Berhasil Menjaga Tetap Nol Kasus Kematian, Begini Strategi Vietnam hingga Sukses Tangani Covid-19
Vietnam menjadi salah satu negara yang mampu menjinakkan keganasan virus corona. Hingga kini masih nol kasus kematian.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Tidak ditemukan satu pun kasus infeksi lokal selama 40 hari, kegiatan bisnis dan sekolah dibuka kembali, kehidupan pun perlahan kembali normal.
Jumlah kasus yang tergolong rendah itu membuat banyak pihak memandang skeptis, apalagi dengan melihat kondisi negara tersebut.
Namun, salah satu dokter penyakit menular yang bertugas di salah satu rumah sakit utama untuk Covid-19 yang dibangun oleh Pemerintah Vietnam, Guy Thwaites menyebut data tersebut sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
"Saya pergi ke bangsal setiap hari, saya tahu kasusnya, saya tahu di sana tidak ada kematian," kata Thwaites yang juga merupakan Kepala Unit Penelitian Klinis Oxford University di Ho Chi Minh City.
Dia menyebut, jika memang jumlahnya dipercaya lebih besar dari yang saat ini tercatat pasti dengan mudah pasien-pasien itu ditemukan di rumah sakit-rumah sakit.
Sigap sejak awal

Negara ini mulai bersiap menghadapi persebaran virus corona beberapa pekan sebelum kasus pertama terdeteksi di sana.
Padahal saat itu pihak China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih menyebut penularan dari manusia ke manusia belum terbukti adanya.
Namun, Vietnam memilih untuk tidak mau ambil risiko dan tetap melakukan pencegahan sebisa yang mereka bisa upayakan.
Thwaites menyebut respons cepat ini yang membuat Vietnam berhasil.
• Vietnam Pakai Bilik Disinfeksi untuk Lawan Penyebaran Corona, Dalam 2 Minggu Tak Tercatat Kasus Baru
"Tindakan mereka di akhir Januari dan awal Februari jauh lebih cepat dari negara lain.
Dan itu sangat membantu mereka mempertahankan kontrol (terhadap wabah)," katanya.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Hygiene and Epidemiology di Hanoi, Pham Quang Thai.
"Kami tidak hanya menunggu pedoman dari WHO, kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam negeri untuk memutuskan bertindak sejak awal," ungkap dia.
Sejak awal Januari pemindaian suhu tubuh pada setiap penumpang yang datang dari Wuhan telah diberlakukan di Bandara Internasional Hanoi.