Breaking News:

Virus Corona

Mengamuk 2 Kali di Rumah Sakit Berbeda Hingga Pecahkan Kaca, Ini Alasan PDP Corona Samarinda Emosi

Viral PDP Corona yang mengamuk tak mau diisolasi hingga buat keributan dan pecahkan kaca dan ancam perawat, ini alasannya!

Editor: Talitha Desena
Kolase Tribunstyle.com
Ilustrasi pasien positif virus corona dalam perawatan 

TRIBUNNWSMAKER.COM - Pasien PDP yang mengamuk baru-baru ini menjadi sorotan.

Dirinya membuat keributan dari mengancam perawat hingga memecahkan kaca.

Apa alasannya?

Viral PDP Corona yang mengamuk tak mau diisolasi hingga buat keributan dan pecahkan kaca dan ancam perawat, ini alasannya!

Beredar kabar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur mengamuk.

Pasien laki-laki berinisial N tersebut telah berusia 52 tahun.

Sempat Pecahkan Kaca hingga Ancam Perawat, PDP Corona Asal Samarinda Ini Ngamuk Lagi, Ingin Pulang

Ketakutan Suami BCL Soal Corona Jadi Kenyataan, Kini Adik Ipar Ashraf Menyesal, Sempat Menertawakan

Orang Tanpa Gejala corona bisa jadi carrier atau pembawa virus Covid-19
Orang Tanpa Gejala corona bisa jadi carrier atau pembawa virus Covid-19 (Pixabay.com)

Dirinya merupakan pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa.

N melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan dan diisolasi pada 8 April 2020.

Namun, N mengamuk di ruang isolasi dan tim medis pada Minggu 19 April 2020.

Dirinya keluar meninggalkan kamar isolasi menuju pintu gerbang RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Padahal, sebelumnya, ia juga pernah mengamuk di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Jumat 11 April 2020 lalu.

Saat di RSUD AWS, N sampai memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu.

Tak cuma itu, N bahkan mengancam perawat menggunakan pecahan kaca yang dipecahkannya.

Karena itu, pasien kemudian terpaksa dipulangkan oleh tim medis dalam waktu satu malam.

Pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa ini mengamuk karena minta dipulangkan dengan alasan ingin merawat ibunya yang sedang sakit sejak Sabtu (18/4/2020) malam.

“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Diakui Irfan, pihak rumah sakit dan tim gugus sempat kesulitan untuk melakukan upaya negosiasi dengan pasien tersebut.

Bahkan, untuk membujuk pasien tersebut pihaknya harus mendatangkan seseorang yang dianggap sebagai guru atau senior dari pasien itu.

“Kurang lebih satu jam kita negosiasi baru dia kembali ke kamarnya,” jelasnya.

Ditambahkan Irfan, Pemkot Samarinda juga siap menjamin pengobatan ibunya jika memnag benar sakit.

“Jadi kami minta alamat lengkap ibunya biar Pemkot Samarinda yang urus,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismid Kosasih mengatakan, butuh cara khusus untuk menghadapi pasien seperti ini.

“Tapi, alhamdulillah dalam waktu tidak terlalu lama kami berhasil menenangkan dia (pasien) kembali,” katanya.

Pasien asal Samarinda ini diketahui sempat melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan, dan diisolasi pada 8 April 2020.

Berdasarkan hasil rapid test, pasien dinyatakan reaktif.

Sedangkan untuk hasil swab masih menunggu Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul Ini Alasan PDP Covid-19 Asal Samarinda Tolak Isolasi dan Mengamuk di Rumah Sakit

Dan di Tribunnews.com, Alasan PDP Corona Samarinda Emosi Sampai Mengamuk 2 Kali di Rumah Sakit Berbeda & Pecahkan Kaca

Ilustrasi Pasien Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi Pasien Virus Corona atau Covid-19 (Kolase TribunNewsmaker - Istimewa dan Pixabay.com)

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur kembali mengamuk.

Pasien laki-laki berinisial N (52) tersebut merupakan pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa.

Pasien sempat melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan dan diisolasi pada 8 April 2020.

N menolak untuk terus berada di ruang isolasi dan mengamuk pada tim medis pada Minggu (19/4/2020).

Pasien tersebut keluar meninggalkan kamar isolasi menuju pintu gerbang RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Ia tidak menghiraukan tim medis.

 Penderitaan Pasien Jalani Tes Swab Corona, Mengerang Kesakitan Saat Stik 10 cm Dimasukkan ke Hidung

 Bosan Isolasi, Sopir Berstatus PDP di Tegal Nekat Kabur dari RS Dibantu Istri, Ini Deretan Faktanya

Ilustrasi dokter merawat pasien virus corona
Ilustrasi dokter merawat pasien virus corona (EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT(STRINGER))

Rupanya pasien tersebut bukan kali pertama menolak isolasi.

Sebelumnya, ia juga pernah mengamuk di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Jumat (11/4/2020) lalu.

Ketika dirawat di RSUD AWS, N nekat memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu.

Tak hanya itu, N bahkan mengancam perawat pakai pecahan kaca.

Karena mengamuk dan mengancam nyawa perawat, pasien tersebut kemudian terpaksa dipulangkan oleh tim medis dalam waktu satu malam.

Keesokan harinya, tim medis kembali menjemputnya untuk diisolasi.

 Pasien Corona di Tebet Kabur saat Isolasi, Teriak Memanggil Sang Suami, Ini Fakta Sebenarnya

 Dinyatakan Sembuh dari Corona, Pasien Ini Justru Meninggal Dunia, Mudik dari Jakarta, Ini Faktanya

N kemudian diisolasi di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Kini, N kembali mengamuk saat isolasi.

Ia mengamuk karena ingin pulang.

Covid-19 atau Virus Corona.
Covid-19 atau Virus Corona. (Kolase TribunNewsmaker- Shutterstock dan freepik)

Soal PDP Corona yang kembali mengamuk ini juga dibenarkan oleh Petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda, Irfan.

Irfan mengatakan pasien tersebut ingin pulang dengan alasan merawat ibunya yang sedang sakit.

“Iya mengamuk lagi pasien sama.

Minta pulang,” ungkap Petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan, Senin (20/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Diungkapkan Irfan, pasien ingin pulang menemui ibunya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

 Positif Covid-19, Satpam Ini Malah Mudik & Bagikan Nasi, Warga Kampungnya Bakal Lakukan Rapid Test

 Pasien Berbohong Dokter Jadi Korban, Sang Anak Geram: Jangan Sampai Kematian Ayah Saya Sia-sia!

Antara tim medis dengan pasien sempat melakukan negoisasi lewat sambungan telepon.

Karena negoisasi berlangsung alot, tim gugus kemudian mendatangkan seseorang yang dianggap sebagai guru atau senior dari pasien ini untuk membujuk.

Setelah satu jam negoisasi, pasien tersebut akhirnya mau kembali ke kamar isolasi.

“Kurang lebih satu jam kita negosiasi baru dia kembali ke kamarnya,” ungkapnya.

Mengenai ibu pasien, Pemkot Samarinda siap menjamin pengobatannya jika benar sakit.

“Jadi kami minta alamat lengkap ibunya biar Pemkot Samarinda yang urus,” ujar Irfan. (Tribunnewsmaker.com/ Listusista)

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19pasienmengamukrumah sakitSamarinda
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved