Breaking News:

Videonya saat Diamankan Satpol PP Viral, Ini Cuhat Pilu Pedagang di Tangerang: Daripada Mati Sia-Sia

Inilah pengakuan pedagang pakaian dalam di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.

YouTube Indonesia Lawyers Club
Yernis, pedagang pakaian dalam di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten saat diundang di acara ILC. 

Yerni menjelaskan dirinya nekat berdagang demi menyambung hidup keluarganya.

"Saya enggak ada pemasukan, daripada mati di dalam rumah kelaparan, nekat jualan keluar pak," ucap Yerni.

"Itu saya lakukan untuk menyambung hidup," imbuhnya.

Yerni menegaskan selama 10 hari di dalam rumah ia tak menerima bantuan sembako sama sekali.

Ia mengatakan dibanding harus meninggal di dalam rumah karena kelaparan, wanita paruh baya itu memilih berdagang dan memperjuangkan kelangsungan hidup keluarganya.

Menyusul DKI Jakarta dan Bogor, Pekanbaru Tetapkan PSBB, Makassar dan Bandung Baru Ajukan Permohonan

"Sama sekali enggak ada bantuan yang datang ke keluarga saya, daripada saya mati sia-sia, mending saya mati berjuang demi anak-anak, Allah juga tau saya keluar untuk apa," ucap Yerni.

"Kami mau istirahat Pak, tapi bagaimana kami bisa istirahat kalau perut anak-anak kami lapar," imbuhnya.

Setelah video Yerni viral di media sosial, ia akhirnya mendapatkan bantuan berupa sembako dari Camat setempat.

"Alhamdulilah tadi pagi bapak camat dan pak polisi sudah mengirim sembako pak, Alhamdulilah," ucap Yerni.

Video seorang pedagang pakaian dalam di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten tengah diamankan petugas Satpol PP viral di media sosial.
Video seorang pedagang pakaian dalam di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten tengah diamankan petugas Satpol PP viral di media sosial. (Instagram)

 

Yernis menegaskan apabila pemerintah memberikannya sembako dan menangguhkan kredit cicilan rumahnya, maka ia bersedia berdiam di rumah sesuai anjuran pemerintah.

"Paling enggak bantu kami sembako, kami akan menuruti apapun perintah pemerintah," kata Yerni.

"Kasih kami sembako dan tangguhkan cicilan, udah itu aja," imbuhnya.

Prediksi Pakar soal Covid-19, Puncak Pandemi di Bulan Mei hingga Diminta Waspada Gelombang Kedua

Di akhir perbincangan, Karni Ilyas berharap bantuan yang diterima Yerni bukan hanya karena pedagang pakaian dalam itu diundang ke televisi.

"Semoga betul-betul dapat bantuan, tidak cuma hanya sekali dari Pak Camat," ucap Karni Ilyas.

"Kita titiplah Pak Camat, ibu saya undang ke sini sudah heboh di kampung ibu,"

Tags:
YernisILCKarni IlyasTangerangBantenviralCovid-19
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved