Viral Anak Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Hari Santri di Gorontalo, Masih Pakai Sarung & Peci
Aksi heroik tersebut sempat diabadikan dalam bentuk video santri lain yang kala itu ada dalam barisan.
Editor: Irsan Yamananda
Ramli menuturkan, sepekan sebelum hari santri, para santri yang mendapat tanggung jawab sebagai petugas upacara sudah melakukan latihan yang dibimbing oleh anggota purnapaskibraka Gorontalo.
Selama latihan, mereka menggunakan bendera yang dikhususkan untuk latihan.
Tidak ada masalah selama para santri latihan.
Baca juga: VIRAL Rumah di Perbatasan Negara, Dapur di Malaysia, Ruang Tamu di Indonesia, Disebut Tour per Detik
Pada Kamis pagi hari yang dinanti tiba, para santri dan guru sudah berkumpul di halaman, mereka mengenakan baju upacara berwarna putih.
Pada awal upacara berlangsung normal seperti biasanya, tetapi saat petugas pengibar bendera membentangkan bendera Merah Putih, tiba-tiba tali putus yang menyebabkan ujungnya naik ke puncak tiang.
Dari arah barisan santri laki-laki tiba-tiba seorang santri berlari melesat ke arah tiang, ia adalah Didin, seorang santri asal Sulawesi Tengah.
Ia kemudian memanjat tiang bendera masih dengan mengenakan sarung dan peci hitam.
Beberapa petugas upacara mencoba memegang tiang bendera agar tidak roboh menahan beban Didin yang tengah memanjat.
Setelah melewati pertengahan tiang, tiba-tiba sarungnya mulai mengendur, ini membuat jepitan kaki Didin terlihat licin karena kain sarungnya berada di antara kaki dan tiang bendera.
Namun, tiba-tiba sarung yang dikenakan santri ini terbuka dan meluncur ke bawah diterpa angin.
Lepasnya sarung yang ia kenakan tidak membuat pecah konsentrasi Didin untuk memanjat, ia masih mengenakan celana pendek.
Baca juga: VIRAL di TikTok, Ini 6 Tempat Makan Unik yang Ada di Jakarta, Penjualnya Ada yang Dandan Nyentrik!
Didin terus berupaya memanjat lebih tinggi hingga tangannya meraih ujung tali yang berada di puncak tiang.
Setelah memegang ujung tali yang terlepas, ia meluncur ke bawah. Suara tepuk tangan dan ucapan syukur menggema di halaman pesantren sesaat Didin menjejak tanah.
Upacara pengibaran bendera Merah Putih pada hari santri pun berlanjut.
“Kami sangat mengapresiasi aksi heroik yang ditunjukkan oleh santri Didin,” ujar Ramli Anwar.
Di Pondok Pesantren Alislam, Didin tidak dikenakan biaya apa pun, bahkan difasilitasi untuk bisa belajar hingga tuntas.