POPULER Ditanya Najwa Shihab Soal Kinerja Menkes Terawan, Jokowi: Kalau Ada yang Kecewa, Itu Wajar
Ditanya soal penilaiannya terhadap kinerja Menteri Kesehatan Terawan, Jokowi: Tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jurnalis kondang Najwa Shihab beserta tim Mata Najwa mendapatkan kesempatan eksklusif untuk mewawancarai Presiden Jokowi perihal masalah pandemi corona yang saat ini sedang menimpa Indonesia.
Wawancara tersebut dilakukan pada hari Selasa, 21 April 2020.
Dalam wawancara tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara sempat menanyakan penilaian terhadap Menteri Kesehatan, Terawan, pada Jokowi.
Tak hanya itu, Najwa juga menanyakan soal desakan agar Menkes Terawan mundur dari jabatannya.
“To the point pak Jokowi,
bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan Terawan dan munculnya desakan agar Menkes diminta mundur?” tanya Najwa seperti dikutip dari tayangan Mata Najwa edisi Rabu, 22 April 2020.
Jokowi menjawab tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
• Walau Jokowi Sudah Umumkan Larangan Mudik, 600 Ribu Warga Jateng Terlanjur Pulang dari Jabodetabek
• Walau Dilarang Jokowi, Bupati Klaten Tetap Perbolehkan Warga yang Kelaparan & Terlantar untuk Mudik
• Sayangkan Sikap Pemerintah Soal Temuan FKM UI, Fadli Zon: Sulit Sekali Akui Kesalahan & Minta Maaf

Ia pun menilai wajar jika ada yang kecewa dengan kinerja Menkes Terawan.
“Tidak ada yang sempurna di dunia ini."
"Kalau ada yang kecewa, itu wajar."
"Setiap pekerjaan ada yang menilai,
setiap keputusan ada risikonya," katanya.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa masalah yang dihadapi Menkes bukan hanya Covid-19, tapi juga penyakit lain.
• Layak Disebut Kartini Indonesia, Ini 10 Perempuan Tervokal Saat Pandemi Corona, Ada Najwa Shihab
• Kisah Pilu Sopir Mobil Jenazah Buat Najwa Shihab Tertunduk Sedih: Sehari Antar Puluhan Korban Corona
Menurutnya, Terawan sudah bekerja dengan sangat keras.
"Yang ditangani menkes itu bukan hanya COVID,
ada juga yang lain, misalnya demam berdarah."
"Saya melihat dr. Terawan sudah bekerja sangat keras,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Najwa juga sempat bertanya soal evaluasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Mengenai hal ini, Jokowi pun mengakui bahwa fakta di lapangan banyak masyarakat masih berkerumun di satu tempat.
“Saya melihat di lapangan, pasar masih ramai,
saya kemarin berkeliling ke Jakarta bagian utara terminal masih ramai."
"Di Bogor juga mirip-mirip sama."
"Tapi yang penting aktivitas bisa dilakukan,
jaga jarak, physical dan social distancing,” ujarnya.
“Pakai masker itu sangat penting."
"Jauhi kerumunan itu penting sekali."
"Jangan lupa setiap kegiatan apapun, habis itu cuci tangan."
"Saya sampaikan berulang-ulang,” imbuhnya.
• Viral Video 2 Warga Kurus Kering Minta Makan, Didatangi TNI & Polisi, Ini Reaksi Hotman Paris
• Kasus Pembacokan Keluarga di Purwakarta, Pelaku Tertangkap, Diduga karena Balas Dendam
• Ikut Ulurkan Tangan saat Pandemi, Amanda Manopo Relakan Barang Pribadi Dijual dengan Harga Murah
Najwa lalu bertanya apakah ada instrumen yang bisa digunakan agar kebijakan PSBB jadi lebih efektif.
“Instrumen di lapangan yang kita gunakan sudah TNI dan Polri sudah awal menegur dalam transisi, memberi tahu."
"Tetapi ini kalau kita anggap belum cukup mungkin ada step berikutnya,” jelas Jokowi.
Putri Quraish Shihab ini lantas menanyakan soal sanksi dan denda yang sudah diatur di Undang Undang Karantina Kesehatan.
“Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap sudah cukup dan itu di lapangan belum ada perbaikan,
bisa saja kita masuk ke sana (sanksi kurungan dan denda),” kata Jokowi.
“Itu memang pilihan yang semuanya tidak enak."
"Ini harus menjadi hitungan & kalkulasi,
jangan sampai kita selesaikan sebuah masalah,
tapi muncul masalah baru yang bisa menjadi besar,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga menjelaskan alasan pemerintah lebih memilih opsi PSBB daripada lockdown.
“Karantina wilayah itu sama dengan lockdown,
artinya masyarakat harus hanya di rumah, bus, taksi, ojek, pesawat, kereta, KRL, semua berhenti."
"Di Jakarta saja per hari membutuhkan 550 M,
kalau Jabodetabek itu 3 kali lipat,” ujar Jokowi.
• Profil Lengkap Belva Devara, CEO Ruang Guru yang Kini Pilih Mundur dari Stafsus Presiden Jokowi
• Sempat Dikucilkan, Ganindra Bimo Diperlakukan Tak Biasa saat Andrea Dian Terinfeksi Corona
• Masuki Usia Kepala 3, Nia Ramadhani Rasakan Ada Hal Berbeda di Ulang Tahunnya Kali Ini
Najwa lalu bertanya apakah karena kurangnya budget tersebut,
pemerintah tidak mengambil langkah karantina wilayah.
“Setiap hari saya mendapatkan laporan yang menginformasikan negara-negara melakukan apa, hasilnya melakukan apa kemudian kasusnya berapa.
Setiap hari saya ada terima laporan,” ungkap Jokowi. (Tribunnewsmaker.com/ Irsan Yamananda)
dan di Tribunnews Ditanya Najwa Shihab Soal Kinerja Menkes Terawan, Ini Jawaban Jokowi, Sebut Tak Ada yang Sempurna

