POPULER Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna, Ratusan Karyawan Diisolasi karena PDP yang Nekat Kerja
Berikut deretan update terkait kasus corona di pabrik Sampoerna Surabaya, berasal dari PDP yang nekat kerja & ratusan karyawan harus diisolasi.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena
"Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang."
"Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.
2. Kedua Pasien Tidak Tertular dari Pabrik
Kendati demikian, Risma menyebut kedua pasien itu bukan tertular dari pabrik rokok Sampoerna.
"Sebetulnya awalnya bukan klasternya Sampoerna, tapi orang ini sudah kena (pasien) positif lain, tapi dia kerja," ujar Risma
Risma mengatakan, kasus Covid-19 di pabrik rokok yang terletak di kawasan Rungkut, Surabaya, ini bukanlah klaster baru di Kota Pahlawan.
"Bukan klaster baru. Itu ada PDP, saat itu pengawasannya kurang, terus dia kerja. Bukan baru sebenarnya klasternya," kata Risma.
• Lockdown Corona Mengubah Drastis Wajah Sungai Terkotor di Dunia, Kini Airnya Jernih & Bisa Diminum
• Bau Busuk Menyeruak dari Dalam Truk, Warga Terkejut Isinya 60 Jenazah Pasien Corona Ditumpuk
• Soal Kasus Covid-19 Pabrik Sampoerna, Risma Sebut Berawal dari Pasien Bohong, PDP Tapi Nekat Kerja
3. Ratusan Karyawan Jalani Rapid Test, Tes Swab & Isolasi

Risma menyampaikan, saat ini Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap.
Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.
Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif.
"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.