Minta Genteng Rumah Warga Sekitar Flyover Lenteng Agung Dicat Satu Warna, Ini Alasan Anies Baswedan
Rencana tersebut Anies lontarkan dalam rapat pimpinan terkait progres pembangunan simpang tak sebidang.
Editor: Irsan Yamananda
Sementara itu, flyover Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter, di sisi barat depan Kampus IISIP Jakarta 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Pembangunan flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung mulai dilakukan sekitar bulan Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Pembangunan flyover tersebut berdasarkan lelang dan telah dimenangkan PT Jakon (flyover Tanjung Barat), PT PP (flyover Lenteng Agung).
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho sebelumnya mengatakan, flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung nantinya bisa menjadi ikon.
Hari mengklaim, flyover menyerupai tapal kuda ini baru yang pertama di Indonesia.
• POPULER Hasil Survei: Ganjar Pranowo & Ridwan Kamil Naik, Elektabilitas PDIP & Anies Baswedan Turun
"Tapi jangan salah dengan model tapal kuda, ini menjadi ikon, bukan hanya Jakarta, tapi Indonesia."
"Ini pertama di Indonesia loh."
"Nanti kalau kamu lihat di drone, dari atas, itu akan menjadi, wah udalah keren, cakep," ucap Hari saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia, sebelum membangun jalan layang dengan model tapal kuda itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kajian dan review.
Mulai dari sisi desain, sisi pengerjaan pun sehingga tidak menghasilkan banyak kemacetan.
"Kita sudah mengkaji juga dari sisi review design, dari sisi kemacetan, semua sudah kita pikirin."
"Memang kalau dari sisi estetika, underpass clear," kata dia.
Selain memiliki model yang unik, pembangunan jalan layang juga dinilai lebih mudah dibandingkan membangun jalan dengan model underpass (terowongan).
Underpass disebut lebih rumit dan bahkan bisa menimbulkan kemacetan total.
• POPULER Hasil Survei: Ganjar Pranowo & Ridwan Kamil Naik, Elektabilitas PDIP & Anies Baswedan Turun
"Kalau underpass, kondisinya lebih rumit karena atasnya kan jalur kereta api."