Soal Mobil PCR Surabaya yang Dipindah ke Daerah Lain, PDIP Bela Risma, Berharap Khofifah Lebih Bijak
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah saat tahu mobil PCR untuk Surabaya malah dipindahkan ke daerah lain, PDIP ikut membela.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena
"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma dengan nada tinggi.
"Pak, saya enggak terima loh pak, betul saya enggak terima," ujar Risma di ujung telepon.
Risma menyesalkan dua unit mobil dari BNPB pusat itu tidak dapat beroperasi di Surabaya.
Apalagi Pemkot Surabaya saat ini tengah berkejaran dengan waktu untuk dapat segera memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Mengenai hal ini, Sekjen PDIP-P Hasto Kristiyanto turut angkat bicara.
Kepala daerah sekaligus Ketua DPP PDI-P bidang Kebudayaan itu naik pitam.
Sebab, sedianya kedua mobil PCR diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya.
Hasto pun mempertanyakan dasar Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalihkan bantuan dua mobil PCR tersebut.
• Wanita Beli Telur Rp 400 Ribu Secara Online, Begitu Menetas Langsung Bahagia, Hewan Ini yang Keluar
"Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/5/2020).
Ia berharap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim lebih bijak dalam menentukan prioritas di tiap wilayah.
Pasalnya, kata Hasto, Surabaya merupakan kota dengan penduduk terbanyak di Jatim.
Selain itu, sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 ada di Surabaya.
Hasto juga meminta setiap kebijakan tidak perlu dikaitkan dengan rivalitas politik dan menghindari ego kepemimpinan.
" PDI Perjuangan berharap agar Gubernur dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak dan mampu melihat skala prioritas atas setiap kebijakannya dengan memerhatikan kepentingan rakyat, tanpa perlu menghadirkan rivalitas politik yang tidak perlu, dan harus menghindari ego kepemimpinan," ucap Hasto.
• Kuku Panjang Bikin Tajir, Wanita Ini Rela Selamanya Rasakan Penderitaan & Ancaman Penyakit Ngeri Ini
Ia pun mengimbau agar seluruh pihak mengedepankan kerja sama dan musyawarah dalam penanganan Covid-19.