Fakta Video Viral Nenek Mengaji di Rumah Reyot, Sebatang Kara, Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah
Viral video nenek mengaji di rumah reyot dan nyaris roboh. Ternyata hidup sebatang kara dan tak pernah dapat bantuan dari pemerintah.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebuah video viral yang beredar di media sosial kembali menjadi sorotan.
Video yang beredar memperlihatkan seorang nenek bernama Minah (70) yang sedang mengaji.
Minah sendiri merupakan seorang nenek yang tinggal di sebuah rumah reyot yang terletak di Kampung Randu Kurung, Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk.
Berkat videonya mengaji viral di media sosial, rumah Minah ramai didatangi banyak orang.
Mereka yang mendatangi rumah Minah membawa sejumlah bantuan berupa makanan.
Minah menjadi sorotan lantaran tinggal di rumah reyot yang nyaris roboh.
• VIRAL Pasangan Transgender Pertama Lahirkan Bayi Biologis, Terungkap Liku Kisah Haru Perjuangannya
• Viral Foto Petugas Seberangi Sungai Bawa Peti Mati Isi Jenazah Korban Corona, Tempuh Jarak 53 Km

Namun di balik rumah yang nyaris roboh tersebut, Minah justru tampak tenang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Kendati rumah Minah nyaris roboh, tak ada warga yang berani memperbaikinya.
Hal ini lantaran mereka juga takut kalau seluruh bagian atapnya justru benar-benar roboh dan bisa mencelakakan diri.
Bahkan hanya untuk memperbaiki kabel listrik di atap rumah Minah, mereka juga tak berani.
Rumah Minah sendiri, sebenarnya cukup terbilang kokoh, terutama bagian dindingnya. Karena, semua bagian berlapis tembok yang kondisinya cukup baik.
Namun, atapnya memang kondisinya parah. Hampir setiap ruangan di rumah berukuran kurang lebih 6x9 meter tersebut, bagian atapnya bukan lagi bocor, namun sudah bolong tanpa genteng.
Hal ini pula yang membuat sejumlah orang yang menyaksikan video tersebut, tergugah rasa kepedulian sosialnya dan dengan sengaja datang ke rumah Minah untuk memberi bantuan.
Kompas.com pun, menyaksikan dua orang yang datang ke rumah Minah menyerahkan bantuan berupa bahan makanan.
Hidup seorang diri sejak tahun 1980
Minah sendiri, sejak pertama kali menikah dengan Dadang almarhum suaminya sudah menempati rumah tersebut. Namun, sekitar tahun 1980-an, suaminya meninggal dunia.
Sejak itulah Minah hidup seorang diri karena tidak memiliki anak dari hasil pernikahannya.
“(Suaminya) meninggalnya sekitar usia 40 sampai 50 tahunan, tahun 1980-an,” jelas H Ijang (68), tetangga Minah yang memang sejak dulu mengetahui persis kehidupan pasangan suami istri tersebut.
Menurut H Ijang, semasa hidupnya, almarhum Dadang memiliki gangguan penglihatan hingga tidak bisa melihat secara normal.
• Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona
• VIRAL Video Bupati di Sulawesi Utara Keliling Kampung Bawa Peti Mati, Ternyata Ini Tujuannya
Karenanya, Dadang tidak memiliki pekerjaan tetap dan sulit mendapat pekerjaan.
Minah mengakui, suaminya memang telah cukup lama meninggal dunia.
Sejak itu, dirinya pun hidup sebatang kara di rumah peninggalan suaminya.
Karena hidup sendiri, saat ada bagian rumahnya yang rusak, Minah pun tak mampu memperbaikinya hingga kondisi rumahnya rusak berat seperti saat ini.
Selama hidup sendiri, Minah mengaku tidak memiliki pekerjaan pasti.
Bahkan, untuk makan sehari-hari, mengandalkan pemberian dari tetangga.
Namun, dirinya tidak pernah mau tinggal di rumah tetangganya meski rumahnya sudah rusak berat.
“Di sini mah, bisa sambil ngaji, sholawatan, di rumah orang perasaan tidak enak, tidak tenang,” katanya.
PKH tidak dapat, BPJS tidak punya...

Siti Djubaedah, Ketua RW 09 Kampung randu Kurung Desa Cibiuk Kaler mengakui, sebenarnya sudah cukup banyak warga yang mengajak Mamah Minah demikian dirinya biasa memanggil Minah, tinggal di rumahnya.
Namun, Mamah Minah selalu menolak.
“Paling kalau sudah hujan deras dan angin, saya ajak ke rumah saya mau, setelah hujan reda Mamah Minah pulang lagi,” jelas Siti yang rumahnya berada di samping rumah Minah.
Siti sendiri tidak mengetahui pasti cerita Mamah Minah dahulu.
Karena, dirinya baru tinggal di Kampung Randu Kurung sekitar lima tahun lalu. Namun, yang pasti sejak pertama dirinya tinggal di Kampung Randu Kurung, Mamah Minah memang sudah sendirian.
