Virus Corona
10 Miliarder Dunia yang Bantu Atasi Virus Corona, dari Elon Musk, Mark Zuckerberg Hingga Bill Gates
Virus Corona menjadi pandemi, ini 10 miliarder dunia yang bantu atasi virus Corona dengan cara mereka, dari Elon Musk hingga Bill Gates
Editor: Talitha Desena
Untuk membantu mengurangi dampak wabah ini, Yuan telah membuat perangkat lunak konferensi video gratis yang penggunaannya tanpa batas bagi anak sekolah TK hingga kelas XII. Bantuan ini diberikan kepada China, Jepang, Italia, dan AS.
5. Jack Dorsey
Salah satu pendiri dan kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey pada 7 April mengatakan, akan menyumbang 1 miliar dollar AS alias Rp 15,80 triliun dari kekayaan pribadinya untuk bantuan virus corona melalui dana filantropinya. Dorsey bercuit, jumlahnya setara dengan 28 persen dari kekayaannya.
Pada 8 April, kontribusi Dorsey sejauh ini merupakan sumbangan tunggal terbesar untuk pertarungan global virus corona.

6. Jack Ma
Pada bulan Januari, Jack Ma dari Alibaba menyumbangkan 14 juta dollar AS untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Pada bulan Maret, Ma juga menyumbangkan 500.000 alat tes dan 1 juta masker ke AS, yang menghadapi kekurangan nasional.
Miliarder yang adalah orang terkaya di Asia ini juga telah mengirim alat tes dan pasokan medis ke negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
7. Jeff Bezos
Pada 20 Maret, unit cloud Amazon, Amazon Web Services, memberikan komitmen 20 juta dollar AS kepada AWS Diagnostic Development Initiative, sebuah program yang berupaya mempercepat pengembangan kit uji virus corona yang lebih cepat.
Pada tanggal 2 April, Jeff Bezos, yang mempertahankan posisinya tahun ini sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sebesar 113 miliar dollar AS, mengumumkan untuk menyumbangkan 100 juta dollar AS untuk Feeding America, sebuah organisasi nirlaba AS dengan jaringan makanan bank dan pantry makanan.
8. Li Ka-Shing
Pada bulan Februari, badan amal taipan Hong Kong Li Ka-shing menyumbangkan 100 juta dollar Hong Kong untuk membantu Wuhan, kota tempat wabah virus corona pertama kali terjadi.
Kembali ke negara asalnya, yayasan Li juga mendistribusikan 250.000 masker wajah ke organisasi kesejahteraan sosial dan rumah-rumah untuk para lansia.