Cerita Mpok Atiek Soal Susahnya Jadi Artis Zaman Dulu, Honor Syuting Rp 2.500: Boro-boro Bakal Makan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Komedian senior Mpok Atiek menceritakan susahnya menjadi artis di zaman dahulu.

Mpok Atiek membeberkan perjuangannya dulu menjadi seorang artis.

Lewat kanal YouTube DENNY CAGUR TV, Mpok Atiek secara blak-blakan mengungkapkan susahnya jadi artis dulu.

Dalam video tersebut, Mpok Atiek mengaku memulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air pada 1978.

Saat itu ia tampil di program acara Samrah yang disiarkan TVRI.

Diungkapkan Mpok Atiek, pada zaman itu di Indonesia hanya ada satu stasiun televisi, yakni TVRI.

• Masa Tua Mpok Atiek, Kini Dagang Kelapa & Blak-blakan: Hidup Pas-pasan, Gak Ada Gaji Gak Ada Pensiun

• Banting Setir Dagang Kelapa, Mpok Atiek Akui Jadi Lebih Menghargai Uang: Hikmahnya Banyak Banget

Mpok Atiek pun mengungkap seperti apa acara Samrah.

Rupanya hampir sama dengan lenong.

Namun, jika lenong komunikasinya dengan satu grupnya.

Sedangkan Samrah, pemain dikelilingi oleh penonton dengan jumlah yang cukup banyak.

Pemain Samrah pun turut berinteraksi dengan penonton.

Diwajibkan untuk melayani celetukan setiap penonton.

Dalam Samrah, pemain hanya menarik inti ceritanya, acara komedi.

"Kalau lenong kan dia pemain di tengah, ya udah komunikasi sama satu grupnya.

Tapi kalau Samrah, pemain di tengah, dikelilingi sama penonton,

menimal 60 orang, kadang-kadang 100 orang.

Jadi kita improvisasinya sama penonton, tek-toknya," kata Mpok Atiek, seperti yang dikutip Tribunnewsmaker.com pada Jumat (11/9/2020).

Mpok Atiek pun mengungkap lamanya proses syuting.

Para pemain harus latihan terlebih dahulu dengan kurun waktu yang hampir satu bulan penuh.

Di masa itu, pemain dapat tampil hanya dalam waktu tiga bulan sekali.

Hal itu lantaran terbatasnya stasiun televisi.

Pelawak berusia 64 tahun ini mengungkap perbedaannya dengan proses syuting jaman sekarang.

Artis sekarang datang ke lokasi syuting, diberi skenario kemudian langsung take syuting.

"Cuma dulu tiga bulan sekali dapatnya (syuting), karena kan se Indonesia cuma satu (stasiun) televisinya.

Kalau zaman dulu, nggak kayak sekarang, datang ke lokasi syuting, dikasih skenario, baca, jalan (syuting)," ujar Mpok Atiek.

• Dulu Honor Jutaan, Mpok Atiek Kini Jualan Puding Kelapa Karena Sepi Job, Omsetnya Rp 500 Ribu

• Dulu Memerah & Bengkak, Begini Permak Wajah Mpok Atiek Setelah Sukses 16 Kali Operasi Angkat Silikon

"Kalau dulu enggak.

Latihan, latihan, latihan, latihan blocking, latihan segala macam, pokoknya di luar kepala,

udah tuh, dari televisinya meninjau 'oh sudah boleh take nih', baru deh (tampil)," ujar Mpok Atiek lagi.

Lebih lanjut, Mpok Atiek juga blak-blakan mengungkap honor yang diterimanya selepas syuting.

Rupanya ia dulu mendapatkan honor sebesar Rp 2.500.

"Tiga bulan sekali, ente tahu honornya berapa? Rp 2.500, ongkos zaman itu Rp 300 perak, boro-boro bakal makan," ungkap Mpok Atiek.

Dikatakan Mpok Atiek, ongkosnya syuting tak mencukupi untuk makan sehari-harinya lantaran habis di ongkos.

"Latihan bisa sebulan, take-nya sekali, dibayarnya Rp 2.500, buat ongkos persekali jalan Rp 300, Rp 300, sudah Rp 600, bolak-balik sudah Rp 1.200.

Dua hari latihan, selesai, boro-boro bakal makan," ujar Mpok Atiek.

Kendati demikian, Mpok Atiek tetap semangat bekerja untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang artis.

Semangatnya tidak luntur.

Ia bahkan rela jalan kaki untuk latihan.

"Saat itu emak (Mpok Atiek) pengen banget jadi artis, pengen banget.

Jadi rela deh bela-belain jalan kaki," kata Mpok Atiek.

Mpok Atiek juga menuturkan jika ingin kaya lewat jalur dunia hiburan itu sangat susah.

Proses syutingnya juga berbeda dengan sekarang.

"Take sekali itu tidak ada cut, kalau sekarang kan salah cut, salah cut, kalau itu mah enggak, running.

Jadi kalau kita tayang dua jam, ya syutingnya dua jam, kamera di mana-mana," ucap Mpok Atiek.

Berikut videonya :

(Tribunnewsmaker.com/ Listusista)

Baca juga di Tribunnews Mpok Atiek Cerita Perjuangannya Jadi Artis Zaman Dulu, Syuting Dibayar Rp 2.500, Habis untuk Ongkos