Menkes Terawan Imbau Tak Panik Hadapi Virus Corona, Fadli Zon Kritik 'Jangan Sok Hebat & Sok Jagoan'
Fadli Zon kembali melemparkan kritikan pedasnya.
Kali ini kritik pedas tersebut ia sampaikan kepada Menteri Kesehatan, dokter Terawan Agus Putranto.
Kritik pedas Fadli Zon lempar terkait pernyataan Menkes Terawan soal masuknya Virus Corona ke Indonesia.
Menkes Terawan mengimbau agar masyarakat tak khawatir berlebihan soal Virus Corona.
Beberapa imbauan lain untuk mencegah agar tak terpapar Virus Corona juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju ini.
Senin 2 Maret 2020 kemarin, Presiden Jokowi mengumumkan kasus Virus Corona pertama di Indonesia.
Dalam kasus pertama ini ada dua orang sekaligus yang terpapar Virus Corona.
Diumumkannya kasus pertama Virus Corona di Indonesia ini langsung membuat masyarakat heboh.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mengantisipasi penyebarannya.
Termasuk Menkes Terawan yang meminta masyarakat agar tetap tenang dan tak khawatir.
Pasalnya sejak dua warga Depok positif virus corona, masyarakat Indonesia menjadi panik dan khawatir.
Menkes mengatakan, mereka yang kondisi imunitasnya baik tidak akan tertular.
"Tidak semua yang kontak akan sakit. Yang sakit imunitas tubuhnya rendah," kata Menkes di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Menkes mendatangi RSPI untuk menengok dua warga Depok yang positif Corona.
"Jadi tergantung badan kita. Kalau imunitas kita baik, ngga akan mempan. Ini data, kenyataan," tambah Menkes.

Menkes kemudian menyinggung 188 WNI yang bekerja di kapal pesiar World Dream.
Padahal, kata dia, mereka berhubungan langsung dengan penumpang yang positif Corona.
"188 orang negatif semua. Padahal ada kontak di kapal itu," kata Menkes.
Menanggapi pernyataan Menkes Terawan, Fadli Zon memiliki pandangan lain.
Menurut Fadli Zon, mestinya pemerintah menghadapi virus corona menggunakan cara yang tepat juga terukur.
"Arogansi macam gini tak ada gunanya.
Jgn sok hebat n sok jagoan.
Mari hadapi dg terukur, dan cara2 yg tepat.
Tapi harus ada sense of emergency. " tulis akun Twitter Fadli Zon yang sudah terverifikasi.
Diberitakan sebelumnya, Dua orang warga Indonesia, ibu dan anak, positif terkena virus Corona.
Sang anak berusia 31 tahun, sementara si ibu 64 tahun.
Keduanya merupakan warga Depok, Jawa Barat.
Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Keduanya tertular dari warga negara Jepang.
Terawan menjelaskan, perempuan 31 tahun tersebut merupakan guru dansa.
Kemudian pada 16 Februari, perempuan tersebut mengalami batuk-batuk.
Saat itu, dia berobat ke rumah sakit dengan status rawat jalan.
Setelah itu, kondisinya tidak membaik.
Dia kemudian sesak, demam, dan batuk-batuk.
Akhirnya, dia memilih dirawat pada 26 Februari, di salah satu rumah sakit.
Kemudian, pada 28 Februari 2020, perempuan itu dihubungi temannya WN Jepang bahwa tengah dirawat di Malaysia dan positif Corona.
Saat itu, kata Terawan, perempuan itu masih dirawat.
Informasi tersebut kemudian disampaikan perempuan tersebut kepada dokter.
Rupanya, perempuan tersebut menularkan Corona kepada ibunya.
Akhirnya, keduanya dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso pada 1 Februari 2020.
Menurut Menkes, hasil pemeriksaan yang keluar pada Senin pagi, keduanya positif Corona. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Menkes Terawan Minta Masyarakat Tak Panik Hadapi Virus Corona, Fadli Zon : Jangan Sok Hebat