Korban Tewas Ledakan di Beirut Bertambah, Palang Merah Lebanon Umumkan Sudah Mencapai 100 Orang
Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon terus bertambah. Palang Merah Lebanon umumkan jumlah korban.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
Enam orang warga Filipina lainnya terluka dalam ledakan itu. Lebih dari 27.000 orang Filipina bekerja di Lebanon, menurut angka terbaru dari Departemen Luar Negeri Filipina.
Badri Daher, Direktur Kantor Bea Cukai Lebanon mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas penyimpanan amonium nitrat yang memicu ledakan besar yang menewaskan puluhan orang.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Daher menyalahkan Kepala Pelabuhan, Hassan Koraytem.
"Mereka yang bertanggung jawab, dan aku bisa memberitahumu bahwa bahan ini seharusnya tidak tinggal di sana, itu seharusnya tidak ada di tempat pertama," kata Daher.
Koraytem tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Direktorat Pelabuhan berada di bawah wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi.
Ledakan besar di ibukota Lebanon, Beirut, telah memicu gempa berkekuatan 3,5, menurut pusat geosains Jerman GFZ.
Ledakan itu terdengar dan terasa hingga Siprus yang jaraknya lebih dari 200 kilometer (180 mil) melintasi Mediterania.
Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon merekomendasikan Beirut mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada otoritas militer.
(Tribunnewsmaker.com/ Listusista/ Kontan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ledakan dahsyat, Lebanon akan umumkan keadaan darurat selama dua pekan
Baca juga di Tribunnews Ledakan Besar di Beirut, Palang Merah Lebanon Sebut Korban Tewas Sudah Capai Ratusan Orang