Kecewa Balita Bocor Jantung Tak Dilayani, Bupati di Kalsel Putuskan Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan
Kecewa balita pasien bocor jantung tak dilayani, Bupati Barito Kuala Kalimantan Selatan akhiri kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kecewa balita pasien bocor jantung tak dilayani, Bupati Barito Kuala Kalimantan Selatan akhiri kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Noormiliyani, Bupati Barito Kuala akhirnya mengakhiri kerja sama dengan BPJS Kesehatan lantaran balita pasien bocor jantung tak dilayani dan justru dikenai biaya.
Ia menuding asuransi kesehatan milik pemerintah itu tak memiliki hati nurani.
• Tanggapi Iuran BPJS Kesehatan Naik 100 Persen, Sri Mulyani: Kalau Nggak Kuat, Turun Saja Kelas III
• POPULER Tak Cuma Biaya Iuran yang Naik, Denda Juga Bertambah 5% Jika Telat Bayar BPJS Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tindakan itu diambil Bupati Barito Kuala Noormiliyani setelah tahu tidak ditanggungnya biaya pengobatan seorang balita yang mengalami bocor.
"BPJS seperti tidak ada rasa kemanusiaan, saya sendiri menangis melihat apa yang diderita bocah dengan bawaan penyakit jantung bocor. Mengapa mereka seakan tidak iba?" jelas Noormiliyani dalam keterangan resminya, Kamis (11/6/2020).
Pemutusan kerja sama itu, diklaim Noormiliyani, tidak menyalahi aturan.
Menurut dia, pemutusan kerja sama dengan BPJS Kesehatan dimungkinkan dalam aturan otonomi daerah.
Dia juga merasa keputusannya mendapat dukungan dari masyarakat di Barito Kuala.
Terkait penolakan balita yang mengalami kebocoran jantung, Kepala BPJS Kesehatan Barito Kuala Rabiatul mengatakan, hal itu terjadi karena pasien itu belum terdaftar sebagai peserta program jaminan kesehatan dari pemerintah.