Cerita Bupati Aceh Tengah Tak Akur dengan Wakilnya, Hampir Baku Hantam hingga Ancaman Pembunuhan
Terungkap kronologi perselisihan antara Bupati Aceh Tengah dengan wakilnya. Hampir baku hantam hingga adanya ancaman pembunuhan.
Editor: ninda iswara
Shabela yang emosi mengejar dua orang tersebut hingga ke depan pintu.
"Setelah berada di luar, saya melihat ada sekitar lima orang yang seolah bersiap untuk menyerang saya. Tapi saya melihat dari dalam, saya tidak mau keluar ruangan," kata Shabela.
Menurut bupati, Irul masih terus mengomel bahkan menyampaikan ancaman akan membunuh anak laki-laki Shabela yang saat itu ada di luar ruangan.
Teriakan Firdaus dan irul di halaman pendopo menarik perhatian sejumlah warga. Apalagi sejumlah toko di dekat pendopo sudah mulai buka setelah shalat tarawih.
"Jadi karena mereka teriak-teriak di luar, ya jadi perhatian warga. Apa itu tindakan pantas dari seorang wakil bupati?" tanyanya.
Sejumlah aparat kemudian datang ke lokasi untuk meredam situasi panas itu
Saat itu Shabela mendengar ibu, istri, anak serta cucunya yang ada di dalam kamar berteriak histeris karena keributan yang terjadi di ruang tamu.
Mereka takut terjadi hal yang tak diinginkan.
Setelah sejumlah aparat kepolisian datang, ketegangan mereda.
Wabup Firdaus bersama rombongan pergi meninggalkan lokasi.
Shabela selaku Bupati Aceh Tengah berencana memidanakan wakilnya itu pada Jumat (15/5/2020).
Shabela membawa kasus itu ke ranah hukum agar kejadian serupa tidak terulang, dan wakilnya sebagai pejabat negara dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Wakil bupati merasa tak dianggap

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus menceritakan perseteruan dengan bupati berawal dari informasi proyek senilai kurang lebih Rp 17 miliar yang sudah ditayangkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh Tengah.
Kegiatan itu tayang tanpa sepengetahuan Firdaus sebagai wakil bupati. Padahal seharusnya ada musyawarah antara bupati dan wakil bupati.