Penjelasan PLN Soal Tagihan Listrik yang Tetap Muncul Meski Rumah Kosong, Beri Saran Ini
Tak sedikit yang mengeluhkan tagihan listrik diterima meski rumahnya tak ditempati. Hal itu membuat masyarakat kesal sekaligus bingung.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belakangan ini masyarakat banyak yang mengeluhkan soal tagihan listrik.
Media sosial dibanjiri dengan keluhan masyarakat soal tagihan yang membengkak.
Media sosial PT PLN (Persero) pun jadi sasaran utama.
Banyak yang mempertanyakan terkait membengkaknya tagihan listrik di bulan Juni ini.
Bahkan tak sedikit yang mengeluhkan tagihan listrik diterima meski rumahnya tak ditempati.
Hal itu membuat masyarakat kesal sekaligus bingung.
• Tagihan Listrik Juni Membengkak, PLN Sebut Penyebabnya Kurang Bayar Listrik di Bulan April & Mei
• PLN Sebut Tarif Listrik Tak Naik, Ini Alasan Tagihan Bulan Juni 2020 Membengkak hingga 2 Kali Lipat

Mengenai hal ini, Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril pun angkat bicara.
Bob Saril membeberkan penyebab rumah yang tak ditempati tetap ada tagihan listrik.
Hal tersebut rupanya lantaran adanya biaya minimum yang perlu dibayarkan meski rumah tersebut kosong atau konsumsi listriknya sangat rendah.
"Kalau benar-benar kosong dari Januari-Februari.
Masih ada biaya minimum, biaya abodemen," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).
Biaya minimum adalah perhitungan energi minimum selama 40 jam dalam kurun waktu satu bulan yang perlu dibayarkan oleh pelanggan pascabayar.
Menurut Bob, biaya tersebut perlu dibayarkan oleh pelanggan sebagai bentuk investasi pemasangan listrik pascabayar yang dilakukan oleh PLN.
• 5 Cara Menghemat Listrik Saat di Rumah Saja, Agar Tagihan Tak Membengkak di Tengah Pandemi
• PLN Sebut Tarif Listrik Tak Naik, Ini Alasan Tagihan Bulan Juni 2020 Membengkak hingga 2 Kali Lipat
"Biaya minimum akan tercatat terus-terusan.
Karena kami sudah mengivestasikan," ujarnya.