Jokowi Beri Waktu 2 Pekan untuk Jatim Turunkan Angka Positif Covid-19, Ini Reaksi Tri Rismaharini
Jokowi sambangi Jawa Timur dan beri deadline 2 minggu untuk menurunkan angka positif Covid19, ini reaksi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Reaksi Risma terkait deadline yang diberikan Jokowi.
Risma mengatakan Surabaya akan terus bekerja keras.
Seperti apa?
Jokowi sambangi Jawa Timur dan beri deadline 2 minggu untuk menurunkan angka positif Covid19, ini reaksi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Menjadi salah satu wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi, Presiden Joko Widodo sambangi Jawa Timur.
Jawa Timur dinyatakan menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.
• Kasus Masih Tinggi, Jokowi Beri Waktu 2 Minggu untuk Jawa Timur Turunkan Angka Positif Covid-19
• 8 BOCORAN Isi Permohonan Grasi Aulia Kusuma ke Jokowi, Kasus Kopi Sianida Jessica Ikut Disebut

Jokowi mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Kamis 5 Juni 2020.
Jokowi meminta agar kasus Covid-19 di Jawa Timur dapat ditekan.
Jokowi juga memberi waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk menurunkan laju kasus positif Covid-19.
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini,"
"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi,".
"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.
Secara khusus, Jokowi menyoroti kondisi Surabaya setelah menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.
Presiden Jokowi memberi waktu dua pekan bagi Jatim untuk menurunkan secara signifikan angka Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama kepala daerah di Jatim yang hadir secara virtual.
Terkait permintaan Jokowi, Risma mengatakan, pihaknya terus bekerja agar pandemi dapat dikendalikan.
"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota, dikutip dari Surya, Kamis (25/6/2020).
Risma menjelaskan, untuk saat ini kasus penularan di Surabaya banyak terjadi di lingkungan keluarga.
Artinya, ketika ada satu orang yang positif, dalam satu keluarga bisa menulari anggota keluarga lain.
Untuk itu, Risma meminta jajarannya segera mengisolasi atau melakukan rawat inap langsung bagi warga yang ditemukan terpapar.
Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.
"Jadi misalnya satu keluarga itu ada yang positif, itu harus bisa mengajak untuk rawat inap, supaya enggak nulari keluarganya," ucap Risma.
Pemkot Surabaya juga akan fokus pada kawasan tertentu yang butuh penanganan khusus. Misalnya, sekitar Kecamatan Gubeng dan Tambaksari.
Di dua daerah ini didapati banyak warga yang reaktif saat pemeriksaan massal di kota pahlawan.
Untuk itu dalam waktu dekat Risma bakal melakukan komunikasi khusus dengan seluruh RT/RW di dua kecamatan tersebut.

Terlebih kawasan itu banyak rumah kos yang tersebar di sana.
Hal itu pula yang nanti bakal dikomunikasikan khusus dengan RT/RW setempat.
"Kita butuh penanganan khusus untuk itu," ujar Risma yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.
Apalagi, rencananya mulai Jumat, BNPB akan kembali melakukan pemeriksaan massal di Surabaya.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu unit mobil pemeriksaan dari BNPB di Surabaya sempat pamit dari kota pahlawan.
Hal itu bakal banyak membantu selain Pemkot Surabaya yang saat ini tengah menyiapkan laboratorium.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Kata Risma soal Jokowi Minta 2 Pekan Kasus Covid-19 di Jatim Turun
Dan di Tribunnews.com, Reaksi Tri Rismaharini Saat Jokowi Beri Waktu 2 Pekan untuk Jatim Turunkan Angka Positif Covid-19