Cerita Paskibraka yang Dipanggil Lagi untuk Kibarkan Bendera Merah Putih, Anak TKI hingga Gadis Aceh
Kembali dipanggil untuk bertugas sebagai Paskibraka di Istana Negara, begini kisah mereka.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ada yang berbeda dalam pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia kali ini.
Jumlah peserta upacara berkurang dan tak sebanyak tahun-tahun lalu.
Hal ini lantaran upacara peringatan HUT ke-75 RI ini digelar di tengah pandemi Covid-19.
Jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) juga berbeda dari biasanya.
Tahun ini hanya ada delapan anggota Paskibraka nasional yang ditunjuk untuk menjalankan tugas mereka di Istana Negara, Senin (17/8/2020) pagi.
Seleksi Paskibraka di tingkat nasional ditiadakan di tahun ini lantaran pandemi Covid-19.
• 10 Insiden Tak Terduga Petugas Paskibraka: Peci Tersangkut Bendera, Pingsan Hingga Rok Melorot
• Indrian Puspita Ramadhani, Paskibraka 17 Tahun yang Cetak Sejarah karena 2 Kali Dipanggil ke Istana

Mereka yang mendapat tugas di Istana Negara merupakan anggota Paskibraka tahun 2019.
Tentu saja rasa bangga menyelimuti mereka lantaran kembali terpilih dan ikut andil dalam momen penting bagi Indonesia.
Para anggota Paskibraka ini dikukuhkan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada Kamis (13/8/2020) lalu.
Meski prosesnya sedikit berbeda lantaran wabah Covid-19, pengibaran bendera pusaka tak kehilangan makna.
Berikut kisah-kisah mereka, para pengibar bendera pusaka:
1. Di Jawa Timur, anak TKI terpilih jadi Paskibraka dua kali

Pelajar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Dhea Lukita Andriana, terharu ketika menerima surat dari Jakarta.
Siswi SMAN 1 Ngunut itu kembali dipilih sebagai anggota Paskibraka tahun ini.
"Sebelumnya tidak mengira akan dipanggil kembali," kata Dhea, menjelang keberangkatannya ke Jakarta.
Di balik cerita suksesnya menjadi Paskibraka, ada kasih sayang kakek dan nenek serta doa kedua orangtuanya.
Sejak kecil, Dhea memang tinggal bersama sang kakek.
Ibunya bekerja di Taiwan, sedangkan sang ayah mencari nafkah di Malaysia.
Tahun ini, Dhea menjadi kebanggaan provinsinya karena merupakan satu-satunya anggota Paskibraka yang mewakili Jawa Timur.
• 7 Artis Ini Ternyata Pernah Jadi Anggota Paskibraka 17 Agustus, Ada yang Sampai ke Istana Negara
2. Dari Aceh, diwakili sang juara kelas dari keluarga sederhana

Indrian Puspita Ramadhani (17) dari Bireuen, Aceh, kembali terpilih sebagai anggota Paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus 2020.
Sang ibunda, Elly Hafni, tak henti-hentinya mengucap syukur.
Elly yang merupakan seorang ibu rumah tangga dengan kondisi ekonomi terbatas itu sangat bangga pada putrinya.
"Saya bahagia sekali anak saya terpilih lagi yang kedua kali menjadi anggota Paskibraka mewakili Aceh tahun ini," Kata Elly.
Putrinya yang kini bersekolah di SMA Negeri 1 Bireuen Aceh itu sudah kerap mendapatkan juara kelas sejak kecil.
Indrian juga telah lama bermimpi ingin menjadi seorang anggota Paskibraka.
"Alhamdulillah keinginannya terkabul," kata sang ibunda.
• Ingat Gloria Hamel? Paskibraka Viral karena Masalah WNA? Begini Kehidupannya Sekarang
3. Asri, mewakili Kalimantan sebagai Paskibraka

Satu dari delapan anggota Paskibraka itu adalah Muhammad Asri Maulana (17). Ia merupakan pelajar di SMA N 1 Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
"Begitu mendengar kabar bahwa Asri terpilih kembali, kami kaget, bahagia, dan terharu seakan tidak percaya," ujar Akhmad Syabani, ayah Asri.
Menjadi seorang Paskibraka memang sudah menjadi impian Asri.
"Dia memang anak yang cukup tinggi, makanya setelah lulus SMP dan masuk SMA, dia langsung mengambil ekstrakurikuler Paskibraka dan alhamdulillah itu dia tekuni terus sampai terpilih menjadi Paskibraka nasional," ucap dia.
Putranya, kata Akhmad, merupakan anak yang disiplin dan bertanggung jawab.
"Asri di mata kami adalah sosok anak yang periang, rendah hati, mudah bergaul dengan siapa saja, bertanggung jawab, patuh sama orangtua. Tapi, dia sedikit pemalu," kata dia.
Sang ayah berharap putranya yang bercita-cita sebagai anggota TNI itu dapat menjalankan tugas mengibarkan Sang Merah Putih dengan baik.
Sementara di mata sang pelatih, Peltu Dedi Irwansyah, Asri merupakan sosok yang pantas terpilih mewakili Kalimantan.
"Sosoknya itu cerdas, cepat tanggap, dan didukung dengan postur yang bagus. Mentalnya juga bagus," ungkap dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah-kisah Mereka, Pengibar Sang Saka Merah Putih...
dan di Tribunnews.com Kisah Paskibraka yang Kembali Dipanggil untuk Kibarkan Bendera Merah Putih di Istana, Ada Anak TKI