Sadis! Laporkan Pembegalan yang Dialami Pacar, Ternyata Pria Ini Otak Pelakunya, Simak Kronologinya
Pembegalan terhadap wanita berinisial MU (20) itu terungkap setelah DK ditangkap oleh Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria berinisial DK (23) diringkus petugas lantaran menjadi otak dalam kasus pembegalan.
Korban tak lain adalah pacarnya sendiri.
Pembegalan terhadap wanita berinisial MU (20) itu terungkap setelah DK ditangkap oleh Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan.
Tak hanya DK, petugas juga menangkap dua orang rekannya.
Kedua orang berjenis kelamin laki-laki itu berinisial AP dan APr (24).
Mereka berdua merupakan eksekutor pembegalan.
Baca juga: MAMA Muda 17 Tahun Beranak Satu Ini Jadi Anggota Kawanan Begal Keji, Cari Mangsa Lewat Facebook
Baca juga: Rekonstruksi Ibu Hamil Dibunuh saat Tolong Pria yang Minta Tumpangan, Ternyata Begal Motor
Baca juga: Niat Hati Menolong dengan Beri Tumpangan, Orang yang Ditolong Malah Tega Begal & Membunuh Ibu Hamil

Sedangkan, seorang pelaku atas nama Yadi belum tertangkap.
Kini, ia masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Menurut DK, kasus itu telah berlangsung pada dua tahun lalu.
Kala itu, ia bertemu dengan pelaku Yadi di sebuah tempat.
Pacar berkomplot begal korban
Yadi, menurut DK menyarankan agar ia membawa korban untuk diambil barang berharganya.
Tanpa diduga DK rupanya sepakat dengan ajakan tersebut hingga ia kemudian membuat rencana.
Baca juga: Teka-teki Kematian Polisi di Pondok Ranggon Terungkap, 1 Oknum TNI Diamankan, Bukan Tewas Dibegal
"Akhirnya saya jemput pacar saya itu untuk makan bareng."
"Yadi dan dua teman saya sudah menunggu," kata DK, saat di Polda Sumsel, Senin (23/11/2020).
Setelah makan, DK pun mengajak korban untuk pulang.
Namun, di tengah perjalanan ketiga rekannya yang sudah merencanakan aksi tersebut menghadang mereka.
Yadi langsung menodongkan sejata tajam ke arah korban dan merampas.
Tas milik korban yang berisi uang dan handphone.
Ia pun sempat berteriak minta hingga ketiga pemuda itu dikejar warga sekitar.
Baca juga: Bukan Dibegal, Briptu Andry Diduga Tewas karena Ditabrak Mobil Anggota TNI, Pelaku Ngaku Mengantuk
Pura-pura ajak pacar lapor ke polisi, lalu kabur ke Medan
Agar aksinya tak diketahui, DK pun mengajak pacarnya untuk membuat laporan ke polisi.
"Pacar saya itu tidak tahu sama sekali kalau saya terlibat."
"Setelah itu polisi baru mengetahui kalau saya otaknya, saya langsung kabur ke Medan," ujar tersangka.
Selama di Medan, DK rupanya bekerja sebagai petugas pintu tol.
Namun ia akhirnya dipindah tugaskan dan ditempatkan di pintu tol Inderalaya perbatasan dengan Palembang.
"Baru pindah delapan bulan di Inderalaya setelah itu ditangkap polisi," akunya.

Satu pelaku masih buron
Kasubdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi menjelaskan, ketiga pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.
Sementara untuk pelaku bernama Yadi diimbau Suryadi agar segera menyerahkan diri.
"Kalau tidak kami akan ambil tindakan tegas, identitas yang buron itu sudah kami dapatkan," jelas Suryadi.
Cemburu, Suami di Yogyakarta Begal Istri Sendiri
Kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kejadian ini bermula saat korban, CML (40) hendak pulang ke rumah.
Ia pun dihadang pelaku, yang merupakan suaminya sendiri.
Tak hanya barang berharganya yang dirampas.
Korban juga dipukuli pelaku.
Pembegalan terjadi pada Kamis (20/8/2020) lalu.
• VIRAL Aksi Pria di Bandung Lawan Begal demi Bela Sang Kekasih, Ponsel Korban Dirampas, Ini Faktanya
• Viral! Ini Cerita Ojol Perempuan di Bekasi Lawan Begal, Rebut Celurit & Tarik Pelaku hingga Jatuh

