Pembunuhan Sadis di Sukoharjo
Sadisnya Pelaku Pembunuhan di Sukoharjo, Tusuk Korban Bertubi-tubi, Anak yang Terbangun Dihabisi
Pelaku pembunuhan di Sukoharjo habisi korbannya dengan sadis. Sempat numpang mandi & main game online.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi keji pelaku pembunuhan di Baki, Sukoharjo, terungkap saat proses rekonstruksi.
Pelaku menghujani para korban dengan tusukan bertubi-tubi.
Warga Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, digegerkan dengan penemuan mayat.
Satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah di rumah.
Total ada empat jenazah yang ditemukan di sebuah rumah di kawasan Masjid Al-Aqso di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ini.
Keempat jenazah tersebut ditemukan pada Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 21.30 malam.
• Sadisnya HT Bunuh Satu Keluarga di Sukoharjo, Bocah Histeris Lihat Ortu Tewas Ikut Dihujam 7 Tusukan
• Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo, Seorang Terduga Pelaku Ditangkap Polisi dan Akui 2 Hal Ini

Empat jenazah yang ditemukan merupakan Suranto (44) dan istri, beserta dua anaknya yang berinisial RRI (10) dan DAH (6).
Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menciduk pelaku pembunuhan terhadap Suranto dan keluarga.
Pria bernama Henry Taryatmo (41) alias HT lah yang tega menghabisi nyawa Suranto.
Henry Taryatmo sendiri merupakan sahabat korban sejak masih duduk di bangku SD.
Sebelum terjadi pembunuhan sadis, rupanya sempat terjadi obrolan antara pelaku dengan korban.

Hal itu terungkap saat gelar rekonstruksi yang dilakukan pada Kamis (27/8/2020) kemarin di Mapolres Sukoharjo.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, ada sebanyak 51 adegan dalam rekonstruksi ulang yang tidak dilakukan di rumah korban.
"Iya kami melakukan rekonstruksi ini agar lebih jelas kronologinya," jelas dia.
Pada hari terjadinya pembunuhan, tersangka Henry mendatangi rumah korban sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Orang yang membukakan pintu malam itu adalah Sri Handayani, istri Suranto.
Saat sampai di rumah korban dini hari itu, tersangka berkilah ingin mengembalikan mobil dan memberi setoran.
Namun, saat hendak pamit, tersangka yang bermaksud menggunakan ojek online itu tidak mendapatkan kendaraan.
Dengan logat bahasa daerah, korban bertanya kepada tersangka akan pulang menggunakan apa.
"Mulihmu piye, arep numpak opo? (pulangmu gimana, mau naik apa?)," tanya korban Sri Handayani yang membukakan pintu untuk pelaku saat malam kejadian dalam rekonstruksi yang diungkapkan tersangka dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng
"Ngojek ae, tapi durung nyantol (ngojek aja, tapi belum nyangkut)," jawab tersangka.
Lantaran masih menunggu ojek online, Sri Handayani pun mempersilahkan tersangka masuk ke dalam rumah dan menunggu di ruang tamu rumahnya.
Kemudian Sri Handayani kembali ke kamar karena suami dan dua anaknya RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH yang masih TK sudah tidur.
• Fakta Pelaku Pembunuh Sekeluarga di Sukoharjo, Teman Dekat & Mitra Kerja, Tega karena Terjerat Utang
• Pelaku Pembunuh Keluarga di Sukoharjo Akrab dengan Korban, Berteman Sejak SD hingga Jadi Mitra Kerja
Saat menunggu ini, tersangka sempat bermain game online.
Di tengah bermain game online ini, tersangka teringat utang dan jatuh tempo pembayarannya.
Pada momen itu, muncul niat tersangka untuk memiliki mobil korban, dan niat membunuh korban.
Tersangka kemudian menuju ke dapur rumah korban dan mengambil pisau dapur.
Setelah itu kembali membangunkan korban.
Saat memanggil korban "Mas...mbak," belum ada yang merespon.
Kemudian, tersangka memanggil ulang korban dan ternyata istri korban Sri Handayani yang terbangun.
Saat Sri Handayani terbangun, tersangka menyerahkan uang Rp 250 ribu untuk setoran.

Namun, saat Sri Handayani menghitung uang setoran, tiba- tiba korban menusukkan pisau dapur tepat di uluh hatinya.
Totalnya ada tiga tusukan yang diberikan pelaku.
"Ya Allah," teriak Sri Handayani yang tertusuk di bagian dada sambil memegangi lukanya.
Setelah itu Suranto terbangun mendengar teriakannya istrinya.
Melihat istrinya bersimbah darah, Suranto shock dan berteriak "heeee...hee," seperti yang terlihat dalam adegan rekonstruksi.
Tersangka yang panik kemudian mendatangi Suranto dan menusukkan pisau di dadanya sebanyak lima kali.
Giliran anak pertama, RF (10) yang bangun dan menangis melihat ayah dan ibunya bersimbah darah.
Tersangka yang melihat anak tersebut menangis mendatanginya di depan kamar tidur korban dan memberikan 7 tusukan.
Setelah itu, anak kedua korban DI (6) juga ikut terbangun dan sekalian dihabisi oleh korban.
Pelaku Sahabat Korban
Sebanyak 50 adegan diperagakan oleh pelaku sembari duduk di kursi roda.
Kejadian itu berawal saat pelaku datang ke rumah korban untuk membayar setoran.
Mirisnya, pelaku Henry dan korban Suranto merupakan sahabat sejak kecil.
Tak hanya itu, korban dan pelaku juga mitra kerja sebagai driver ojek online dan rental mobil.
Saat itu Henry ditemui Sri Handayani, mengingat Suranto telah tidur.
Keduanya sempat berbincang sebelum istri korban, masuk kedalam kamar lagi.
Henry kemudian memesan ojek online untuk pulang namun gagal berkali-kali, sehingga dia menunggu di ruang tamu.
Henry kemudian menuju ke dapur untuk mengambil pisau dan menyembunyikannya di belakang celana.
Henry lalu memanggil-manggil istri Suranto untuk berpamitan pulang.
Sri kemudian keluar menemuinya.
"Pelaku sempat menyerahkan uang setoran sebanyak Rp 250 ribu," ucap Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas
Dalam reka adegan itu tergambar tiba-tiba Henry menusukkan pisau sebanyak tiga kali ke arah ulu hati dan perut Sri hingga tergeletak.
Sebelum tergeletak, korban sempat teriak.
Korban tergeletak dalam kondisi miring dan tangan kanan memegang uang.
Beberapa saat kemudian Suranto kemudian terbangun.
• Kondisi Pilu Orangtua Korban Satu Keluarga di Sukoharjo yang Dibunuh Sadis oleh HT, Ketua RW: Drop!
• KRONOLOGI Kesaksian Kakak Korban, Orang Pertama yang Tahu Satu Keluarga Tewas di Baki Sukoharjo
Henry pun turut membunuh Suranto.
Hingga dua anak korban yang berada di kamar ikut dibunuh karena menangis.
"Karena pelaku gugup, kedua anak dihabisi," terang Bambang.
Diketahui pelaku menusuk para korban dengan pisau sebanyak 3-7 kali pada bagian perut.
Rata-rata tusukkan pisau itu mengenai organ vital seperti organ jantung dan ulu hati.
Pelaku nekat melakukan tindak pidana pembunuhan lantaran saat itu juga jatuh tempo pembayaran tagihan hutang kepada leasing.
Bambang menjelaskan pelaku memiliki hutang sekitar Rp 60 juta.
Mobil korban yang telah dijual pelaku kepada orang lain senilai Rp 82 juta, dipergunakan untuk membayar tagihan utang.
Sedangkan motor Mega Pro milik korban yang turut dibawa kabur pelaku, belum sempat terjual.
Terlilit Hutang
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho menyampaikan, pelaku ditembak pada kedua kakinya karena berusaha melawan dan tidak kooperatif.
Dia menuturkan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan, pelaku kondisinya normal.
Pelaku diketahui juga tidak mengkonsumsi alkohol maupun narkotika sebelum melakukan aksinya.
"Pelaku sadar (melakukan aksi). Saya lihat juga tidak merasa bersalah," katanya kepada Tribunjateng.com.
Pelaku merupakan teman dekat korban serta mitra kerja ojek online serta rental mobil.
Lebih lanjut, pelaku melakukan aksinya bertepatan dengan jatuh tempo pembayaran hutangnya kepada orang lain.
"Utangnya Rp 60 juta, belum lainnya. Karena masih punya cicilan leasing mobil.
Pelaku juga menjual mobil miliknya sendiri," ucapnya.
Di sisi lain pelaku juga menggadaikan dua mobil milik temannya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Ini Obrolan Terakhir Pelaku dan Korban Sebelum Terjadi Pembunuhan Satu keluarga, 4 Tewas: Ya Allah
dan di Tribunnews.com Sadisnya Pelaku Pembunuhan di Sukoharjo, Tusuk Korban Bertubi-tubi, Sempat Main Game di Dalam Rumah