Breaking News:

Deretan Kisah Penjemputan Pasien Positif Corona, Petak Umpet hingga Nekat Peluk Warga Agar Tertular

Inilah deretan kisah penjemputan pasien positif Covid-19. Ada yang main petak umpet dengan petugas hingga peluk warga agar tertular.

Kompas.com/Irwan Nugraha
Pasien corona ngamuk dan coba peluk warga yang menontonnya saat dijemput paksa 

Usai dinyatakan positif Covid-19 dari hasil rapid test, pasien tersebut dijemput petugas untuk menjalani karantina.

Tetapi, petugas harus menunggu berjam-jam lantaran pasien bersembunyi ketika dijemput.

Bahkan tim medis juga melibatkan pihak kepolisian dalam penjemputan.

"Negosiasinya cukup alot mulai dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 00.17 WIB baru mau dibawa ke rumah sakit. Bahkan yang bersangkutan bersembunyi," kata petugas Polsek Proppo Briptu Khairul Anwar.

Gejala Tak Biasa Ditemukan Pada Pasien Covid-19 di Indonesia, Hati-hati Bila Alami Nyeri Perut

Dengan penuh perjuangan, tim akhirnya berhasil membujuk pasien agar bersedia dikarantina di Rumah Sakit Pamekasan.

Kepala bagian Humas Pemkab Pamekasan Sigit Priyono mengatakan, pasien tersebut pernah mengikuti pelatihan petugas kesehatan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020.

Sepulang dari Surabaya, ia menderita sakit dan melakukan tes swab.

Hasilnya, pasien itu dinyatakan positif Covid-19.

Peluk warga yang merekam penjemputan, teriak "Kamu ODP"

Seorang pria di Tasikmalaya berinisial AR dinyatakan positif Covid-19 dan menolak dikarantina.

Akhirnya, petugas harus menjemput AR di Kecamatan Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Saat didatangi petugas, pria berusia 40 tahun itu mengamuk.

Ia tak terima dijemput oleh petugas medis untuk menjalani karantina.

AR bahkan berlari mengejar warga yang merekam dengan kamera ponselnya.

AR juga memeluk warga tersebut supaya mereka tertular.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19PamekasanTasikmalaya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved