Breaking News:

Kronologi Bidan & Perawat Disekap 4 Jam di Angkot, Ponsel serta Uangnya Dirampas, Sempat Dilecehkan

Seorang bidan yang bekerja di rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat menjadi korban penyekapan.

steemit.com
Ilustrasi 

Mereka sama-sama tak tahu pukul berapa waktu itu.

Yang jelas, perjalanan tak kunjung berakhir, padahal mereka sudah ada di kawasan Citeureup.

Sopir angkot tak bicara apa-apa karena rasanya, ujar SR, juga ada dalam tekanan yang sama.

Sopir hanya manut perintah pelaku untuk lurus atau putar balik.

Siapa pun tentu tak tahan dalam situasi itu.

Di tengah ancaman, SR masih berani beberapa kali mendongak untuk melihat posisi mereka.

Kedua laki-laki itu mulai menyerang.

SR mengaku, beberapa kali ia juga dilecehkan secara seksual.

"Karena saya sering bertanya atau ngomong gitu ke dia, lalu disuruh diam.

Sempat juga dilecehkan tapi kemudian saya tangkis tangannya dia, teman saya juga.

Mereka bilang, 'makanya, diam'," jelas SR.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

Dilepaskan setelah 4 jam, namun dirampas

Setelah beberapa kali perlawanan dibalas dengan serangan, SR akhirnya tahu motif dua laki-laki misterius itu mengurung mereka.

"Intinya bapaknya itu bilang, 'saya cuma butuh uang'.

Habis itu tas kami digeledah, isinya dikeluarkan semua," ujar dia.

Setelah perjalanan yang lama dan terasa makin lama karena penyekapan yang mereka alami, SR dan RP akhirnya dibiarkan lolos.

Namun, bukan tanpa syarat.

KRONOLOGI Ibu Muda di Bogor Disekap & Dianiaya Suami: Saat Diselamatkan, Warga Cium Bau Menyengat

Sebelum dilepaskan pukul 02.00, harta mereka dirampas.

Masing-masing dari SR dan RP sama-sama kehilangan ponsel mereka, dirampas oleh 2 pria tersebut.

Tak hanya itu, kedua perampok itu juga melucuti barang berharga lainnya yang dibawa SR dan RP.

"Saya diambil handphone-nya lalu uang di dompet Rp 100.000, kemudian perhiasan, gelang dan anting," ungkap SR.

Sementara itu, perampok merampas pula uang tunai Rp 500.000 dari dompet RP.

Tak berhenti di sana, kartu ATM milik RP dengan saldo sekitar Rp 2,8 juga ikut digasak.

Sekitar satu jam sebelum dilepaskan, perampok itu berkali-kali meminta nomor pin ATM milik RP.

Kala itu, RP masih mencoba peruntungan dengan membohongi pelaku dua kali soal nomor PIN.

Ia akhirnya pilih memasrahkan saldo di ATM-nya pada percobaan ketiga, percobaan penentuan yang apabila gagal, dapat membuat kartu tertelan mesin ATM.

"Kalau sampai tertelan, kalian yang saya telan," ujar SR menirukan ancaman salah satu pria itu.

Mereka akhirnya dilepaskan di kawasan Jalan Mayor Oking, di tengah suasana gelap gulita dini hari dan dikelilingi kebun.

Jarak menuju kediaman masing-masing masih jauh, namun anehnya, para perampok itu menyisakan uang Rp 150.000 untuk para korban sebagai "uang untuk pulang".

Dilanda trauma hebat, mereka berjalan kaki cukup jauh, namun mereka kelelahan karena 4 jam disekap tanpa minum dan tubuhnya ditindih.

"Terus ada angkot nomor 41 lagi.

Di dalamnya ada ibu-ibu juga, kami merasa mungkin akan aman," tutup SR soal angkutan yang akhirnya mereka tumpangi hingga ke kediaman masing-masing. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penyekapan Bidan dan Perawat di Angkot Tengah Malam, Ponsel dan Uang Dirampas"

dan di Tribunnews Bidan dan Perawat Disekap 4 Jam dalam Angkot, Ponsel serta Uangnya Dirampas, Ini Kronologinya

Sumber: Kompas.com
Tags:
bidanperawatponseldisekapDepok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved