Kisah Pilu Balita yang Trauma Dianiaya Paman & Bibi, Orangtua Dipenjara, Kini Kerap Bilang 'Maaf'
Dianiaya paman dan bibi saat orangtuanya dipenjara, balita ini alami trauma hingga selalu ucap kata 'maaf'.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu dialami seorang balita berusia 4 tahun.
Balita tersebut mengalami trauma lantaran kerap dianiaya oleh paman dan bibinya.
Ia dititipkan kepada paman dan bibinya lantaran orangtuanya dipenjara.
Ayah dan ibu balita tersebut dipenjara karena tersandung kasus narkoba.
Paman dan bibi yang menganiaya balita itu berinisil JS (27) dan SE (24).
Trauma yang dialami oleh si bocah pun tak main-main.
Baca juga: Mulut Balita Berdarah, Guru TK Bilang Si Anak Kepleset, Orangtua Syok Kejadian Sebenarnya di CCTV
Baca juga: Hilangnya Balita 17 Bulan Sepulangnya dari Rumah Nenek Masih Misteri, Polisi Bingung Penyebabnya

Ia selalu tampak ketakutan.
Tak hanya dianiaya, balita tersebut juga disiksa.
Sejumlah luka tampak membekas di tubuh kecilnya.
Penganiayaan terhadap balita empat tahun ini terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak berwajib.
Berikut kisah di balik balita yang disiksa oleh paman dan bibinya.
Ayah dan ibu dipenjara

Balita tersebut mengalami nasib malang.
Ia terpaksa harus berpisah dari ayah dan ibunya.
Sebab, mereka berada di penjara karena kasus narkoba.
Bocah lelaki itu pun diasuh oleh paman dan bibinya, yakni JS (27) dan SE (24).
Namun, bukannya merawat, paman dan bibinya justru menganiaya balita tersebut.
Perut mengeras, kelamin membengkak

Yasir mengatakan, akibat penganiayaan tersebut, perut balita itu mengeras dan memerah.
Kemudian, alat kelamin bocah tersebut bengkak.
Hal itu disebabkan paman dan bibi korban kerap memukuli bagian tersebut.
Alasannya, korban kerap buang air di celana.
"Kan bodoh kelakuan itu. Itu yang paling fatal. Ditanya kenapa harus kemaluannya? Katanya karena dia pipis, Pak, biar dia ingat. Waduh bagaimana nanti kalau tak bisa pipis gimana?" kata Yasir menceritakan ketika penyidik bertanya kepada paman dan bibi korban.
Baca juga: Sempat Cekcok, Suami Ajak Anak & Istri Bakar Diri, Balita Tewas Berdiri, Tetangga Coba Dobrak Pintu
Baca juga: Seorang Balita Ditemukan Tewas Setelah Terjebak di Dalam Lift saat Merayakan Ulang Tahun Sang Nenek
Kali pertama diketahui tetangga

Peristiwa penganiayaan tersebut kali pertama disadari olah para tetangga korban.
Semenjak tinggal dengan paman dan bibinya, balita itu memang jarang keluar dari rumah.
Betapa terkejutnya tetangga ketika melihat balita tersebut keluar rumah dalam kondisi lebam di badan.
"Baru kemarin itu dia keluar, tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum kehausan. Di situ tetangganya pada melihat kok lebam-lebam gitu," tutur Yasir.
Luka lebam terdapat di bagian tangan, dada, dan wajah balita itu.
Kehausan dan tak diberi makan

Korban keluar dari rumah lantaran tak kuat menahan haus.
Ia pun menghabiskan minuman yang diberikan oleh tetangga sembari berdiri di depan pintu.
Masih terlihat haus, balita itu juga meminum botol air mineral yang disodorkan kepadanya.
Yasir mengatakan, anak itu juga kerap tak diberi makan.
"Pengakuan si anak, dia kadang-kadang tak dikasih makan. Kemarin waktu diamankan saya tanya, 'Sudah makan? Tadi pagi makan?' Ternyata enggak. 'Siang tadi makan?' Ternyata enggak. Malam baru kita kasih makan," tutur Yasir.
Kini, polisi telah menetapkan paman dan bibi balita tersebut sebagai tersangka. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah di Balik Balita yang Kerap Bilang "Maaf", Orangtua Dipenjara, Trauma Dianiaya Paman dan Bibi
dan di Tribunnews.com Kisah Pilu Balita yang Orangtua Dipenjara, Trauma Dianiaya Paman & Bibi, Kini Sering Ucap 'Maaf'