Mahfud MD Sebut DKI Juara 1 Covid-19 Meski Tak Pilkada, Fadli Zon Akui Kasihan, Singgung Soal Gelar
Pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD soal DKI Jakarta juara 1 Covid-19 menuai pro dan kontra.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Mahfud menekankan hal yang paling penting dalam Pilkada adalah komitmen semua pihak terhadap disiplin protokol kesehatan.
Ia mengaku telah menginstruksikan kepada Polri, TNI, dan Satpol PP untuk tegas menegakkan disiplin protokol kesehatan Pilkada melalui tiga strategi, yakni mitigatif atau preventif, persuasif, dan terakhir represif.
"Kalau diperlukan, harus ada tindakan represif, artinya penegakan hukum yang sifatnya ultimum remedium (upaya terakhir)," kata Mahfud MD.
"Saya katakan kepada Polri, TNI, Satpol PP, dan aparat penegak hukum lain, sekali kita lembek, sekali kita kalah terhadap pelanggaran, akan terjadi pelanggaran berikutnya dan tempat lain berikutnya," tutur dia.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon pun tak tinggal diam.
Melalui akun media sosial Twitternya, Fadli Zon mengomentari artikel berita tentang pernyataan Mahfud MD tersebut.
Ia bahkan menandai akun Twitter Mahfud MD padakomentarnya itu.
Fadli Zon pun tampak mempertanyakan kebenaran soal pernyataan itu.
Tampaknya Fadli Zon miris dengan pernyataan dari Mahfud MD tersebut.
“Kalau benar pernyataan Pak @mohmahfudmd spt ini,
saya kasihan gelar profesornya,” tulis Fadli Zon.

Tanggapan Epideminolog
Epidemiolog Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, menegaskan bahwa tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta tidak ada korelasinya dengan tidak diselenggarakannya Pilkada di provinsi ini.
“Saya rasa tidak ada korelasinya.
Penyebaran Covid-19 itu tergantung dari virus, dari mobilitas masyarakat.