Anak Pulau Lutungan Belajar di Rumah, Polisi Bantu Antar Buku Sebrangi Lautan, Ikut Ajari Membaca
Sebrangi lautan, polisi antar buku dan bantu anak-anak di Pulau Lutungan belajar di rumah. Intip foto-fotonya!
Editor: ninda iswara
“Kalau polisi-polisi-nya datang, masih jauh speed boat, anak-anak sudah menunggu di dermaga,” tutur Suryanto (58), kepala lingkungan Pulau Lutungan Rabu (5/8/2020) dilansir dari VOA Indonesia.
Suryanto menuturkan sejak sekolah diliburkan pada Maret 2020, kegiatan belajar dari rumah oleh anak-anak di pulau itu terkendala oleh ketersediaan buku-buku pelajaran yang tidak memadai.
Tak banyak keluarga nelayan di pulau itu yang memiliki perangkat ponsel pintar berbasis Android.
Alhasil, kegiatan belajar anak-anak dilakukan secara luring (offline).
“Selama pandemi corona tidak pernah dikatakan sekolah. Syukur-syukur ada yang dari kepolisian. Pak Polsek Baolan Polres Tolitoli mengadakan kumpul, baca bersama anak-anak di sini. Jadi semua masyarakat yang ada mengucapkan terima kasih,” ujar Suryanto dengan nada haru.
Kondisi di Pulau Lutungan mewakili potret kondisi pendidikan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia yang makin tersisih kebijakan pembelajaran daring (online) di tengah masa pandemi virus corona.
UNICEF pada Mei 2020 menyebutkan kebijakan meliburkan sekolah sejak Maret menyebabkan hampir 60 juta siswa di Indonesia kesulitan untuk program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena keterbatasan akses internet, listrik dan opsi pembelajaran.
UNICEF juga menyebutkan rata-rata prosentase jumlah anak di pedesaan yang memiliki komputer dan sambungan internet di rumah mereka kurang dari 15 persen, sedangkan di perkotaan hanya 15 persen.
• Kisah Pilu Gadis Penyandang Disabilitas di Lampung, Trauma Setelah Dicabuli Tetangga & Hamil 4 Bulan
Minim ketersediaan buku

Iptu Siswanto, Kapolsek Baolan menceritakan kepada VOA Indonesia bahwa kegiatan mengajar dan membawa buku-buku ke Pulau Lutungan itu bermula ketika pihaknya melihat kegiatan belajar dari rumah anak-anak di pulau itu terkendala oleh minimnya jumlah buku pelajaran dan buku bacaan lainnya.
Padahal, anak-anak itu sudah belajar dari rumah selama enam bulan karena pembatasan terkait pencegahan penularan virus corona.
Situasi serupa juga dialami oleh dua guru honorer sekolah dasar yang tinggal di pulau itu.
“Sehingga kami berinisiatif membawa buku bacaan ke pulau tersebut, Insyaallah buku tersebut bisa digunakan mereka untuk menambah wawasan,” jelas Iptu Siswanto.
Untuk menyediakan buku-buku yang dibutuhkan oleh anak-anak tersebut, Polsek Baolan mendapat pinjaman 600 buku setiap bulannya dari Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Tolitoli.
Buku-buku itu dibawa secara bertahap pada setiap Selasa atau Rabu setiap bulannya dengan speedboat.