Breaking News:

4 Fakta Ibu di Lampung Selatan Tega Bunuh 2 Anak Kandungnya, Alami Depresi & Sering Memukul

Inilah deretan fakta ibu di Lampung Selatan tega membunuh dua anak kandungnya.

Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah deretan fakta ibu di Lampung Selatan tega membunuh dua anak kandungnya.

Kasus pembunuhan dua orang anak ini menggegerkan warga di Lampung Selatan.

Pasalnya pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.

Pelaku yaknui berinisial CJ.

Usianya tergolong masih muda, yakni 28 tahun.

Ia merupakan warga Dusun Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.

Bunuh 4 Saudaranya Karena Persoalan Harta, Kakak Beradik Dituntut Hukuman Mati, Ibu Seumur Hidup

Ayah di Sibolga Sumut Tega Aniaya Anak Agar Istri Mau Pulang, Aksinya Direkam & Viral

ilustrasi
ilustrasi (Fure /Shutterstock/Surya/Firman Rachmanudin)

CJ diduga mengalami depresi.

Karena sakitnya itu, ia tega menganiaya kedua anak kandungnya yang masih kecil, GD (5) dan SM (11).

Kedua korban tewas mengenaskan setelah dianiaya ibu kandung.

Kakak beradik itu tewas dalam jangka waktu lima hari berselang.

SM meninggal pada Jumat (17/4/2020) dan GD pada Selasa (21/4/2020).

 

Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dari kasus tersebut.

Mbah Markam (80) orangtua CJ (28) pelaku pembunuhan dua anak kandung di Lampung Selatan memberikan informasi kepada polisi di rumahnya, Rabu (22/4/2020).(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)
Mbah Markam (80) orangtua CJ (28) pelaku pembunuhan dua anak kandung di Lampung Selatan memberikan informasi kepada polisi di rumahnya, Rabu (22/4/2020).(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA) 

 

1. Pelaku depresi setelah bercerai

Mbah Markam (80), orangtua pelaku CJ mengungkapkan, anaknya itu mulai terlihat dan berperilaku seperti orang depresi sejak bercerai.

Menurut Mbah Markam, CJ dan sang suami, SU (35) bercerai dua tahun lalu.

VIRAL Ayah Aniaya Anak Lalu Direkam Agar Istri Mau Pulang: Aku yang Sekolahkan Kau, Bukan Mamakmu

Namun, keduanya rujuk kembali pada Februari 2020 kemarin.

"Setelah pisah (cerai) dia (CJ) seperti orang depresi.

Cucu saya ikut ibunya tinggal di sini," kata Mbah Markam di kediamannya, Rabu (22/4/2020).

2. Pelaku sering memukul jika kambuh

Menurut Mbah Markam, perilaku depresi anaknya, CJ jika kondisi kejiwaan sedang kambuh, suka memukul orang.

CJ akan memukul siapa pun yang berada di dekatnya.

"Suka main tangan (memukul).

Cucu saya yang paling sering dipukul," kata Mbah Markam.

Fakta Balita di Sukabumi Tewas Usai Minum Cairan Disinfektan, Sempat Muntah, Awalnya Mengaku Haus

Bahkan, para tetangga yang sering melerai saat pelaku CJ sedang menganiaya GD dan SM, justru menjadi sasaran pemukulan.

"Kalau sedang normal,

anaknya (CJ) pendiam dan penurut," kata Mbah Markam.

3. Tetangga maklumi perilaku depresi pelaku

Perilaku depresi CJ sudah diketahui para warga dusun.

Tetapi, oleh keluarga, CJ belum pernah diperiksa ke rumah sakit jiwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

"Orang (warga) sini sudah hapal.

Kalau lagi kumat, mukul anaknya, dibilangin gak masuk.

Malah tetangga yang dipukul," kata Mbah Markam.

4. Polisi belum bisa periksa pelaku

Kanit Reskrim Polsek Penengahan, Ipda Sugiyanto (Gianto) mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil keterangan dari pelaku CJ.

Menurut Gianto, pelaku selalu menjawab dengan melantur ketika ditanya.

"Belum bisa diperiksa, jawabannya melantur.

Jadi kami bawa dahulu ke RSJ Kurungan Nyawa untuk diobservasi dokter," kata Gianto. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta-fakta Kasus Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Lampung Selatan"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Lampungpembunuhanpenganiayaandepresiibuanak kandung
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved