Breaking News:

Fakta Pasien Ijtima di Gowa Ngamuk saat Diisolasi, Dobrak Pintu, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca

Pasien ijtima tabligh akbar di Gowa ngamuk saat jalani isolasi di rumah sakit. Dobrak pintu hingga ancam perawat pakai pecahan kaca.

Editor: ninda iswara
AFP/STR/CHINA OUT
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.(AFP/STR/CHINA OUT) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona tiba-tiba mengamuk di rumah sakit.

Pasien tersebut menolak untuk diisolasi di rumah sakit.

Seperti yang diketahui, pasien virus corona di Indonesia terus bertambah.

Sampai Minggu 12 April 2020 siang, total ada 3842 pasien positif terpapar Covid-19.

Dari 3842 pasien, 327 diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan 286 pasien telah dinyatakan sembuh.

KABAR GEMBIRA! Corona Merebak Jokowi Beri Bantuan Lagi, Warga Miskin & Pengangguran Jadi Prioritas!

Ganjar Pranowo Tanggapi soal Warga Tolak Pemakaman Perawat Corona, Siapkan Taman Makam Pahlawan

Kesibukan di sebuah rumah sakit merawat pasien corona
Kesibukan di sebuah rumah sakit merawat pasien corona (abcnews.go.com)

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pemerintah telah memberikan sejumlah imbauan.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah dan menghindari kerumunan.

Bahkan beberapa daerah menerapkan karantina bagi para pendatang yang mudik ke kampung halaman.

Namun kasus pasien yang ngamuk hingga kabur saat diisolasi juga bermunculan.

Beberapa cerita seputar pasien mengamuk hingga kabur saat diisolasi terjadi di sejumlah daerah.

Salah satunya yakni dari seorang peserta Ijtima tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan.

Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona tiba-tiba mengamuk di rumah sakit.

Ayahnya Tak Bisa Pulang Gara-gara Corona, Sang Anak Justru Alami Luka Bakar Akibat Hand Sanitizer

2 Hal Besar yang Harus Dilakukan Agar Indonesia Tak Jadi Pusat Baru Penyebaran Corona, Apa Saja?

Pasien berusia 52 tahun itu sampai mendobrak pintu kamar isolasi yang ada rumah sakit.

Tak hanya itu, pasien PDP ini juga memecahkan kaca rumah sakit.

 
Padahal, proses isolasi ini bertujuan untuk merawat si pasien dan mencegah penyebaran virus corona kepada orang lain.

Peristiwa ini terjadi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (10/4/2020)

Pria berinisial N ini menolak untuk diisolasi di rumah sakit.

Kelakuan N bahkan semakin membahayakan nayawa petugas medis di rumah sakit setempat.

Sebab, pria ini juga mengancam petugas medis dengan pecahan kaca.

Pasien yang mengamuk ini dari klaster Ijtima Jamaah tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan.

“Dia (pasien) juga mengancam perawat pakai pecahan kaca,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia, Sabtu (11/4/2020) se[erti dilansir dari Kompas.com.

 

Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020).
Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

Saat itu, pihak rumah sakit pun langsung menghubungi aparat kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda untuk mengamankan situasi.

Sebab, petugas medis yang bertugas ketakutan karena ulah si pasien ini.

Petugas yang datang pun berhasil menenangkan pasien yang sedang mengamuk itu.

STUDI TERBARU: Pasien Corona Bisa Derita Kerusakan Tubuh Seumur Hidup, dari Jantung Hingga Otak

Tak Ditolak Seperti di Indonesia, Jenazah Korban Corona di Madinah Dimakamkan dengan Cara yang Mulia

Pasien dari klaster Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa ini pun akhirnya pulang.

Namun, selama di rumah pasien ini dilarang berpergian atau melakukan aktivitas di luar rumah.

N wajib mengisolasi diri di rumahnya selama satu bulang dibawah pengawasan dari petugas kesehatan.

“Dia kita berlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim dinkes bersama BPBD, Kepolisian,” ujar Osa.

 

Ilustasi ajakan untuk diam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19
Ilustasi ajakan untuk diam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 (Gerd Altmann/Pixabay)

Osa menjelaskan, pasien tersebut diisolasi di rumah sakit pada 8 April setelah dinyatakan hasil rapid testnya reaktif virus corona.

Petugas medis kemudian membawa pasien ini menuju RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna mendapat perawatan medis. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kronologi Pasien Jamaah Tablig Ngamuk saat Diisolasi di Rumah Sakit, Pintu Didobrak Perawat Diancam

dan di Tribunnews.com Pasien Ijtima Ngamuk saat Diisolasi, Dobrak Pintu, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca, Ini Faktanya

Ilustrasi pasien positif virus corona dalam perawatan
Ilustrasi pasien positif virus corona dalam perawatan (Kolase Tribunstyle.com)

Pasien Corona di Tebet Kabur saat Isolasi, Teriak Memanggil Sang Suami, Ini Fakta Sebenarnya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah fakta mengenai kaburnya pasien positif virus corona atau Covid-19 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Pasien tersebut kabur saat menjalani isolasi.

Wanita itu kabur dan teriak menanggil suaminya.

Bahkan ia juga sempat melempar batu ke arah petugas yang ingin memeriksanya.

Ia sebelumnya menjalani karantina mandiri, diisolasi agar virus corona tidak menyebar.

