Pengakuan Ayah Tiri Bunuh 2 Anaknya, Tersinggung Disebut Pelit hingga Korban Ingin Punya Ayah Baru
Menurut pengakuan tersangka, pembunuhan itu dilakukan setelah korban meminta dibelikan es krim.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pelaku pembunuhan dua bocah di Medan, R kini mengakui perbuatannya kepada polisi.
Pelaku tega menghabisi nyawa kedua anaknya lantaran sakit hati.
R merupakan warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.
Saat ini ia telah ditahan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
R telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dua anak tirinya yang menjadi korban yakni berinisial IF (10) dan RA (5).
• Terungkap Motif Ayah Tiri Tega Bunuh 2 Anaknya, Pelaku Akui Sakit Hati dengan Permintaan Korban
• Gegara Es Krim Pria Tega Bunuh 2 Anak Tirinya di Parit Sekolah, Pelaku Kirim Pesan Suara ke Istri

IF dan RA sebelumnya sempat merengek minta dibelikan es krim.
Dari situlah, peristiwa pembunuhan kemudian terjadi.
Pelaku merasa sakit hati dengan ucapan korban.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, pelaku mengakui perbuatannya.
Motifnya yakni karena sakit hati setelah disebut pelit oleh korban.
Kapolres Medan Kombes Riko Sunarko mengatakan, kasus pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (20/6/2020) sore.
Menurut pengakuan tersangka, pembunuhan itu dilakukan setelah korban meminta dibelikan es krim.
"Si anak ini minta ke Bapaknya dibelikan es,
tapi Bapaknya bilang tak punya uang.
Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya,” kata Riko kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
• 2 Bocah Tewas di Parit Sekolah Dibunuh Ayah Tiri Gegara Es Krim, Pelaku Kirim Pesan Suara ke Istri
• Kakak Beradik Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Kesal Korban Memaksa Dibelikan Es Krim
Mengetahui permintaannya tidak dituruti, korban kemudian menyebut ayah tirinya pelit dan meminta ibunya mencari Bapak baru.
Mendengar perkataan anaknya tersebut, tersangka geram.
Lalu membawa mereka ke samping gedung bangunan Global Prima dan menganiayanya hingga tewas.
Kirim pesan ke Ibu korban

Setelah melakukan pembunuhan itu, pelaku langsung kabur.
Pada malam harinya, ibu korban khawatir karena anaknya tak diketahui keberadaannya.
Ibu korban sempat menghubungi pelaku, namun tak ada jawaban.
Baru kemudian pada Minggu pagi, pelaku mengirimkan pesan kepada istri atau ibu kandung korban melalui Facebook.
Dalam pesan itu, pelaku mengatakan jika anaknya telah dibunuh dan jasadnya dibuang di samping sekolah.
Mendapat informasi itu, ibu kandung korban terkejut dan langsung mengunjungi lokasi.
Saat itu juga ibunya histeris dan berteriak minta tolong setelah mengetahui kedua anaknya diketahui sudah tak bernyawa.
Polisi tangkap pelaku

Mendapat laporan kasus pembunuhan itu, polisi langsung membentuk dua tim untuk melakukan penangkapan.
Tak butuh lama, setelah penyelidikan dilakukan, pelaku akhirnya berhasil diamankan.
“Jadi sekitar 7 jam setelah terima informasi, kami kumpulkan rekan dari Satreskrim dan Polsek, kita bentuk 2 tim.
Satu tim dipimpin Kasatreskrim dan satu lagi dipimpin Kapolsek Medan Kota.
Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim yang sudah menangkap,” kata Riko.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pembunuhan itu dilakukan pelaku dengan cara membenturkan kepala anaknya ke dinding dan lantai.
Untuk memastikan kematian korban, pelaku bahkan juga masih menginjak dada dan bagian perutnya. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Ayah Tiri Bunuh 2 Anaknya, Tersinggung Disebut Pelit karena Tak Membelikan Es Krim"
dan di Tribunnews Pengakuan Ayah Tiri Bunuh 2 Anaknya, Berawal dari Korban Minta Es Krim hingga Pelaku Sakit Hati