Breaking News:

Warung Soto di Yogyakarta Jadi Klaster Baru Setelah Penjual Positif Covid-19, Tracing Sulit Dipantau

Penjual soto Lamongan di Yogyakarta di positif Covid-19, tengah ditracing para pembeli yang datang

Editor: Talitha Desena
Kompas.com/ Kristianto Purnomo
Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan uji cepat (rapid test) massal Covid-19 dengan skema drive thru di GOR Pajajaran, Bogor, Sabtu (4/4/2020). Sebanyak 128 orang dalam pemantauan (ODP) mengikuti rapid test ini dari target 284 orang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Publik dihebohkan dengan kabar klaster baru Covid-19 di Yogyakarta.

Penjual soto lamongan di kawasan XT Square, Yogyakarta terkonfirmasi positif Covid-19.

Tracing pun langsung dilakukan.

Ternyata 10 orang yang berkontak dengan penjual soto ini juga dinyatakan terinfeksi corona.

Warung soto Lamongan tersebut berada di kawasan XT Square, Yogyakarta.

Lokasi warung berada di pinggir jalan.

Kasus Covid-19 Nasional Capai 3.003 Pasien Baru Jumat 28 Agustus 2020, Ini 5 Provinsi Tertinggi

POPULER - Potret Liburan Mewah Awkarin dan Geng Sosialita di Labuan Bajo, Terapkan Protokol Covid-19

Ilustrasi virus corona atau covid-19.
Ilustrasi virus corona atau covid-19. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

"Kami menemukan penjual soto terindikasi positif, mereka berjualan di XT Square," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta yang juga ketua harian gugus tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Purwadi Rabu (26/8/2020).

"Lokasinya memang berada di luar (XT Square) memang berada di pinggir jalan, ini yang tidak diketahui sejauh mana paparannya, dari soto lamongan sudah melakukan tracing 12 orang,"

 Pemerintah Kota Yogyakarta membenarkan bahwa keluarga dan karyawan di warung soto lamongan di sekitar XT Square Kota Yogyakarta positif terinfeksi Covid-19.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, hal itu terungkap setelah Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan tes swab terhadap 19 orang.

Namun, menurut Heroe, ada satu anggota keluarga yang belum jalani tes.

"Pada hari ini, hasil tracing terhadap kasus Soto Lamongan akhirnya ditemukan 10 kasus positif.

Mereka adalah keluarga dan karyawan Soto Lamongan.

Oleh karena itu, Soto Lamongan sudah menjadi klaster baru di Kota Yogyakarta," kata Heroe melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2020).

Isolasi mandiri

Heroe mengatakan, bagi para pelanggan warung tersebut diharap memeriksakan kesehatannya dan melakukan isolasi mandiri.

Hal itu dilakukan agar mengantisipasi merebaknya virus corona.

"Kepada para pembeli soto Lamongan pada bulan Agustus untuk segera periksa di layanan kesehatan terdekat, agar blocking kasus bisa dilakukan dan tidak menyebar.

Melakukan isolasi mandiri. Selalu pakai masker, tetap berada di rumah, dan tidak keluar dari rumah, serta membatasi sentuhan barang," paparnya.

Sulit terpantau 

Sementara itu, Heroe memastikan, lokasi warung soto lamongan berada di luar XT Square, tepatnya di pinggir jalan.

Hal itu membuat petugas kesulitan untuk memantau paparan dari virus tersebut. 

Seperti diketahui, kasus terpaparnya penjual soto Lamongan tersebut menjadi klaster baru di Kota Yogyakarta

Indonesia Masuk Fase Kritis Awal Covid-19?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman pun mengingatkan agar Indonesia terus melakukan penguatan kuantitas dan kualitas testing virus corona.

Sebab, menurut dia, Indonesia saat ini telah memasuki fase awal kritis akibat Covid-19.

"Indonesia ini sudah memasuki fase kritis awal yang diperkirakan mengalami puncak di awal Oktober 2020, khususnya Jawa. Ini bisa berlangsung lama, bisa sampai akhir tahun," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

 Vaksin Covid-19 Bagi Peserta BPJS Kesehatan Gratis & Berbayar, Simak Penjelasan Lengkap Erick Thohir

Dicky menyebutkan, ada beberapa indikator yang mendasari bahwa Indonesia kini sudah memasuki fase kritis pandemi virus corona.

