Breaking News:

Janda Diperkosa Banyak Pria di Depan Anak hingga Hamil & Gangguan Jiwa, Tak Mau Pisah dari Bayinya

Seorang janda diperkosa banyak pria hingga hamil dan alami trauma. Kini idap gangguan jiwa.

Editor: ninda iswara
Tribun Jateng/Bram Kusuma
Ilustrasi. 

Diduga, selain karena pemerkosaan, mental IN juga terganggu akibat korban perceraian dan juga seringnya dicekoki narkoba.

Hal tersebut terungkap dari hasil asesmen yang dilakukan Dinas Sosial Nunukan.

Persoalan pertama, dia adalah korban perjodohan orangtua yang berakhir dengan perceraian.

Kedua ia menikah dengan kurir narkoba dan terseret dalam pusaran pemain narkoba sampai membuatnya fikirannya terganggu akibat kandungan kimia narkoba.

Dan yang ketiga, ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.

"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," ujar petugas Dinsos.

Polisi Sebut Keluarga Sembunyikan Pelaku Pemerkosaan Bintaro, Tetangganya Lihat Sering Nongkrong

Balita 2 Tahun Diduga Alami Pemerkosaan di Ruang Isolasi Covid-19, Pengakuan RS Bikin Ibu Berang!

Kondisi IN, sang janda saat hamil dan usai melahirkan

Dalam keadaan hamil, IN pun dirawat di Dinsos Nunukan.

Setelah melahirkan, IN dan bayinya yang berusia tiga bulan saat ini tinggal di rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC).

Namun rupanya, IN enggan dipisahkan dari sang bayinya.

Petuga pun berkali-kali membujuk IN (35), orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) yang menjadi korban pemerkosaan disaksikan anaknya hingga hamil dan melahirkan, agar mau melepas bayinya.

tribunnews
Ilustrasi Pemerkosaan (fountainhillsrecovery.com via Tribunnews.com)

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, pihak dinsos tidak mungkin membiarkan ODGJ merawat bayinya.

Pasalnya, jika sang bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah,

kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/8/2020).

Bahkan, hingga kini IN belum mengalami perubahan perilaku setiap kali petugas Dinsos datang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
pemerkosaanKalimantan Utarajandagangguan jiwa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved