Evakuasi PDP Corona yang Kabur, Petugas Ber-APD Malah Diusir & Nyaris Diamuk Warga, Ini Sebabnya
PDP corona kabur, petugas APD coba menjemputnya. Tapi malah diusir dan nyaris diamuk warga. Videonya viral.
Editor: ninda iswara
Dari penelusuran Kompas.com, pengusiran tenaga medis dan tim gugus tugas Covid-19 itu terjadi di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (29/5/2020) sore.
Aksi bermula saat petugas hendak membawa kembali seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial AT (42) yang kabur dari RSUD Masohi.
“Kejadiannya itu Jumat kemarin di Desa Tamilow.
Jadi tim gugus tugas ke sana untuk menjemput salah satu PDP yang keluar dari rumah sakit, tapi ditolak warga,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu.

Pasien tersebut masuk ke RSUD Masohi dengan keluhan diabetes pada Rabu (27/5/2020).
Keesokan harinya, pasien di-rapid test dan hasilnya reaktif.
“Tapi Jumat pagi itu pasien keluar dan pulang ke kampungnya secara diam-diam,” katanya.
Pejabat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa mengatakan, penolakan warga terjadi karena mereka belum memahami secara baik prosedur penanganan medis terhadap pasien dalam pengawasan.
“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap.
• Satu Keluarga Positif Corona di Magetan Diam-diam Kabur ke Kalbar, Kini Warga Setempat Kena Imbasnya
Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga,” ujarnya.
Setelah diberikan pemahaman, warga kemudian membubarkan diri dan petugas medis membawa AT ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan swab.
AT sebelumnya dijemput keluarga di rumah sakit dengan mobil dan dibawa pulang ke kampung halaman secara diam-diam.
Keluarga merasa penanganan AT sebagai PDP di rumah sakit tersebut tidak dilakukan dengan baik.
“Pihak keluarga ini mengaku AT diperlakukan dengan tidak baik, makanya keluarga membawa pulang pasien ke kampung tanpa izin rumah sakit,” ujar Rustandi.

Pasien corona memilih kabur ke Bali