Virus Corona
Covid-19 Melanda Pabrik Rokok Sampoerna, Khofifah Tuding Penanganan Lambat, Bantahan Pemkot Surabaya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa angkat bicara terkait kasus Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna, Surabaya.
Editor: ninda iswara
Dirinya menjelaskan, sejak dua pegawan perusahaan meninggal, pihaknya segera meminta 506 karyawan untuk jalani isolasi mandiri.
Setelah itu, tracing juga dilakukan secara intensif dan menentukan status ODP atau PDP-nya.
• 5 Kasus Pasien Corona Bohong yang Timbulkan Malapetaka, Pabrik Rokok Sampoerna hingga RSUP Sardjito
• 2 Pegawai Sampoerna Positif Corona & Meninggal, Sterilkah Rokok Mereka? Ini Klarifikasi Sampoerna
"Saat itu, puskesmas melakukan tracing dan ditemukan terdapat data kontak erat dengan karyawan.
Kami begitu tahu satu orang sakit langsung kami cari siapa orang dalam pemantauan (ODP) mana dan pasien dalam pengawasan (PDP) nya," kata Febria.
Febria juga memastikan, hingga saat ini, pemkot melalui puskesmas terus memantau perkembangan pasien, baik yang isolasi mandiri di rumah maupun di hotel dan memberikan berbagai intervensi.
"Jadi, tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan Covid-19.
Kami pun mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratus untuk karyawan Sampoerna.
Dan memantau sekitar 200 orang keluarga karyawan," ujar dia. (Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Corona Melanda Pabrik Rokok Sampoerna, Tudingan Khofifah dan Penjelasan Pemkot Surabaya
dan di Tribunnews.com Puluhan Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Positif Corona, Khofifah Tuding Pemkot Surabaya Lambat