Pertama, jumlah kasus baru harian yang semakin tinggi.

Hingga saat ini, menurut Dicky, hanya DKI Jakarta yang bisa dinilai secara valid karena memiliki cakupan tes memadai dan memenuhi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu satu tes per seribu per minggu.

"Untuk melihat secara valid berapa kasus baru harian, tentu harus diakukan dengan testing yang optimal, baik kuantitas maupun kualitas," jelas dia.

"Bila ini tak bisa kita nilai, itu bukan sesuatu yang aman-aman saja. Malah sebaliknya, kita berada dalam posisi yang rawan karena kita tidak bisa menilai situasi sesungguhya di wilayah tersebut," lanjut Dicky.

Update corona nasional (ilustrasi)
Update corona nasional (ilustrasi) (freepik.com/ kanchanap)

Indikator kedua adalah infection rate yang juga dipengaruhi oleh kapasitas testing. Dicky menyebut infection rate tersebut bisa menilai seberapa parah virus corona telah menyebar.

Ketiga, positivity rate baik pada level nasional maupun daerah yang berada di atas rata-rata global atau indikator WHO, yaitu di bawah 5 persen.

"Rata-rata kita di atas 10 persen, belum pernah turun di bawah 10 persen. Tentu ini situasinya rawan," kata Dicky.

Indikator terakhir untuk menilai bahwa Indonesia berada pada fase rawan adalah persentase penggunaan tempat tidur rumah sakit yang menunjukkan peningkatan.

Menurut dia, setiap daerah harus melakukan evaluasi terhadap indikator-indikator tersebut untuk melihat sejauh mana tingkat keseriusan kondisi Covid-19.

Senada dengan Dicky, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, sejak awal wabah Covid-19 terjadi di Indonesia kondisinya sudah kritis.

Dia menyayangkan kondisi itu tidak dianggap sebagai situasi kritis oleh pemerintah.

"Dari dulu kan Covid-19 di Indonesia sudah kritis. Tapi tak pernah dianggap kritis. Itu problem besar," ujar Pandu saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Alih-alih menggunakan tenaga besar kementerian dan lembaga yang sudah ada, pemerintah malah membentuk satuan khusus lain yaitu Satuan Tugas (dulu bernama Gugus Tugas).

"Semestinya pandemi Covid-19 ditangani negara, artinya oleh Presiden dan kementerian serta lembaga yang sudah ada," lanjut Pandu.

 Wanita di Batam Usap Wajahnya dengan Air Liur Jenazah Covid-19: Sempat Kabur, Ini Hasil Tes Swabnya

Menurut Pandu, baik Gugus Tugas maupun Satuan Tugas sama-sama bersifat ad hoc.

Dengan begitu keduanya tak punya kekuatan hukum dan tak bisa membuat regulasi sebagaimana kementerian atau lembaga negara yang sudah ada.

Kondisi ini, kata Pandu, berimplikasi dari pengambilan kebijakan strategis selanjutnya dalam penanganan Covid-19.

Salah satunya adalah pelaksanaan testing atau pemeriksaan terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19, individu suspek dan lainnya.

"Testing ini sebagian besar di Jakarta. Di daerah kapasitas testing ini masih jauh dari yang diharapkan. Jakarta pun bisa begitu sebab ada peran dari swasta kan," ungkap Pandu. 

(Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warung Soto Lamongan di Yogyakarta Jadi Klaster Baru, Keluarga dan Karyawan Positif Covid-19 dan "Rekor Penambahan 3.003 Kasus Harian Covid-19, Indonesia Dinilai Sudah Masuk Fase Kritis".

Dan di Tribunnews.com, Penjual Warung Soto di Yogyakarta Positif Covid-19 & Jadi Klaster Baru, Masih Terus Ditracing

Sumber: Kompas.com
Tags:
sotoYogyakartaCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved