Breaking News:

Virus Corona

Baby Sitter PDP Covid-19 Meninggal Dunia, Masih 23 Tahun & Akan Menikah dalam Waktu Dekat

Kisah pasien yang berstatus PDP Covid-19 meninggal dunia setelah pulang kampung, padahal akan menikah dengan kekasih

Editor: Talitha Desena
Pixabay, Stockphoto
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah pilu PDP virus Corona yang meninggal di usia muda.

Seorang baby sitter meninggal dunia setelah dipulangkan ke kampung halaman dari Jakarta.

Pasien tersebut padahal akan menikah.

Kisah pasien yang berstatus PDP Covid-19 meninggal dunia setelah pulang kampung, padahal akan menikah dengan kekasih.

Seperti yang diketahui, Indonesia tengah dalam penanganan pandemi virus Corona.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat 3512 kasus virus Corona pada 10 April 2020.

Kisah Pasien di RS Padang Sidempuan yang Lompat dari Lantai 4, Tak Miliki Gejala Covid-19

Baru Sehari Glenn Fredly Meninggal, Mutia Ayu Curhat Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan Soal Anaknya

WNI Positif Virus Corona Bertambah, Diduga Tertular Pasien Kasus 1, Ini Fakta dan Kondisinya!
WNI Positif Virus Corona Bertambah, Diduga Tertular Pasien Kasus 1, Ini Fakta dan Kondisinya! (Shutterstock)

Dimana 306 orang meninggal dunia dan sebanyak 282 berhasil sembuh.

Salah satu pasien yang meninggal dunia adalah seorang wanita yang masih berusia 23 tahun dan baru-baru ini jadi sorotan.

Wanita tersebut berinisial L dan meninggal dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Dirinya baru saja pulang ke kampung halamannya di Madiun setelah dari Jakarta.

Pernikahan rencananya akan berlangsung dalam waktu dekat setelah L pulang dari Jakarta.

Sudah delapan tahun L merantau menjadi seorang pengasuh di Jakarta.

“Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya. Namun, Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun,” ujar Camat Kare Tarnu Ashidiq yang dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).

Tarnu menceritakan, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya, L sudah sakit di Jakarta selama sepekan.

Oleh majikannya, L dibawa ke rumah sakit dan sempat diopname dan didiagnosis sakit demam berdarah.

Selanjutnya korban dipulangkan dan diantar langsung oleh majikannya menggunakan mobil pribadi ke kampung halaman L, Sabtu (4/4/2020).

Ilustrasi pasien positif virus corona meninggal dunia
Ilustrasi pasien positif virus corona meninggal dunia (Shutterstock)

Setiba di rumah, korban tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Selama tiga hari di rumah, L merasakan badannya lemas, tidak mau makan, dan sulit diajak berkomunikasi.

Khawatir dengan kondisi L, orangtuanya membawa L ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif oleh orang pintar, Selasa (7/4/2020).

Di tempat pengobatan itu, L dinyatakan tidak sakit terjangkit corona. Namun, sakit yang diderita karena disantet orang. Hal itu terlihat dari korban yang muntah darah.

“Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Disebutkan korban bukan sakit corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah,” ujar Tarnu.

Sepulang dari Gresik, Rabu (8/4/2020) pagi, L yang masih dalam kondisi lemas dibawa orangtuanya ke puskesmas.

L kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono karena riwayat korban yang pulang bekerja dari zona merah corona.

Di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah-muntah lalu diopname.

Ilustrasi pasien meninggal karena virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi pasien meninggal karena virus corona atau Covid-19. (Kolase TribunNewsmaker - Shutterstock)

Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.

Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.

Tarnu menambahkan setelah korban dirawat di RSUD Soedono, sore harinya rumah korban disemprot disinfektan.

Keluarga dan warga yang kontak langsung dengan L diminta mengarantina diri secara mandiri.

“Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.

Tarnu menyayangkan tindakan majikan korban yang memulangkan korban dalam kondisi sakit.

Semestinya korban tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan malah dipulangkan.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sebelum Meninggal, Baby Sitter Berstatus PDP Covid-19 Berencana Menikahi Kekasihnya

Dan di Tribunnews.com, Baby Sitter PDP Covid-19 Meninggal Dunia, Akan Menikah dalam Waktu Dekat & Masih 23 Tahun

Sumber: Kompas.com
Tags:
baby sittervirus coronaCovid-19JakartaMadiun
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved