Breaking News:

Virus Corona

Viral Video Tri Rismaharini Menangis dan Bersujud di Kaki Dokter RSUD dr Soetomo, Berikut Alasannya

Peristiwa itu terjadi saat Risma menggelar audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Editor: Irsan Yamananda
YouTube/ Kompas TV
Viral video Tri Rismaharini bersujud di depan dokter 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Dalam video tersebut, terlihat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba bersujud dan menangis di hadapan seorang pria.

Usut punya usut, pria tersebut merupakan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remering (Pinere) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, dr Sudarsono.

Peristiwanya itu terjadi saat Risma menggelar audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Berdasarkan informasi yang beredar, audiensi itu digelar untuk membahas penanganan Covid-19 di Surabaya.

Dalam pertemuan itu, Sudarsono menyampaikan RSUD dr Soetomo telah kelebihan kapasitas.

Jokowi Minta Covid-19 di Jawa Timur Ditekan dalam 2 Minggu, Ini Jawaban Khofifah dan Tri Rismaharini

Jokowi Beri Waktu 2 Pekan untuk Jatim Turunkan Angka Positif Covid-19, Ini Reaksi Tri Rismaharini

Minta PSBB Surabaya Segera Diakhiri, Tri Rismaharini: Warga Tak Bisa Cari Makan

Selain itu, disebutkan juga bahwa banyak warga Surabaya yang tak mematuhi protokol kesehatan.

Pernyataan tentang RSUD dr Soetomo yang kelebihan kapasitas pasien Covid-19 itu yang membuat Risma bersujud dan menangis.

Risma bahkan memegang kaki Sudarsono sambil menangis.

Sejumlah pejabat Pemkot Surabaya dan dokter terlihat berusaha menguatkan Risma.

POPULER - Mengenal Djoko Saptoadji, Sosok Suami Tri Rismaharini yang Jarang Tersorot, Lulusan Teknik

Risma mengaku telah berusaha menjalin komunikasi dengan manajemen RSUD dr Soetomo.

Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu, kata dia, menolak bantuan alat pelindung diri (APD) yang dikirimkan Pemerintah Kota Surabaya.

"Saya tidak bisa bantu ke sana, padahal rumah sakit lain kami bisa," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin.

Pemkot Surabaya rutin memberikan bantuan APD ke sejumlah rumah sakit rujuan Covid-19 di Kota Pahlawan.

Risma mengatur sendiri sejumlah bantuan APD yang didapatkan Pemkot Surabaya dari pihak swasta.

APD itu disalurkan ke sejumlah rumah sakit dan pusat karantina agar tak menumpuk di Balai Kota Surabaya.

Risma mengaku tak pernah pandang bulu memberikan bantuan APD ke rumah sakit.

Tapi, RSUD dr Soetomo menolak menerima bantuan itu.

Kerja keras tekan kasus Covid-19

Politikus PDI-Perjuangan itu menyebut, Pemkot Surabaya telah bekerja keras menangani kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.

Sudah Berpamitan dengan Warga Surabaya, ke Mana Tri Rismaharini Setelah Selesai Menjabat Wali Kota?

Risma tak ingin ada warga Surabaya yang meninggal karena Covid-19.

Tapi, di sisi lain Risma juga tak ingin warganya kelaparan.

"Jadi, kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?" ujar Risma.

Pemkot Surabaya, kata dia, tak hanya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Tapi juga mengurus pasien Covid-19 yang berasal dari luar Surabaya.

"Semalam saya dan Linmas masih mengurus warga bukan Surabaya. Warga bukan Surabaya saja masih kami urus, apalagi warga Surabaya," kata Risma.

Sebelumnya, Kepala daerah di Jawa Timur diminta untuk menekan angka kasus positif Covid-19 dalam waktu dua minggu.

Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. 

Mengenai hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara.

Ia mengaku permintaan Jokowi tersebut bukan pekerjaan ringan.

Ia pun berharap seluruh kepala daerah dan masyarakat bekerja dan bergerak bersama-sama untuk mewujudkannya.

