Breaking News:

Virus Corona

POPULER Satpam Positif Corona Bagikan Nasi, Warga Kampung Jadi Isolasi Mandiri & Akses Jalan Ditutup

Ratusan warga tepatnya 500 orang di Dusun Krajan, Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kini jalani karantina mandiri

Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ratusan warga tepatnya 500 orang di Dusun Krajan, Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kini harus menjalani karantina mandiri.

Ratusan warga tersebut ada di dua RT.

Mereka terpaksa harus melakukan karantina mandiri menyusul salah seorang warganya yang dinyatakan positif Covid-19 atau virus corona.

Warga sekampung tersebut harus melakukan isolasi selama 14 hari.

Sebelumnya seorang warganya yang merupakan satpam di RSUP dr Kariadi Semarang dinyatakan positif corona.

Pasien tersebut sempat membagi-bagikan nasi di kampung halamannya.

 Cerita Seputar Nekat Pulang Kampung di Tengah Wabah Corona, Dicegat Bupati hingga Wajib Isolasi

 Positif Covid-19, Satpam Ini Malah Mudik & Bagikan Nasi, Warga Kampungnya Bakal Lakukan Rapid Test

Virus Corona (ilustrasi)
Virus Corona (ilustrasi) (freepik.com)

Ia yang seharusnya melakukan isolasi justru malah nekat mudik dan membagi-bagikan nasi.

Tak hanya itu, ia juga melakukan aktivitas lainnya bersama warga.

Satpam tersebut tidak mengindahkan perintah untuk melaksanakan isolasi.

Hal itu tentunya berdampak bagi warga kampung.

Kini warga dikampungnya harus menjalani isolasi mandiri.

Tak hanya itu, akses jalan di kampung tersebut juga ditutup.

 Banyak Kasus Pasien Corona Dikucilkan, Warga Cimahi Justru Lakukan Aksi Mulia, Najwa Shihab Terharu

 Bukti Covid-19 Bisa Dilawan, 3 Pasien Corona Sembuh saat Dokter Palembang Berikan 3 Resep Ini

Mengenai nasib warga di kampung tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Desa Panunggalan, Moch Pujiyanto.

"Ada sekitar 500 orang kami minta isolasi mandiri di rumah masing-masing," terang Kepala Desa Panunggalan, Moch Pujiyanto saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (16/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi covid-19
Ilustrasi covid-19 (Freepik)

Diungkapkan Pujiyanto, karantina mandiri sudah dilakukan sejak Selasa (14/4/2020) lalu.

Hal itu berdasarkan kesadaran masyarakat sendiri.

Selain karantina mandiri, dilakukan juga langkah penutupan akses jalan di dua RT tersebut.

Penutupan jalan dilakukan agar warga tidak keluar rumah selama 14 hari.

 VIRUS Corona Memang Bisa Dimatikan, Tapi Peneliti Ungkap Kerugian Pasien Begitu Pulih dari Covid-19

 STUDI TERBARU: Pasien Corona Bisa Derita Kerusakan Tubuh Seumur Hidup, dari Jantung Hingga Otak

Ratusan warga tersebut juga tidak diperbolehkan menerima tamu kecuali jika ada kepentingan mendesak.

Lebih lanjut, Pujiyanto juga membeberkan mayoritas profesi warganya.

Banyak yang bekerja sebagai petani dan pekerja swasta.

Petani masih diperbolehkan bekerja, namun hanya boleh ke sawah.

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu bantuan dari pemerintah.

"Kebetulan mayoritas petani dan sisanya pekerja swasta, serabutan juga libur.

Kalau mau ke sawah silakan, tapi hanya ke bekerja di sawah dan tak boleh kemana-mana.

Untuk logistik sementara warga bermodalkan sendiri.

Bisa juga pesan makanan, ada kurirnya. Kami masih nunggu bantuan pemerintah," ujar Pujiyanto, masih dikutip dari sumber yang sama. 

(Tribunnewsmaker.com/ Listusista)

dan di Tribunnews.com Positif Corona, Satpam Ini Malah Bagi-bagi Nasi, 500 Warga Kampung Isolasi Mandiri, Jalan Ditutup

virus Covid-19
virus Covid-19 (Pixabay.com)

Satpam Positif Corona Malah Mudik dan Bagi Nasi di Masa Isolasi, Warga Kampung Bakal Lakukan Rapid Test

Seorang satpam asal Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, tidak tertib saat menjalani isolasi mandiri.

Dia sempat pulang kampung dan berkontak dengan banyak orang di kampung dalam kurun waktu yang seharusnya digunakan untuk masa isolasi tersebut.

Belakangan, hasil tes swab keluar dan ternyata satpam tersebut dinyatakan positif virus corona (Covid-19).

Saat dilakukan pelacakan (tracing), pria 24 tahun itu ternyata sempat berkontak dengan warga kampung.

Rencananya, sejumlah warga diminta melakukan tes kilat atau rapid test virus corona.

"Tracing masih diupayakan. Selain keluarga, ada banyak orang yang sempat kontak dengan orang itu. Nanti, mereka akan kita rapid test," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Slamet Widodo, Selasa (14/4/2020).

Acara tahlilan dan main voli

Pria yang bekerja sebagai satpam RSUP dr Kariadi Semarang itu sebenarnya pernah dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala Covid-19.

Setelah dirawat beberapa hari, dia keluar dari rumah sakit dengan catatan wajib menjalani karantina mandiri di rumah dinas Direktur RSUP dr Kariadi.

Namun, pria tersebut tidak tertib dan justru pulang kampung sebelum masa isolasinya selesai.

Alasannya, dia ingin mengikuti acara 40 harian ibunya yang sudah meninggal.

"Jadi, harusnya masih menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari ibunya meninggal," ungkap Slamet.

Pada hari Minggu dan Senin, 12-13 April 2020, dia juga sempat bermain voli bersama kawan-kawannya di kampung.

Pria itu pun sempat membagikan nasi bancakan kepada warga terkait peringatan 40 hari kematian ibunya.

Dijemput petugas

Ketika dirawat sebelum pulang kampung, pasien tersebut sempat diambil sampel swab tenggorokannya.

Baru pada Selasa (14/4/2020) hasilnya keluar dan positif.

Petugas RSUP dr Kariadi kemudian segera mendatangi dan menjemputnya untuk kembali diisolasi.

"Benar, hasil swab-nya baru keluar dan hari ini dijemput untuk menjalani perawatan. Jadi kini total ada dua warga Grobogan yang positif Covid-19," kata Slamet. (Kompas.com/ Puthut Dwi Putranto Nugroho, Khairina, Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satpam Positif Corona Malah Mudik dan Bagi Nasi di Masa Isolasi, Warga Kampung Bakal Lakukan Rapid Test"

Tags:
virus coronaCovid-19satpamGroboganRSUP KariadiSemarang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved