Kronologi Lengkap Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Fasilitas Umum Dirusak, Lempar Batu hingga Bakar Mobil
Untuk wilayah Jakarta, demo terpusat di dua tempat, yakni di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat; dan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pukul 10.00 - 12.00 WIB
Polda Metro Jaya menggelar operasi untuk mengamankan massa yang hendak menggelar aksi demo.
Hingga pukul 12.30 WIB, polisi mengamankan sekitar 200 pemuda yang hendak menggelar aksi demo. Mereka berasal dari Jakarta, Serang, Tangerang, Bogor, dan Bandung.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, sejumlah orang yang diamankan diduga masuk kelompok Anarko. Mereka ingin membuat kerusuhan di tengah aksi unjuk rasa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel, mereka umumnya mendapatkan pesan singkat ajakan untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Polisi terus melakukan penyekatan di sejumlah titik di perbatasan Jakarta dan kota-kota penyangga untuk menghalang pergerakan massa.
Namun, gelombang massa terus berdatangan hingga memenuhi kawasan Kompleks Senayan dan Simpang Harmoni yang berdekatan dengan Istana Negara.
src="https://asset.kompas.com/crops/Ad6qFmDPtitEymLpop7fRyJh-g0=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2020/10/08/5f7ed0e62471a.jpeg" alt="Suasana bentrok antara Pelajar dan Polisi di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020)" data-width="750px" data-aligment="" />
Pukul 12.30 - 13.00 WIB
Massa mulai berdatangan ke Simpang Harmoni dan mencoba mengarah ke Istana Negara. Polisi bersama TNI menghadang mereka untuk mendekat ke kompleks Istana Kepresidenan.
"Kita geruduk Istana Presiden yang dibangun dengan perjuangan rakyat," tutur salah satu orator.
Aksi penyampaian pendapat belum berlangsung karena masih terjadi adu argumen antara massa dan Kepolisian.
Menghadapi situasi tersebut, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi mengimbau pengguna jalan agar tidak melintas di Simpang Harmoni.
Kepolisian memberlakukan pengalihan arus lalu lintas.
Pukul 13.30 - 13.50 WIB