Dampak Ledakan di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan hingga Unjuk Rasa Tuntut Pemerintah Mundur Pecah
Hanya sedikit sekali orang yang memiliki kemampuan untuk membangun kembali rumah dan bisnis mereka.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: ninda iswara
Terlihat puluhan orang melakukan pelemparan batu ke pihak aparat.
Sedangkan polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa sebagaimana dilansir dari CBS News, Jumat (7/8/2020).
Rupanya, banyak orang Lebanon menyalahkan para pejabat Lebanon atas ledakan di Beirut tersebut.
Mereka memprotes para pejabat karena dituduh salah mengurusi negara.
• Viral Foto Pekerja Mengelas Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Lebanon, Diduga Memicu Api

Selain itu, massa juga menuduh mereka korup sehingga menggiring Lebanon ke ambang kehancuran perekonomian.
Pada Kamis pagi, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengunjungi Lebanon dan menjanjikan bantuan.
Namun, dia memperingatkan bahwa dia tidak akan memberikan "cek kosong” terhadap apa yang disebutnya sebagai sistem yang tidak lagi dipercaya rakyat.
Macron bahkan meminta rakyat Lebanon untuk menciptakan “tatanan politik baru”.
• POPULER Selain Beirut Lebanon, Amonium Nitrat Juga Pernah Membuat Ledakan Besar di 4 Kota Ini
Tatanan politik baru
Saat Macron berjalan melewati salah satu kawasan yang paling parah terkena dampak ledakan, Gemmayzeh, kerumunan massa berkumpul di sekitarnya.
Mereka meneriakkan kemarahan mereka dan meneriakkan "Revolusi!" dan "Rakyat ingin menjatuhkan rezim!".
Pemimpin Prancis itu mengatakan kepada mereka bahwa dia akan mengusulkan "pakta politik baru" ketika dia bertemu dengan pemerintah Lebanon.
• POPULER Kumpulan Foto & Video Ledakan di Beirut Lebanon, Muncul Asap Oranye Diikuti Gelombang Kejut
“Saya akan kembali pada 1 September dan jika mereka tidak dapat melakukannya, saya akan bertanggung jawab atas Anda," sambung Macron.
Dia juga berjanji bahwa bantuan Perancis akan diberikan dengan transparansi dan "tidak akan jatuh ke tangan koruptor".
Salah seorang wanita berteriak kepada Macron bahwa Macron sendiri duduk bersama pemerintah Lebanon.
Namun Macron buru-buru membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa kehadirannya dimaksudkan untuk membantu rakyat Lebanon, bukan pemerintah Lebanon.