Siti mengaku, dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin mengajukan program perbaikan rumah kepada pemerintah desa, termasuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
• Viral Wanita Ini Alami Perubahan Drastis di Wajah Selama Hamil, Ceritakan Reaksi Suaminya
• Jenderal Petinggi Polri Unggah Video Polisi Lupa Lepas Masker saat Minum, Langsung Viral di Medsos
Namun, entah mengapa tidak pernah berhasil.
“Program PKH tidak dapat, padahal menurut saya layak, BPJS tidak punya jadi kalau berobat bayar sendiri, kalau ada yang ngasih uang, biasanya buat berobat,” katanya.
Siti memastikan, jika hanya untuk kepentingan makan sehari-hari saja, para tetangga cukup memperhatikan dan selalu memenuhinya.
Namun, untuk bisa membantu membangun kembali rumah Mamah Minah, memang kebanyakan kesulitan.
Tidak pernah mendapat bantuan pemerintah
Usep, Kepala Desa Cibiuk Kidul yang ditemui di rumah Minah mengakui, Minah memang tidak mendapat program-program bantuan dari pemerintah baik Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya.
Bahkan, untuk program perbaikan rumah pun tidak juga dapat.
Karena, desanya memang tidak pernah dapat program bantuan tersebut dari pemerintah.
“Ada bantuan Rutilahu tahun 2018 untuk 30 rumah, tapi dari program aspirasi, jadi (Minah) tidak dapat,” katanya.
Usep yang mengaku baru menjabat sebagai kepala desa sejak pertengahan tahun 2017 mengungkapkan, pihaknya tahun 2017 sudah mengajukan program tersebut namun tidak dapat.
Kemudian, tahun 2019, program tersebut tidak ada, meski pihaknya telah mengajukan program tersebut.
• Fakta Viralnya Foto Oknum Polisi dengan Seorang Pria, Mengaku Kehilangan HP, Dijanjikan Lolos Tes
• Viral Video Babysitter Diculik & Digantung, Awalnya Jadi Korban Penipuan, Pelaku Minta Tebusan
Sementara, untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Usep pun mengklaim juga sudah mengajukan Minah sebagai penerima bantuan program tersebut.
Namun, data penerima program tersebut sudah ada di pendamping dan nama Minah tidak masuk dengan alasan keterbatasan kuota.
“Diajukan, tapi tidak masuk, alasannya tidak dapat karena kuota terbatas, BPJS juga sudah diajukan, tapi terbentur masalah waktu,” katanya.
Seharusnya Minah mendapatkan prioritas, tapi...
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Desa Cibiuk Kidul, Imam Munandar mengaku, nama Minah sudah diajukan sebagai penerima berbagai program bantuan dari pemerintah desa.
Namun, masih belum juga mendapat program bantuan dari pemerintah.
“Ajuan dari RT-nya kondisinya disamakan dengan warga yang lain, harusnya ini jadi prioritas dikasih tanda agar jadi prioritas, tidak bisa disamakan dengan yang lain,” katanya.
Ribut-ribut soal program bantuan dari pemerintah, Minah sendiri tidak merasa kecewa dengan tidak adanya bantuan dari pemerintah.
Karena, dirinya sudah merasa cukup dengan keadaannya saat ini.
• Videonya saat Diamankan Satpol PP Viral, Ini Cuhat Pilu Pedagang di Tangerang: Daripada Mati Sia-Sia
• VIRAL Desainer Indonesia Buat Tas dari Tulang Manusia, Disebut Milik Anak yang Idap Osteoporosis
Namun, untuk program perbaikan rumah, dirinya memang berharap bisa dibantu.
“Nunggu ada yang betulin aja lah rumah mah, kalau belum ada bantuan tidak apa-apa, Gusti Nu Beunghar mah (Yang kaya mah Allah), jalma mah mung titahanna (manusia mah hanya pesuruh-Nya),” kata Minah.
Nenek Minah yang rajin membaca shalawat dan Al Quran...
Sehari-harinya, dirumah reyotnya, Minah menyibukan diri dengan membaca Al-Quran dan membaca shalawat di tengah rumahnya.
Jika kondisinya sehat, Minah pun rajin menghadiri pengajian-pengajian rutin di masjid-masjid terdekat di rumahnya.
Siti Djubaedah melihat, meski atapnya sudah rusak berat, anehnya meski diguncang oleh gempa, atap rumah tersebut tidak sampai runtuh.
Padahal, pernah ada kejadian gempa rumah tetangga lain rusak, rumah Minah atapnya tetap pada posisinya.
“Abdi mah nyuhunkeun ka gusti dijaga heula we kango abdi sadidinten ngaji (saya mah minta ka Allah dijaga dulu buat saya sehari-hari ngaji), dugi engke aya nu ngalereskeun (sampai nanti ada yang memperbaiki,” kata Minah dengan bahasa sunda yang kental. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Video Nenek Mengaji di Rumah Reyot, Ternyata Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah
dan di Tribunnews.com Viral Video Nenek Mengaji di Rumah Reyot, Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah, Hidup Sebatang Kara