Disebut Parasit Setelah Putus dari Jessica Iskandar, Richard Kyle: Gak Terlalu Menyakitkan Bagi Gue
Bahkan, Richard sempat dicap sebagai parasit seusai putus dari artis yang akrab disapa Jedar tersebut.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Richard Kyle jadi pusat perhatian setelah hubungannya dengan Jessica Iskandar berakhir.
Mengingat, Richard dan Jedar selangkah lagi mengucap janji perkawinan.
Impian keduanya untuk membangun rumah tangga akhirnya kandas di tengah jalan.
Bahkan, Richard sempat dicap sebagai parasit seusai putus dari artis yang akrab disapa Jedar tersebut.
Mengenai hal ini, Richard enggan membahas terlalu berlebihan atas cap yang ditujukan padanya.
Hal itu ia ungkapkan kala menjadi tamu undangan di video kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.
Baca juga: Sekian Lama Bungkam, Richard Kyle Jawab Soal Cap Parasit & Doanya untuk Pacar Baru Jessica Iskandar
Baca juga: DITUDING Jadi Parasit Bagi Jessica Iskandar, Richard Kyle Curhat Denny Sumargo: Buat Apa Bela Diri?
Baca juga: Lama Diam, Richard Kyle Buka Suara Soal Kandasnya Asmara dengan Jessica Iskandar, Singgung Prinsip

"Enggak terlalu menyakitkan sih bagi gue karena gue tahu, gue itu bukan parasit."
"Iya semoga saya enggak begitu, saya percaya itu," kata Richard Kyle dikutip Kompas.com, Jumat (30/10/2020).
Richard beranggapan, orang-orang yang mengenal dirinya pasti tak akan termakan oleh hujatan tersebut.
"Dan buat gue itu enggak masuk akal karena itu (parasit) bukan gue."
"Orang-orang yang tahu gue, keluarga gue, orang-orang terdekat gue pasti enggak mikir gitu," tutur Richard.
Baca juga: BEREDAR Foto Jessica Iskandar dan Richard Kyle di Semak-semak, Nia Ramadhani Syok, Ternyata Beneran!
Pria asal Australia ini juga menjelaskan mengenai alasannya tidak ingin mengklarifikasi atau membela diri.
Ia sadar betul bahwa saat ini orang-orang bebas berkata apapun tentang dirinya.
"Gue enggak membela diri karena gini, kita hidup di era di mana lu berhak untuk ngomong apa pun kalau kamu mau jatuhin orang, ngomong kasar, ngomong baik, itu terserah."
"Gue enggak bisa ganti itu, itu hak lu untuk ngomong, itu demokrasi," ucap pria kelahiran Australia, 15 Desember 1987.