Namun, ia justru kabur pada Selasa (31/3/2020).

 Positif Corona, Wanita Ini Nekat Kabur & Lempari Petugas dengan Batu, Ternyata Idap Penyakit Serius

 Fakta Wanita Positif Corona Kabur Saat Isolasi Mandiri, Diduga Gangguan Jiwa, Petugas Dilempari Batu

Ilustrasi dokter terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi positif virus corona atau Covid-19 dan tenaga medis (Kolase TribunNewsmaker- Shutterstock dan Freepik)

Ia kabur saat petugas medis mendatangi rumahnya guna mengecek kondisi kesehatan.

Pasien berusia 54 tahun tersebut diduga stres karena harus menjalani isolasi mandiri.

Hal itu diungkapkan oleh Camat Tebet, Dyan Airlangga.

"Diduga mungkin stres karena menjalani isolasi," ujar Camat Tebet, Dyan Airlangga ketika dikonfirmasi.

Dyan Airlangga membeberkan setibanya di kediaman pasien, petugas tidak menemukan keberadaan wanita tersebut.

Setelahnya, petugas pun mencoba mencari ke sejumlah tempat.

Virus Corona
Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

"Rupanya dia keluar, mungkin suntuk juga. Kita cari-cari nggak dapat, rupanya dia sembunyi," ujar Dyan.

Setelah tim medis meninggalkan lokasi, sambungnya, wanita itu baru keluar dari tempat persembunyiannya.

"Akhirnya warga lapor ke kita, dan kita datang lagi ke lokasi," ucap dia.

 Kuburkan Jasad Korban Corona Dini Hari, Penggali Kubur Kabur, Berhasil Diluluhkan dengan Rayuan Ini

Dyan menyebut wanita itu sempat melawan petugas medis ketika hendak dibawa ke rumah sakit.

"Tadi dia sempat lempar-lempar batu ke petugas kita," kata Dyan.

Punya Riwayat Gangguan Kejiwaan

Menurut Dyan, perempuan itu memang punya sejarah gangguan kejiwaan.

Dia ketahuan positif Covid-19 berawal saat berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk masalah kejiwaan.

Ketika diperiksa, ternyata perempuan itu juga mengalami demam.

"Setelah itu dia kan mengalami kejadian agak sedikit demam, setelah diperiksa ternyata dia positif (Covid-19)," kata Dyan.

Teriak Mencari Suami

Menurut Dyan, sambil berjalan-jalan keluar rumah, perempuan itu berteriak sambil mencari suaminya.

"Namun kita juga tidak tahu suaminya di mana," kata Dyan.

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sudah Diamankan

Kini perempuan tersebut sudah diamankan petugas kesehatan yang menggenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Rencananya, perempuan tersebut akan dibawa ke RS Duren Sawit, Jakarta Selatan.

RS Duren Sawit merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 Mudik karena Corona, Pria Ini Pergoki Istri Selingkuh dengan Kades, Warga Ngamuk Nekat Ikat Pelaku

Perempuan itu tinggal bersama suaminya di rumah.

Namun suaminya kini berstatus PDP (pasien dalam pengawasan).

Tak Kontak Fisik 

Camat Tebet, Dyan Airlangga membenarkan ada seorang perempuan yang berstatus Covid-19 kabur saat diisolasi di rumahnya di kawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan.

Namun dia memastikan tidak ada warganya yang kontak fisik dengan perempuan tersebut saat melarikan diri dari rumah.

"Informasi warga sih enggak ada, karena warga sudah tahu dia positif. Dia juga tidak melakukan kontak dengan warga," kata Dyan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

1.528 kasus corona di Indonesia

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru mengenai jumlah pasien Covid-19.

Pada Selasa (31/3/2020), Yuri, sapaannya, melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.528 kasus.

Yuri mengatakan terdapat 114 kasus baru dari sebelumnya 1.414 kasus.

 Dinyatakan Sembuh Covid-19, 2 Pasien Asal Solo Beberkan Gejala Berbeda Pada Ganjar Pranowo

 "Penambahan konfirmasi kasus positif 114 orang, total kasus menjadi 1.528," ujar Yuri, di kantor BNPB, Jakarta, Senin (31/3/2020).

Kabar yang menggembirakan, jumlah pasien yang berhasil sembuh pun terus bertambah.

Terbaru, jumlah pasien sembuh menjadi 81 atau bertambah 8 orang jadi pasien dari sebelumnya sebanyak 75 pasien.

Sedangkan, kasus kematian pun masih terus meningkat.

Kini, jumlah korban meninggal bertambah 14 kasus, jadi total kasus kematian menjadi 136 kasus, dari sebelumnya 122 kasus.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB (TRIBUN/HO/BNPB)

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

Selain DKI, ada provinsi lainnya yang juga ditemukan kasus positif corona.

Di antaranya Aceh, Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Ada pula di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau.

Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.

Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua dan terakhir Bangka Belitung. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Fakta Pasien Corona Kabur dari Isolasi di Tebet, Teriak Panggil Suami, Kondisi Sebenarnya Memilukan

dan di Tribunnews Pasien Covid-19 di Tebet Kabur saat Isolasi, Teriak Panggil Sang Suami, Ini Kondisi Sebenarnya

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
virus coronaCovid-19isolasiIjtimatabligh akbarGowa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved