Hajatan Anak Pejabat Dibubarkan Polisi Usai Undang 2000 Tamu, Belum Klarifikasi 'Saya Sedang Pusing'
Polisi membubarkan pesta pernikahan anak Kepala BPBD, Pak Joni Amir, disebut tak pedulikan peringatan
Editor: Talitha Desena
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, memberi masukan, jika pernikahan akan digelar di hotel, jumlah undangan yang datang ke lokasi mesti dibagi dalam beberapa sif.
"Jangan semua undangan datang dalam waktu yang sama," ujarnya sebagaimana dikutip harian Kompas.

CEO Event & Wedding Organizer BZ Group, Zul Fahmi, mengamini ada banyak hal yang berubah.
Hand sanitizer akan disediakan di berbagai lokasi, seperti di meja makanan, pintu masuk, dan beberapa tempat strategis lainnya.
Setiap vendor juga wajib membersihkan semua alatnya dengan disinfektan sebelum digunakan.
Semua pekerja dilengkapi masker, face shield, dan sarung tangan.
"Kami akan terapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan instruksi pemerintah.
Bahkan di kami juga ada klinik kesehatan, yang bisa kami optimalkan jika ada tamu undangan yang suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat Celsius untuk dicek kesehatannya," katanya seusai simulasi resepsi pernikahan.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Pesta Pernikahan Anak Pejabat Dibubarkan Polisi, Undang 2000 Orang dan Sudah Diperingatkan dan "Pernikahan Saat Pandemi, Dilarang Bersalaman hingga Tak Boleh Sumbang Lagu Saat Resepsi"
Dan di Tribunnews.com, Polisi Bubarkan Hajatan Anak Pejabat karena Undang 2000 Tamu, Belum Bisa Klarifikasi karena 'Pusing'