Menhan Prabowo Ungkap Alasan DPR Percepat Pengesahan RUU Cipta Kerja: 'Kenapa Dimasalahkan?'
Prabowo Subianto membeberkan alasan kenapa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempercepat rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto membeberkan alasan kenapa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempercepat rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang.
Pengesahan RUU Cipta Kerja banyak dinilai terlalu terburu-buru.
Hal itu menjadi sorotan dari berbagai pihak.
Prabowo pun turut memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Diungkapkan Prabowo, adanya kasus Covid-19 di Gedung DPR/MPR RI menjadi alasan DPR mempercepat rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja.
Ia juga menanyakan kenapa hal itu dipermasalahkan.
Baca juga: Prabowo Yakin Kericuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja Dibiayai Asing, BEM SI : Itu Penggembosan Gerakan
Baca juga: Fadli Zon Kritik UU Ciptaker, Alasan Prabowo Beda Sikap Kini Jelas: Yang Demo Belum Baca Omnibus Law

"Jadi saya bisa pahami kalau ada pihak yang ingin mempercepat itu.
Tapi kan proses dijalankan, kenapa dimasalahkan, tidak ada masalah itu," kata Prabowo dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Gerindra, Senin (12/10/2020).
Prabowo mengatakan, Gedung Parlemen rawan terjadi penularan Covid-19.
Hal itu lantaran kegiatan anggota dewan selalu melibatkan banyak orang.
Prabowo mengaku kehilangan salah satu anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Seperti diketahui, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Soepriyatno meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat (9/10/2020) setelah sebelumnya terpapar Covid-19.
Baca juga: AKHIRNYA DIRESPON! Mengapa Fadli Zon Nyinyiri UU Cipta Kerja Sedangkan Prabowo & Gerindra Mendukung?
Baca juga: Partai Demokrat Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja, SBY Jelaskan Alasannya, Masih Ada Masalah
"DPR termasuk klaster Covid-19 yang sangat rawan, banyak yang kena.
Saya baru salah satu kehilangan anggota kader gerindra terbaik.
Ini kan ada pertimbangan, supaya cepet reses," ujar dia.
Lebih lanjut, terkait pembahasan RUU Cipta Kerja, Prabowo mengatakan, telah meminta fraksi Partai Gerindra untuk mencermati pasal dan klaster untuk selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
"Kami ini kan selalu memihak rakyat, dan mungkin banyak yang kesel sama kami, seolah Gerindra tidak mendukung rakyat. Enggak.
Kami mendukung rakyat melalui cara yang kami pilih, dengan nilai-nilai yang sama," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, ada 18 anggota DPR yang terpapar Covid-19.
Kondisi tersebut menjadi alasan DPR RI memutuskan untuk mempercepat mulainya masa reses yang berimbas pada dipercepatnya pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU.
"Ini makanya kan resesnya dipercepat, supaya enggak penyebaran (Covid-19)," kata Azis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2020) dilansir dari Kompas TV.
"Delapan belas anggota DPR (terpapar Covid-19), selebihnya staf anggota dan lain-lainnya," ujarnya.

Prabowo Tegaskan RI Tak Tergabung Aliansi Negara Mana Pun
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tak ingin terlibat dalam aliansi negara manapun dalam menjalankan kebijakannya di dunia internasional.
Hal itu sehubungan dengan upaya Prabowo melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menhan.
"Indonesia kan menganut politik bebas aktif, kita tidak mau terlibat dalam aliansi-aliansi, kita mau bersahabat sama semua negara," ujar Prabowo dalam video yang dirilis DPP Gerindra, Selasa (13/10/2020).
Dalam kebijakan politik luar negeri, sebagai Menhan Prabowo memegang teguh prinsip berpolitiknya, yakni seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.
Karena itu, Prabowo menegaskan Indonesia tetap berhubungan baik dengan semua negara.
Kendati demikian, mantan Danjen Kopassus TNI AD itu mengaku ada tantangan tersendiri ketika Indonesia tak bergabung dengan suatu aliansi.
Tantangan itu berupa bagaimana Indonesia mengandalkan kemampuan negara sendiri ketika terjadi sebuah ancaman.
"Kalau kita diancam atau kita mau diganggu, kita harus bergantung pada diri sendiri.
Kalau negara kecil lain kan mereka bikin sekutu, kalau diancam perang dia bisa dapat perlindungan," kata dia.
Untuk itu, tambah Prabowo, Indonesia harus percaya diri terhadap kekuatan yang dimilikinya.
"Kita hanya bisa percaya pada kekuatan kita sendiri berdiri di atas kaki kita sendiri.
Karena itu selalu argumen saya, Indonesia harus jadi negara kuat dalam segi pertahanan," terang dia.
Diketahui, Prabowo beberapa kali melakukan lawatan ke Luar Negeri. Mulai dari Turki hingga Rusia.
Terbaru, Prabowo akan melawat ke Amerika Serikat pada 15 Oktober hingga 19 Oktober 2020.
Lawatan itu dalam rangka memenuhi undangan Menhan AS Mark Esper guna membicarakan hubungan bilateral kedua negara. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Memahami Alasan DPR Percepat Pengesahan RUU Cipta Kerja" dan "Menhan Prabowo Tegaskan RI Tak Tergabung Aliansi Negara Mana Pun"
dan di Tribunnews Alasan DPR Percepat Pengesahan RUU Cipta Kerja Diungkap Menhan Prabowo: 'Kenapa Dimasalahkan?'