"Tugas ini berat, jika hanya pemprov, pemkab, pemkot saja yang bergerak," kata Khofifah saat rapat koordinasi virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

 Media Asing Sebut Indonesia Bisa Jadi Hotspot Virus Corona, Berikut Tanggapan Pihak Pemerintah

 3 Lokasi yang Berpotensi Jadi Titik Penularan Covid-19 di Masa New Normal Menurut Achmad Yurianto

 20 Tenaga Medis di Kalsel Sembuh dari Covid-19 Setelah Dirawat 10 Pekan, Belum Diperbolehkan Kerja

Khofifah indar
Khofifah indar (Tribunnews/ Lendy Ramadhan)

"Tapi akan menjadi sangat ringan jika kita semua, seluruh Forokpimda, tokoh masyarakat, kampus, pengusaha, media, serta seluruh elemen masyarakat bersatu melawan Covid-19," tambah Khofifah.

Khofifah menambahkan, untuk memenuhi target itu, disiplin masyarakat adalah kunci.

Menurutnya, sebanyak 48 persen kasus positif Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Kota Surabaya.

Sementara, 58 persen kasus Covid-19 di Jawa Timur terdapat di wilayah Surabaya Raya.

Dirinya berharap, segala strategi untuk menekan jumlah penularan, seperti tes massal, pelacakan yang agresif, dan isolasi ketat, terus dilakukan.  

Tanggapan Risma

Menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo soal waktu 2 minggu tersebut, Risma mengaku telah bekerja terus menerus.

"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota, dilansir dari Surya, Kamis (25/6/2020).

Namun demikian, Risma berencana akan lebih mengintesifkan pengawasan setiap keluarga. Menurutnya, kasus penularan di Surabaya sering terjadi di lingkungan keluarga.

"Jadi misalnya satu keluarga itu ada yang positif, itu harus bisa mengajak untuk rawat inap, supaya enggak nulari keluarganya," ucap Risma.

Sementara itu, Risma juga akan melakukan komunikasi khusus dengan semua RT/RW di kawasan yang banyak terdapat rumah kos.

"Kita butuh penanganan khusus untuk itu," ujar Risma. 

Pernyataan Presiden Jokowi

Seperti diketahui, Presiden Jokowi jumlah menyoroti tingginya kasus positif Covid-19 di Jawa Timur.

Jokowi pun meminta Pemprov Jawa Timur berhati-hati dengan hal itu.

Namun demikian, Jokowi juga memuji tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jawa Timur yang lumayan tinggi, sebanyak 31 persen.

 Pernikahan Jadi Duka, Adik & Ibu Pengantin Wafat karena Corona Ternyata Cuma Dihadiri 20 Tamu

“Oleh sebab itu saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul betul kita lakukan bersama sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Baik itu di gugus tugas, di provinsi, di kota dan kabupaten dan seterusnya sampai ke rumah sakit kampung desa semuanya ikut bersama melakukan manajemen krisis dan menurunkan angka positif tadi,” tambahnya.

Sementara itu, Jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 masih terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah, terdapat penambahan sebanyak 1.385 kasus.

Dengan demikian, kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (27/6/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 52.812 kasus, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

“Dari hasil pemeriksaan, kasus positif hari ini ada 1.385 orang, sehingga totalnya 52.812 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.

 Ungkap Kasus Covid-19 di Jatim Menurun, Risma: Memang Tak Sampaikan Angka, Nanti Dikira Nggak Kerja

Jumlah 1.385 kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 21.589 spesimen dalam sehari.

Adapun total spesimen yang telah diperiksa ada 753.370 spesimen. Satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali.

Data dalam periode yang sama juga memperlihatkan penambahan 576 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif.

 Pedagang Sempat Tolak Tes Covid-19 & Usir Tenaga Medis, Pasar Cileungsi Kini Jadi Klaster Terbanyak

Dengan demikian, total pasien sembuh setelah terinfeksi virus corona ada 21.909 orang.

“Kita catat pada hari ini adalah sebanyak 576 orang sembuh, sehingga totalnya menjadi 21.909 orang,” ucap Yuri.

Kemudian, Yuri menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 37 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 26-27 Juni 2020, sehingga totalnya menjadi 2.720 orang. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Risma Bersujud dan Menangis di Kaki Dokter RSUD dr Soetomo".

BACA JUGA :  di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Tri Rismaharini Menangis & Bersujud di Kaki Dokter RSUD dr Soetomo, Berikut Alasannya.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Tri RismaharinivideoviralWali KotaRSUD Dr SoetomoSurabayaCovid-19virus corona
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved