarta, Ini Jawaban Anies Baswedan
"Jadi, masalah kita sekarang bukan hanya soal Covid-19 saja."
"Tapi tentang oknum-oknum yang mengambil keuntungan materi dari pandemi global ini," tambahnya.
Salah satu anggota aliansi, Ronaldo Zulfikar mengatakan, pihaknya mempertanyakan niat Anies Baswedan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown.
"Yang kami pertanyakan sudah sejauh mana kesiapan Pemprov hingga akan melakukan lockdown."
"Apakah sudah dilakukan dengan langkah-langkah matang, seperti melakukan kajian dari berbagai aspek, sosialisasi menyeluruh hingga masyarakat paling bawah dan hal lain yang semestinya harus dipikirkan dengan matang," ujar Zulfikar, aktivis mahasiswa dari UHAMKA itu. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gubernur Anies Siapkan Hotel Bintang Lima untuk Tim Medis, Aliansi BEM Jakarta Bersuara: Berlebihan.