Menkeu Purbaya vs Menteri Bahlil, Semprot Pertamina & Singgung Harga Gas LPJ: Malas-malasan Aja!
Gaya Menkeu Purbaya hadapi Menteri Bahlil, semprot Pertamina dan singgung harga gas LPJ: malas-malasan aja!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Menkeu Purbaya vs Menteri Bahlil, Semprot Pertamina & Singgung Harga Gas LPJ: Malas-malasan Aja!
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terlibat adu argumen tajam terkait dua isu penting: subsidi gas 3 kilogram (LPG melon) dan pembangunan kilang minyak Pertamina.
Dalam sebuah rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Selasa (30/9/2025), Purbaya tampil dengan gaya khasnya yang blak-blakan dan lugas, membeberkan sederet data soal subsidi energi yang selama ini menjadi beban besar APBN.
Menteri yang merupakan lulusan Purdue University, Indiana, Amerika Serikat itu menyoroti secara khusus subsidi Liquid Petroleum Gas (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM) yang menurutnya perlu dievaluasi demi keadilan fiskal.
Ia menyebut, pemerintah melalui APBN menanggung beban besar demi menjaga harga jual energi tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” ujar Purbaya di hadapan anggota DPR di Jakarta.
Dalam paparannya, Purbaya mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini hanya membayar Rp10.000 per liter Pertalite dari harga keekonomian sebesar Rp11.700 per liter.
Artinya, APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau sekitar 15 persen dari harga keekonomian melalui kompensasi.
Untuk solar, subsidi yang diberikan jauh lebih besar. Masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter dari harga keekonomian Rp11.950 per liter, sehingga APBN menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43 persen.
Sedangkan untuk LPG 3 kilogram, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp30.000 per tabung, atau sekitar 70 persen dari harga normal.
“Maka harga LPG 3 kg di pasaran menjadi hanya Rp12.750 per tabung dari harga keekonomian Rp42.750 per tabung,” jelas Purbaya sambil menegaskan transparansi kebijakan subsidi energi.
Namun, pernyataan tersebut segera mendapat tanggapan keras dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Baca juga: 18 Gubernur Geruduk Menkeu Purbaya Gegara DBH Dipangkas, Pramono Ogah Ikut, Pilih Cari Solusi: Berat

Menteri sekaligus Ketua Umum Partai Golkar itu menilai Purbaya salah membaca data soal harga dan skema subsidi LPG 3 kilogram.
“Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Biasalah, ya mungkin butuh penyesuaian,” ujar Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).
Meski menuding ada kekeliruan data, Bahlil tidak menyebut secara rinci berapa harga elpiji 3 kilogram tanpa subsidi versi kementeriannya.