Kasus pembegalan pun laporkan ke pihak yang berwajib.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Karangmojo Kompol Sunaryo.
"Korban berinisial CML (40) perempuan, dan pelakunya NG (51), yang merupakan suaminya sendiri," kata Sunaryo dihubungi.
Lantas bagaimana kronologinya?
Kronologi
Berdasarkan laporan korban, peristiwa pembegalan itu terjadi saat ia sedang dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor.
Korban saat itu perjalanan dari Wonosari menuju Karangmojo.
Awalnya dia mengaku dibuntuti seorang pria misterius yang menutupi wajahnya dengan sarung dan masker.
Begitu jarak keduanya dekat, tiba-tiba pria tersebut memepet korban dan menendang dirinya hingga jatuh.
Tak hanya itu, CML yang sempat berhenti di pinggir jalan pun mendapat serangan fisik sebanyak 2 kali di kepala.
"Pelaku kemudian langsung mengambil tas berisi ponsel, uang, dan barang-barang milik korban. Korban hanya pasrah dan kaget dengan serangan mendadak saat itu," jelas Sunaryo.
Begitu pelaku kabur, CML pun berinisiatif dengan langsung melapor ke Polsek Karangmojo.
Mendapat laporan itu, aparat pun langsung memproses dengan melakukan penyelidikan.
• Detik-detik Penangkapan Pembunuh Perwira Polisi di NTB, Ditembak Saat kabur & Residivis Begal Sadis
• Video Aksi Emak-emak Lawan Begal hingga Rebut Celuritnya Viral, Motor Gagal Diambil
Korban dan sejumlah saksi dimintai keterangannya.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku menggunakan sepeda motor jenis matik warna merah.
Setelah identitas pelaku diketahui, aparat pun langsung mengamankan yang bersangkutan dan dipertemukan dengan korban.
"Begitu bertemu, korban kaget karena pelakunya ternyata suaminya sendiri," ungkap Sunaryo.
Setelah dimintai keterangan, rupanya NG cemburu dengan istrinya.
Menurutnya, CML sering berkomunikasi dengan pria lain lewat aplikasi percakapan di ponsel pintar.
Lantaran cemburu itulah, NG kemudian melancarkan aksinya tersebut.
CML pun mengaku sama sekali tidak mengetahui jika pelaku penjambretan tersebut adalah suaminya sendiri.
"Saat ini NG masih kami amankan di Mapolsek Karangmojo," kata Sunaryo.
Kasus Serupa
Peristiwa serupa juga terjadi di Palembang, di mana kali ini seorang adik nekat membegal kakaknya sendiri.
Seorang remaja berinisial MR (16) nekat membegal kakak angkatnya yang bernama Khairuddin Saputra (33) hingga tewas.
Peristiwa pembegalan ini terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (5/6/2020) lalu.
Penyelidikan kasus pembegalan tersebut masih berlangsung hingga saat ini di mana kronologi hingga motif perlaku terungkap.
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Kronologi
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, MR beraksi bersama temannya, yakni Rohmadon Irwansyah (25).
Kejahatan itu diawali saat MR dihubungi Rohmadon untuk diajak mencuri motor.
MR malah menyarankan Rohmadon untuk mencuri motor milik Khairuddin.
Lalu keduanya mendatangi Khairuddin dan diajak pergi dengan alasan ada lowongan pekerjaan.
Korban yang sudah lama menganggur akhirnya percaya dengan omongan pelaku.
"Kami ajak untuk bertemu dengan orang yang mau kasih dia kerja itu," ungkap MR di Polda Sumsel, Kamis (2/7/2020).
Dalam perjalanan, Khairuddin langsung ditusuk oleh Rohmadon dengan senjata tajam.
Menurut MR, penusukan itu dilakuakn lantaran korban menolak untuk turun dari motor.
Korban langsung jatuh tersungkur dengan luka tusukan.
"Awalnya korban kami minta untuk turun dari motor, tapi dia tidak mau. Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh," ungkap MR.
"Dia memang kakak angkat saya," sambungnya.
Menyaksikan kakaknya terluka, MR sempat membawanya ke rumah sakit, namun malah ditolak.
Sedangkan Rohmadon langsung kabur meninggalkan mereka.
"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit," kata MR.
"Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan, setelah itu saya tidak tahu," imbuhnya.
Khairuddin pun menghembuskan napas terakhir akibat luka tusuk yang fatal.
• Mabuk & Lupa Bawa Pulang Motor, Mahasiswi Ini Ngakunya Dibegal hingga Lapor Polisi, Takut Dimarahi
2. Motor Dijual untuk Beli Sabu
Setelah mengantar kakaknya pulang, MR tetap melanjutkan aksinya, yakni menjual motor hasil begal itu.
MR menjual motor Khairuddin ke kawasan Tangga Buntung, Palembang.
Motor itu laku seharga Rp 1,5 juta, MR memakainya untuk membeli sabu dan memberikan sebagian kepada Rohmadon.
"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," kata MR.
3. Ide Awal dari MR
Ketika diselidiki, Rohmadon mengaku terpaksa melakukan pembegalan lantaran terlilit utang Rp 800.000 di koperasi.
Rohmadon mengaku ide pembegalan itu justru muncul setelah adanya saran dari MR.
Ia mengaku tidak ada niatan untuk membunuh kakak angkat temannya itu.
"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya," kata Rohmadon.
"Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa," sambungnya.
4. Penjara Seumur Hidup
Diberitakan Kompas.com, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menyebut MR dan Rohmadon ditangkap di rumah masing-masing.
Penangkapan itu setelah adanya laporan dari keluarga Khairuddin.
Suryadi juga menceritakan bahwa MR sempat membawa kakaknya ke rumah sakit, namun ditolak dan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit kedua kalinya.
"Lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak," kata Suryadi.
"Korban baru diektahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," imbuhnya.
Kini kedua tersangka dikenakan Pasal 338 dan 365 KUHP tentang Perampokan dan Pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antar Pacar yang Jadi Korban Begal ke Polisi, Pria Ini Ternyata Otak Pelakunya".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Pura-pura Laporkan Pembegalan yang Dialami Pacar ke Polisi, Ternyata Pria Ini Otak Pelakunya!